Alasan Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Masih Rendah, Ini Menurut Data Gaikindo

Editor Techverse
Minggu 21 Agustus 2022, 19:37 WIB
Ilustrasi pengisian baterai pada mobil listrik/freepik

Ilustrasi pengisian baterai pada mobil listrik/freepik

Techverse.asia - Pemerintah Indonesia mendorong masyarakat beralih dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil bertenaga listrik. Namun, faktanya hingga kini masih sedikit masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik, baik itu sepeda motor maupun mobil.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menjelaskan bahwa penyebabnya lantaran masyarakat sudah terbiasa dengan pengisian bahan bakar dengan cepat. Sedangkan, jika memakai mobil listrik perlu pengisian (charging) baterai yang cukup memakan waktu.

"Untuk ngecas mobil listrik setidaknya butuh waktu sekitar dua jam, bahkan bisa lebih, itu kan lama. Jadi cuma soal kebiasaan saja," ungkapnya. 

Baca Juga: Ingin Beralih dari Mobil Berbahan Minyak ke Mobil Listrik? Ini 5 Keuntungan yang Ditawarkan

Menurut data yang dirilis Gaikindo, tahun 2019 penjualan kendaraan listrik berbasis plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau baterai hibrida sebanyak 25 unit saja. Namun, untuk yang berbasis hybrid electric vehicle (HEV) listrik hibrida relatif cukup banyak yakni 787 unit.

Pada 2020, kendaraan listrik battery electric vehicle (BEV) berbasis baterai terjual sebanyak 125 unit. HEV justru mengalami peningkatan sampai 1.191 unit dan PHEV turun menjadi 8 unit.

Kemudian pada 2021, penjualan BEV kembali meningkat menjadi 687 unit, PHEV 46 unit, dan HEV 2.472 unit. Dalam kurun waktu tiga tahun itu, persentase mobil listrik yang terjual bahkan tidak lebih dari 0,5 persen pada masing-masing tahun tersebut dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak.

Untuk tahun ini mulai dari Januari-Juli total penjualan PHEV, HEV, dan BEV sebanyak 2.027 unit. Dari jumlah tersebut rinciannya yakni PHEV 10 unit, HEV 614 unit, dan BEV 1.415 unit. Ini menunjukkan tingkat pertumbuhan segmen mobil listrik ragam teknologi itu hanya tumbuh 0,59 persen secara Year on Year (YoY). 

Baca Juga: Tips Merawat Mobil Transmisi Manual: Jangan Jadi Queen Garage

Di sisi lain, mobil listrik yang laris terjual adalah Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan ini selama Januari-Juni 2022 telah menjual ratusan unit yang terdiri dari tipe Ioniq 5 sebanyak 395 unit, Ioniq EV 29 unit, dan Ioniq Kona 20 unit.

Lalu disusul Nissan Leaf sebanyak 31 unit, DFSK Gelora E dan Lexus UX300 e masing-masing 4 unit. Dan terakhir ialah Toyota C+Pod terjual 2 unit saja.

Untuk di kelas mobil hybrid, Toyota merajai penjualannya dengan total 926 unit, rinciannya Corolla Cross Hybrid 626 unit; Camry Hybrid 183 unit; Corolla Altis Hybrid 86 unit; dan C-HR Hybrid 31 unit.

Di nomor dua ada Nissan Kicks 230 unit. Kemudian Lexus Es300h 76 unit dan Mitsubishi Outlander PHEV 10 unit.

Pada event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 pun turut memamerkan 27 model mobil listrik, baik HPEV, PEV, ataupun BEV. Seperti Kia Niro, Kia EV6, Wuling Air ev, Hyundai Ioniq 5, Toyota bZ4X, Toyota Corolla Cross hybrid, DFSK Mini EV, dan jajaran model Lexus mulai dari LS 500h hingga Lexus UX 300 e.

Adapun keuntungan yang didapat kalau memiliki mobil listrik yakni bebas aturan ganjil genap. Sejatinya aturan ini hanya berlaku di Ibu Kota Jakarta. 

Pemilik mobil listrik tidak dikenakan biaya ketika melakukan balik nama mobil tidak dikenakan pajak alias free. Keputusan ini diumumkan seiring berlakunya Undang-Undang Nomor 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah atau UU HKPD. 

Kadar emisi mobil listrik sangat rendah dibanding mobil-mobil konvensional yang banyak digunakan sehari-hari di jalanan tanah air.

 

 

 

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)