Armada kendaraan listrik Honda telah berhasil menyediakan layanan penyeimbangan jaringan untuk operator sistem transmisi Jerman, Amprion.
Baca Juga: Bukan Hanya Musim Hujan Tapi Juga Musim PHK, Lakukan Ini Bila Kamu Mendapat Kabar Buruk Itu
Baca Juga: M’Baku dan Nakia Menjadi Kandidat Terdekat Menggantikan Chadwick Boseman Menjadi Black Panther
Honda R&D Europe GmbH, yang melakukan proyek ini, bekerjasama dengan Kraftwerke GmbH (Next Kraftwerke), -salah satu operator pembangkit listrik virtual (VPP) terbesar di Eropa- , menggunakan armada Honda EV untuk memberikan respons pertama terhadap gangguan frekuensi.
Mereka membuat apa yang kemudian disebut sebagai 'terobosan signifikan dalam teknologi kendaraan melalui jaringan (Vehicle to Grid / V2G)', agar lebih stabil dalam membantu pengisian daya mobil listrik.
Baca Juga: Terjadi PHK Massal, Bekali Diri dengan Lima Hal Ini
Berdasarkan dari hasil kerjasama antara kedua belah pihak, Kraftwerke GmbH juga mengumumkan bahwa, Honda telah menjadi produsen mobil pertama di Eropa yang meraih sertifikasi untuk armada kendaraan listrik yang diproduksi secara massal, untuk prequalification of frequency containment reserve (FCR) oleh Amprion GmbH di pada November 2022 ini.
Teknologi FCR digunakan untuk stabilisasi jaringan dan juga disebut sebagai cadangan kontrol primer, Karena merupakan respons pertama, jika terdapat gangguan pada frekuensi. Teknologi ini bekerja untuk mendeteksi arus jangka pendek pada jaringan listrik. Sehingga teknologi ini selanjutnya secara otomatis akan menyeimbangkan arus tersebut agar stabil.
Pengujian ini menggunakan produk mobil Honda e yang diproduksi secara massal dan sudah memenui syarat untuk mendukung stabilitas jaringan, melalui penyediaan FCR instan ke Operator Sistem Transmisi (TSO).
TSO seperti Amprion. Mengandalkan layanan penyeimbangan, yang secara otomatis meningkatkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik, ketika terjadi penyimpangan frekuensi jangka pendek di jaringan listrik.
Dalam sebuah langkah uji, ada enam unit mobil Honda e diisi dengan menggunakan pengisi daya CCS dua arah Honda Power Manager. Hasil dari pengujian ini memperlihatkan bahwa, Honda mampu memenuhi standar tinggi dalam pengisian daya dengan memastikan frekuensi grid 50Hz yang stabil.
Senior Vice President, Honda Motor Europe, Tom Gardner mengatakan, kerjasama dengan Next Kraftwerke memungkinkan Honda memenuhi tuntutan baru khususnya untuk pasar Eropa. Dan memenuhi komitmennya untuk mengembangkan teknologi yang menciptakan nilai bagi masyarakat.
"Pengembangan ini merupakan langkah penting untuk memajukan peran EV, dan teknologi pengisian daya dua arah dalam sistem energi berkelanjutan di masa depan,” ujarnya, dalam laman Honda, Jumat (25/11/2022).
Sementara itu, dalam The Driven terungkap, Tom Gardner menyatakan, bahwa biasanya, EV diparkir dan terhubung ke stasiun pengisian daya hampir sepanjang hari. Entah itu di kantor dan di jalan masuk.
Honda telah mengidentifikasi bahwa, waktu siaga ini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik untuk menawarkan layanan dan pendapatan tambahan, melalui pengisian dan pengosongan cerdas berdasarkan frekuensi jaringan listrik saat ini.
“Saat kami beralih ke masyarakat yang digerakkan oleh e-mobilitas, hal ini tidak hanya menguntungkan pemilik EV, tetapi juga infrastruktur di sekitarnya," lanjut Tom Gardner.
European Honda R&D Center sendiri sudah berdiri sejak 1985, berlokasi di kota Offenbach, Jerman. Saat ini, European Honda R&D Center mempunyai fokus utama pada area teknologi energi terbarukan, mobil, sepeda motor serta pengembangan sistem solusi.
Langkah mengubah wajah dunia menjadi lebih banyak kendaraan listrik di masa depan, sepertinya semakin dekat nih.