Subsidi Untuk Pemilik Kendaraan Listrik, Pengamat Ekonomi Energi: Bukan Subsidi Untuk Si Kaya

Uli Febriarni
Senin 19 Desember 2022, 16:49 WIB
mobil listrik / UGM

mobil listrik / UGM

Sebagai upaya pengurangan karbon dioksida, pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melakukan migrasi dari kendaraan bermotor fosil ke kendaraan listrik melalui insentif.

Baca Juga: Konsultan Teknik Ini Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Sebagai upaya pengurangan, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah berencana akan memberikan subsidi pada setiap pembelian kendaraan listrik, berbeda-beda berdasarkan jenis kendaraannya.

Untuk mobil listrik sebesar Rp80 juta, mobil listrik hybrid Rp40 juta, sepeda motor listrik Rp8 juta, dan konversi motor listrik Rp5 juta. Tujuan pemberian insentif kendaraan listrik ini adalah untuk memberikan kontribusi pencapaian zero carbon pada 2060.

Baca Juga: Tiga Kekurangan Kendaraan Listrik, Siapa Bilang Tanpa Polusi?

Menurut Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, pemberian insentif kendaraan listrik tentunya menjadi bagian tidak terpisahkan dalam pembentukan ekosistem industri Nikel-Baterai-Mobil Listrik. Utamanya dalam menciptakan pasar (market creation).

Sebagai pengamat, ia berpendapat bahwa pemberian insentif kendaraan listrik adalah upaya menekan harga kendaraan listrik yang saat ini harganya masih mahal. Sehingga harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat.

Baca Juga: Teka Teki Mobil Listrik yang Akan Diproduksi oleh Apple, Segini Harganya Jika Mulai Dipasarkan

"Harapannya, masyarakat akan beramai-ramai melakukan migrasi ke kendaraan listrik," ungkapnya, dilansir dari laman UGM, Senin (19/12/2022).

Untuk menciptakan pasar kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden No.7/2022 tentang Pengunaan Kendaraan Bermotor listrik berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas bagi pejabat pemerintah pusat dan daerah.

Sayangnya, pasar kendaraan dinas tidak begitu besar. Oleh karena itu, penciptaan pasar kendaraan listrik perlu diperluas pada konsumen perorangan, melalui pemberian subsidi bagi setiap pembelian kendaraan listrik.

"Dengan demikian, pemberian subsidi ini sebenarnya bukan semata-mata memberikan subsidi bagi orang kaya yang mampu membeli kendaraan listrik. Tetapi lebih untuk mempercepat migrasi dari kendaraan fosil ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan," jelas dia. 

Fahmy menambahkan, negara-negara lain juga memberikan insentif serupa bagi kendaraan listrik secara memadai dan berkelanjutan. Seperti sebut saja USA, China, Norwegia, Belanda, dan Jepang.

Baca Juga: Baru Punya Mobil Elektrik Hyundai Ioniq 5? Pemilihan Ban Tidak Bisa Asal

Tentunya tidak hanya negara-negara maju, tetapi negara-negara berkembang juga memberikan insentif kendaraan listrik, di antaranya Thailand, Vietnam, India, dan Sri Langka.

Ia menilai, dalam penciptaan pasar kendaraan listrik ini pemerintah juga harus waspada. Jangan sampai pasar dalam negeri dikuasai oleh produk impor dan perusahaan asing, seperti industri otomotif konvensional.

Untuk itu, pemerintah sudah seharusnya mensyaratkan pemberian insentif kendaraan listrik ini dengan mengutamakan membeli produk-produk Indonesia. Namun juga harus mensyaratkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 75%.

Pemerintah sebaiknya juga harus mensyaratkan juga transfer teknologi, khususnya technological capability dalam waktu lima tahun, lanjut Fahmy.

"Kalau persyaratan tersebut terpenuhi, pada saatnya kendaraan listrik dapat diproduksi sendiri oleh anak-bangsa, dan dapat dipasarkan di pasar dalam negeri dan luar negeri," paparnya lebih lanjut.

Berikutnya, jika pasar dalam negeri sudah terbentuk, maka Perusahaan Listrik Negara (PLN) dipastikan kemudian berinvestasi untuk pendirian Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, SPLU merupakan investasi yang prospektif.

"Untuk penyediaan SPLU tersebut, PLN sebaiknya mengandeng pengusaha UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," saran dia. 

Ia juga menyarakan, agar PLN secara konsisten menjalankan program migrasi dari penggunaan Batu Bara ke Energi Baru dan Terbarukan. Melalui insentif kendaraan listrik ini, diharapkan ke depan akan tercipta penggunaan energi ramah lingkungan dari hulu hingga hilir.

"Sehingga bukan mustahil bagi Indonesia mencapai zero carbon pada 2060," tandasnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting Armor Shell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ jalin kerja sama jangka panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok rayakan gaya hidup dan performa yang tak lekang oleh waktu melalui kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)