Siemens Mobility dipercaya menjadi integrator sistem dan mitra untuk proyek pembentuk rute Sydney Metro–Western Sydney Airport. Bersifat turnkey, proyek jalur kereta metro baru ini akan melayani antara St Marys, Bandara Internasional Western Sydney yang baru dan Western Sydney Aerotropolis.
Perusahaan yang awalnya dikenal luas sebagai produsen telepon genggam dan perangkat elektronik itu, telah mendapatkan kontrak untuk banyak poin sarana prasarana yang bakal menjadi tanggung jawab mereka.
Antara lain mengirimkan 12 kereta metro 3 gerbong otomatis tanpa pengemudi, depot yang dibangun khusus. Kontrak turnkey juga berlaku agar Siemens mengintegrasikan pengiriman dan commissioning kereta metro tanpa pengemudi yang sepenuhnya otomatis, infrastruktur rel digital termasuk persinyalan, elektrifikasi, telekomunikasi, pintu kasa platform, dan depot.
Berikutnya, menyediakan produk dan platform digital terbaru, mengoptimalkan operasi di seluruh jaringan kereta api, infrastruktur kereta api, dan subsistem.
Perusahaan juga akan menyelesaikan kontrak pemeliharaan selama 15 tahun.
Siemens Mobility memberikan proyek turnkey sebagai anggota konsorsium Parklife Metro dengan mitranya Webuild, RATP Dev, Siemens Financial Services dan Plenary Group, semuanya dengan pengalaman internasional yang kuat dalam memberikan proyek infrastruktur.
Porsi Siemens Mobility dari kontrak adalah 900 juta Euro.
CEO Siemens Mobility, Michael Peter menyatakan sangat bersemangat untuk memenangkan dan melaksanakan proyek penting ini. Tentunya, untuk membantu menghubungkan komunitas dan wisatawan dengan Bandara Internasional Western Sydney yang baru dan wilayah berkembang.
Menurutnya, proyek ini akan memberikan transportasi berkelanjutan kepada masyarakat Sydney dengan layanan kereta api baru, menawarkan perjalanan yang cepat, andal, dan bebas CO2.
"Kami akan menyediakan rangkaian lengkap teknologi digital, platform, dan solusi portofolio terbaru kami. Aplikasi manajemen aset digital Railigent X kami akan memastikan keandalan dan ketersediaan aset tertinggi," ungkapnya, dalam laman keterangan pers, Sabtu (24/12/2022).
Implementasi Railigent X–Mobility Application Suite untuk layanan digital, membantu mendapatkan wawasan data yang berharga dalam pengoperasian untuk memungkinkan keandalan dan ketersediaan aset yang lebih besar.
Railigent X akan memberikan sistem perawatan yang dioptimalkan sebagai hasil dari FRACAS (pelaporan kegagalan, analisis, dan sistem tindakan korektif) dan analisis RCM (Reliability Centered Maintenance).
Proyek Sydney Metro–Western Sydney Airport menyoroti tonggak penting bagi Siemens Mobility di Australia, dengan proyek turnkey pertama dan Kemitraan Swasta Publik pertama.
Bandara baru ini diperkirakan memiliki 10 juta penumpang pada awal 2030-an dan akan menjadi bandara 24/7 pertama di Sydney. Jaringan rel yang membentuk kota, akan mendukung akses ke Western Sydney Aerotropolis baru yang akan menciptakan sekitar 200.000 pekerjaan baru, memberikan stimulus ekonomi utama untuk Sydney Barat, New South Wales, dan ekonomi nasional.
Selama lebih dari 150 tahun, Siemens telah membantu mengubah Australia. Pada 1893, Siemens menyelesaikan pembangunan Jalur Trem Hobart di Tasmania, jalur trem listrik pertama yang dibangun dengan sukses di Belahan Bumi Selatan.
Siemens Mobility Australia memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menggelar proyek infrastruktur transportasi di seluruh negara bagian Australia dan di Selandia Baru.
Area bisnis inti perusahaan adalah rolling stock, otomatisasi dan elektrifikasi kereta api, sistem turnkey, sistem lalu lintas cerdas, serta layanan terkait.
Bukan kali pertama Siemens menjalankan proyek besar seperti di Australia dan Selandia Baru. Sebelum proyek jalur kereta metro baru yang tadi disampaikan, media DW pada Mei 2022 sudah pernah menuliskan, Siemens mengatakan mereka telah menandatangani kontrak untuk membangun jaringan jalur kereta api supercepat sepanjang 2.000 kilometer di seluruh Mesir.
Direktur Utama Siemens, Roland Busch dalam laporan DW menyebut, kesepakatan itu seluruhnya bernilai 8,1 miliar euro. Menjadi pesanan terbesar dalam sejarah 175 tahun perusahaan yang berbasis di München itu.
Selain jalur kereta supercepat, kontrak tersebut juga meliputi pembelian 41 kereta cepat, 94 kereta regional, 41 kereta barang, dan pembangunan delapan depo dan stasiun barang. Kontrak itu juga menetapkan, Siemens bertanggung jawab untuk pemeliharaan selama 15 tahun.
Megaproyek ini bertujuan untuk menghubungkan 60 kota dengan kereta api supercepat (kecepatan sampai 230 kilometer per jam) dan menyediakan akses kereta api kepada sekitar 90% populasi, kata pihak Siemens.