Techverse.asia - Kendaraan roda empat baik yang lama ataupun baru perlu mendapat perawatan secara berkala supaya mesinnya awet dan nyaman dikendarai. Bagi yang tidak terlalu paham tentang mesin dan biasanya hanya terima beres saat menyervis mobil di bengkel, kamu tetap melakukan perawatan.
Baca Juga: 9 Tips Merawat Sepeda Motor Matic Injeksi Agar Tetap Awet
Kendati demikian, orang merawat mobilnya secara asal-asalan tanpa memperhatikan detail-detail bagaimana cara merawat dengan transisi manual. Simak tips untuk merawat mobil manual berikut
Panaskan mesin mobil
Sama halnya dengan merawat sepeda motor, mobil juga perlu dipanaskan mesinnya setiap pagi hari. Usahakan setidaknya dipanaskan selama 30 detik sampai satu menit.
Dengan rajin memanaskan mesin mobil maka akan semakin prima dan meminimalisir munculnya gangguan-gangguan. Alhasil oli akan menyebar secara merata ke mesin.
Yang penting diingat saat memanaskan mobil jangan menyalakan pendingin udara atau AC dan pastikan transmisi di posisi netral.
Jangan jadi queen garage
Queen garage atau istilah punya mobil tetapi jarang digunakan dan hanya disimpan di dalam garasi. Bahkan sesekali hanya dipanasi mesinnya saja.
Alasannya lantaran mobil itu merupakan mobil kesayangannya sehingga takut rusak atau terjadi apa-apa.
Mobil yang jarang dipakai akan mudah rusak. Sebab, tegangan listrik (voltase) pada aki berkurang, mobil pun akan sulit dinyalakan.
Baca Juga: Absen Dua Tahun karena Pandemi, Pasar Kangen Yogyakarta ke-14 Hadir Kembali
Ganti oli
Oli sangat berpengaruh pada kinerja mesin. Sehingga oli harus diganti secara berkala.
Mengacu pada buku manual, mengganti oli sebaiknya dilakukan ketika acuan kilometer sudah menunjukkan angka 10 ribu kilometer atau setiap enam bulan sekali.
Langkah mengecek mobil cukup mudah yakni, matikan mesin terlebih dahulu dan tunggu sekitar 10 menit. Lantas buka kap mesin serta tarik stik oli yang ada di atas bongkahan mesin.
Setelah ditarik, bersihkan ujung stik dengan lap, masukan lagi stiknya ke dalam dan tarik lagi. Lihat stik olinya, kamu bisa tahu kadar olimu lewat stik ini, rendah, normal, atau kebanyakan.
Kalau ada di bagian L atau 1, artinya kondisi olimu berkurang. Di posisi dua artinya normal, dan jika di atas angka 3 atau F maka tandanya kepenuhan.
Cek timing belt
Timing belt adalah komponen yang ada di dalam mobil dan berfungsi untuk meneruskan putaran roda-roda gigi yang dihubungkan ke bagian internal mesin.
Kalau tiba-tiba mendengar suara dengungan atau bisa saat dinyalakan, bisa jadi terjadi kerusakan. Penyebabnya karena timing belt yang sudah rusak tak segera diperbaiki menyebabkan timing belt putus sehingga komponen-komponen tertentu pada mesin mobil dapat rusak.
Air radiator
Meski terlihat sepele, untuk air radiator tidak boleh diganti sembarangan. Air radiator berguna untuk mesin saat sedang bekerja.
Isi tabung radiator secara berkala dan jangan berlebihan. Ini akan menjaga mesin awet dan tetap bisa bekerja dengan baik.
Cek filter karburasi
Kondisi saringan filter karburasi yang kotor akan menyebabkan mobil susah dinyalakan. Untuk itu, pastikan agar saringan filter karburasi selalu dalam keadaan bersih.
Cara membersihkannya enggak sulit, ambil sikat gigi yang sudah tidak dipakai. Kemudian gosokkan pada saringannya untuk merontokkan kerak dan kotoran yang menempel.
Jangan gunakan hair dryer maupun kompresor untuk membersihkannya lantaran hanya akan menimbulkan kerusakan pada lapisan filter karburasi.
Ganti ban dan cek tekanan angin
Tekanan angin dalam sebuah ban punya peranan penting kaitannya dengan keselamatan. Pastikan kamu tahu berapa tekanan udara yang pas, baca buku manual yang ada.
Untuk mengetahui apakah tekanan banmu tinggi, tendang dengan kaki, kalau terdengar bunyi yang cukup keras maka tekanannya tinggi. Sebaliknya, maka tekanan anginnya rendah.
Perhatikan pula kondisi bannya, sehingga bila terlihat sesuatu yang aneh ataupun rusak sebaiknya segera diganti.