Honda Siapkan Teknologi Stabilisasi Jaringan Listrik Dalam Pengisian Daya Mobil Listrik

Uli Febriarni
Jumat 25 November 2022, 15:28 WIB
pecatu daya EV Honda / Honda Indonesia

pecatu daya EV Honda / Honda Indonesia

Armada kendaraan listrik Honda telah berhasil menyediakan layanan penyeimbangan jaringan untuk operator sistem transmisi Jerman, Amprion.

Baca Juga: Bukan Hanya Musim Hujan Tapi Juga Musim PHK, Lakukan Ini Bila Kamu Mendapat Kabar Buruk Itu

Baca Juga: M’Baku dan Nakia Menjadi Kandidat Terdekat Menggantikan Chadwick Boseman Menjadi Black Panther

Honda R&D Europe GmbH, yang melakukan proyek ini, bekerjasama dengan Kraftwerke GmbH (Next Kraftwerke), -salah satu operator pembangkit listrik virtual (VPP) terbesar di Eropa- , menggunakan armada Honda EV untuk memberikan respons pertama terhadap gangguan frekuensi.

Mereka membuat apa yang kemudian disebut sebagai 'terobosan signifikan dalam teknologi kendaraan melalui jaringan (Vehicle to Grid / V2G)', agar lebih stabil dalam membantu pengisian daya mobil listrik.

Baca Juga: Terjadi PHK Massal, Bekali Diri dengan Lima Hal Ini

Berdasarkan dari hasil kerjasama antara kedua belah pihak, Kraftwerke GmbH juga mengumumkan bahwa, Honda telah menjadi produsen mobil pertama di Eropa yang meraih sertifikasi untuk armada kendaraan listrik yang diproduksi secara massal, untuk prequalification of frequency containment reserve (FCR) oleh Amprion GmbH di pada November 2022 ini.

Teknologi FCR digunakan untuk stabilisasi jaringan dan juga disebut sebagai cadangan kontrol primer, Karena merupakan respons pertama, jika terdapat gangguan pada frekuensi. Teknologi ini bekerja untuk mendeteksi arus jangka pendek pada jaringan listrik. Sehingga teknologi ini selanjutnya secara otomatis akan menyeimbangkan arus tersebut agar stabil.

Pengujian ini menggunakan produk mobil Honda e yang diproduksi secara massal dan sudah memenui syarat untuk mendukung stabilitas jaringan, melalui penyediaan FCR instan ke Operator Sistem Transmisi (TSO).

TSO seperti Amprion. Mengandalkan layanan penyeimbangan, yang secara otomatis meningkatkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik, ketika terjadi penyimpangan frekuensi jangka pendek di jaringan listrik.

Dalam sebuah langkah uji, ada enam unit mobil Honda e diisi dengan menggunakan pengisi daya CCS dua arah Honda Power Manager. Hasil dari pengujian ini memperlihatkan bahwa, Honda mampu memenuhi standar tinggi dalam pengisian daya dengan memastikan frekuensi grid 50Hz yang stabil.

Senior Vice President, Honda Motor Europe, Tom Gardner mengatakan, kerjasama dengan Next Kraftwerke memungkinkan Honda memenuhi tuntutan baru khususnya untuk pasar Eropa. Dan memenuhi komitmennya untuk mengembangkan teknologi yang menciptakan nilai bagi masyarakat.

"Pengembangan ini merupakan langkah penting untuk memajukan peran EV, dan teknologi pengisian daya dua arah dalam sistem energi berkelanjutan di masa depan,” ujarnya, dalam laman Honda, Jumat (25/11/2022).

Sementara itu, dalam The Driven terungkap, Tom Gardner menyatakan, bahwa biasanya, EV diparkir dan terhubung ke stasiun pengisian daya hampir sepanjang hari. Entah itu di kantor dan di jalan masuk.

Honda telah mengidentifikasi bahwa, waktu siaga ini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik untuk menawarkan layanan dan pendapatan tambahan, melalui pengisian dan pengosongan cerdas berdasarkan frekuensi jaringan listrik saat ini.

“Saat kami beralih ke masyarakat yang digerakkan oleh e-mobilitas, hal ini tidak hanya menguntungkan pemilik EV, tetapi juga infrastruktur di sekitarnya," lanjut Tom Gardner.

European Honda R&D Center sendiri sudah berdiri sejak 1985, berlokasi di kota Offenbach, Jerman. Saat ini, European Honda R&D Center mempunyai fokus utama pada area teknologi energi terbarukan, mobil, sepeda motor serta pengembangan sistem solusi.

Langkah mengubah wajah dunia menjadi lebih banyak kendaraan listrik di masa depan, sepertinya semakin dekat nih.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)