Minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan atau mobil elektrik tergolong cukup tinggi, tak terkecuali terhadap mobil Hyundai Ioniq 5 series. Bahkan, penjualan mobil ini terhitung cukup tinggi, sejak produk tersebut diperkenalkan di Amerika Serikat dan berlanjut ke Indonesia.
Head to head dengan mobil listrik pabrikan China, Wuling, mobil Ioniq 5 tetap bertengger setidaknya di lima besar penjualan wholesale tertinggi, berdasarkan survey media Katadata, per Januari-November 2022.
Wuling Air EV Long Range: 4.779 unit
Hyundai Ioniq 5 Signature Extended: 1.475 unit
Wuling Air EV Standard Range: 1.122 unit
Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler: 197 unit
Hyundai Ioniq 5 Prime Extended: 78 unit
Minat tinggi pada pembelian mobil listrik, perlu diimbangi pula dengan peningkatan pengetahuan dan informasi terkait perawatan mobil elektrik. Karena, tidak mungkin pelanggan hanya menggunakan kendaraan tersebut, tanpa merawatnya.
Gunakan ban desain khusus
Salah satu komponen mobil yang perlu diperhatikan adalah ban. Hyundai Ioniq 5 yang diantarkan ke konsumen, telah dilengkapi dengan ban spesial dari pabrik, yaitu Michelin Pilot Sport EV, sebuah ban yang didesain khusus untuk mobil listrik.
Sebetulnya, bukan hanya Hyundai Ioniq 5 yang dilengkapi oleh ban khusus, melainkan mobil elektrik lainnya juga sangat direkomendasikan menggunakan ban khusus. Ada kesesuaian yang harus dicapai. Apa saja kesesuaian yang dimaksud?
- Bobot lebih berat
Laman Hyundai menjelaskan, mobil elektrik memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan mobil pembakaran internal. Hal ini karena baterai yang besar memiliki bobot yang tidak ringan. Soal ini, sebetulnya sudah menjadi rahasia umum.
Dengan bobot yang lebih berat, maka diperlukan ban yang bisa tahan akan beban berlebih tersebut dengan tekanan ban yang sama. Ban tersebut bisa masuk ke kategori HL (High Load).
- Resistensi gelinding
Karena mobil elektrik bergerak dengan motor listrik yang menggerakan ban secara langsung, resistensi gelinding (rolling resistance) bisa menjadi hambatan besar. Bahkan, resistensi gelinding bisa memakan 16% energi.
Sehingga, mobil elektrik seperti Hyundai Ioniq 5 yang menjadi andalan PT Hyundai Mobil Indonesia sebaiknya menggunakan ban khusus mobil elektrik. Kini sudah ada beberapa produsen lokal maupun internasional yang memproduksi ban untuk mobil elektrik.
Ramah lingkungan, ini spesifikasi Hyundai Ioniq 5
Sejak diperkenalkan lewat gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, April lalu, kehadiran Ioniq 5 pabrikan Korea Selatan ini menjadi sebuah gebrakan baru dan langkah bersejarah di industri otomotif Tanah Air. Ioniq 5 diperkenalkan pula oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sebagai mobil listrik penuh pertama yang diproduksi massal di Indonesia. Tepatna di Bekasi, Jawa Barat.
Hyundai Ioniq 5 ditawarkan dengan desain yang dibangun di atas platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
IONIQ 5 telah dilengkapi portable charger, dapat terhubung ke stop kontak dinding standar. Selain itu IONIQ 5 juga dapat menunjang pengisian daya sampai 80% hanya dalam +/- 18 menit.
Ioniq 5 terdiri dari empat varian, yaitu standart single speed 2WD dengan kapasitas baterai 58 kW; standart single speed 4WD dengan kapasitas 58 kW; long range single speed 2WD dengan kapasitas 72,6 kW; dan long range single speed 4WD dengan kapasitas 72,6 kW.
Dalam laman resmi perusahaan, dirinci bahwa kapasitas baterai lithium-ion jadi sumber tenaga mobil ketika diajak untuk kebut sampai 185 Km/jam. Sedangkan akselerasi 0 sampai 100 km per jam, bisa tercapai hanya dalam waktu sekitar 8,5 detik.
Bagian interior mobil disebut terbuat dari bahan alami, misalnya jok kulit diwarnai menggunakan ekstraksi minyak tumbuhan dari biji rami. Perabotan lunak di seluruh kabin terdiri dari bahan tekstil serat bio tebu, wol, benang poli, dan serat yang terbuat dari botol plastik PET bekas yang dilebur.
Sementara itu bagian dasbor, sakelar, roda kemudi, dan panel pintu dilapisi cat bio poliuretan. Berasal dari dari minyak bunga lobak dan jagung.