Lakukan 6 Kebiasaan Ini, Kalau Mau Mobil Manualmu Awet

Uli Febriarni
Selasa 27 Desember 2022, 18:21 WIB
mengendarai mobil manual / Suzuki

mengendarai mobil manual / Suzuki

Perkembangan teknologi yang diterapkan pada transmisi kendaraan pribadi, saat ini semakin berkembang, guna berikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan aman. Khususnya lagi untuk pengendara mobil.

Namun, masih banyak pula pengendara mobil di Indonesia yang menggunakan transmisi manual karena keandalan, ketangguhan atau karena merupakan mobil kesayangan.

Di halaman ini, kami membagikan tips yang kami rangkum dari laman Suzuki, mengenai enam tips kebiasaan berkendara dengan mobil bertransmisi manual. Tujuannya tentu saya, agar komponen mobil lebih awet, aman, efisien.

Asst. to Service Dept. Head PT SIS, Hariadi mengatakan, masih tingginya pengguna mobil bertransmisi manual sering dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Beragam pula kebiasaan pengguna saat mengendarai mobil-mobil tersebut.

"Pengendara mobil bertransmisi manual, tentu harus memahami berbagai informasi mengenai kebiasaan berkendara yang dapat mempengaruhi performa," kata dia, dikutip pada Selasa (27/12/2022).

Nah, apa saja enam kebiasaan bagus untuk menjaga performa mobil manual kita?

1. Memindahkan transmisi dalam keadaan netral saat berhenti di lampu APILL

Beberapa pengendara, ada yang memiliki kebiasaan seperti tidak memindahkan tuas transmisi ke posisi netral (N) saat berhenti menunggu lampu lalu-lintas yang sedang menyala merah. Bahkan posisi kaki masih menginjak pedal kopling dan rem.

Agar kopling awet, pindahkan tuas transmisi ke posisi netral dan gunakan rem tangan saat posisi mobil dalam keadaan diam.

Selain berguna menjaga keawetan kopling, hal ini mengurangi kelelahan pada kaki.

2. Hindari kebiasaan memegang tuas transmisi secara terus menerus

Ada pengendara punya kebiasaan meletakkan tangan di bagian tuas transmisi ketika mengemudi. Sebaiknya, hindari kebiasaan tersebut, karena akan berpengaruh kepada kesigapan pengendara.

Suzuki menganjurkan pengendara untuk melepaskan tangan setelah memindahkan tuas transmisi, dan kembalikan posisi tangan di lingkar kemudi.

"Pentingnya posisi tangan selalu di lingkar kemudi adalah untuk memberikan keamanan, keselamatan dan kecepatan reaksi saat berkendara," jelas Hariadi.

3. Menginjak pedal kopling setengah dapat mengurangi keawetan kopling

Saat mobil berhenti di tanjakan, pengemudi terkadang menginjak pedal kopling setengah untuk menghindari posisi mobil tidak mundur ke belakang.

Menurut Hariadi, kebiasaan ini merugikan, karena akan membuat gesekan berlebih pada kanvas/cakram kopling.

Jika pengendara dalam kondisi yang mengharuskan berhenti di tanjakan, lebih aman untuk menggunakan rem tangan agar mobil tidak bergerak mundur.

Dengan meninggalkan kebiasaan menginjak pedal kopling setengah dan menggantinya dengan penggunaan rem tangan, berkendara jadi lebih aman dan kopling pun lebih awet

4. Injak pedal akselerator secara perlahan ketika putaran mesin masih rendah

Saat melaju dengan kecepatan rendah pada gigi percepatan yang lebih tinggi, hindari menginjak pedal akselerator secara dalam dan mendadak.

"Hal itu sama saja memaksa mesin untuk bekerja sangat keras. Perilaku tersebut dapat menyebabkan tekanan dan beban yang tidak semestinya terjadi pada mesin, akhirnya akan berdampak pada performa dan keawetan mesin," jelasnya. 

Hariadi menyarankan, jika pengendara memerlukan penambahan kecepatan, injak pedal akselerator dengan perlahan atau turunkan gigi percepatan transmisi terlebih dahulu sebelum berakselerasi.

5. Gunakan engine brake saat deselerasi dengan halus

Pada kondisi tertentu yang masih aman, penurunan kecepatan atau deselerasi dapat saja terjadi secara efisien tanpa banyak menginjak pedal rem secara dalam, asalkan urutannya sudah benar.

Urutan yang dimaksud adalah perpindahan dari gigi percepatan tinggi ke gigi percepatan yang lebih rendah.

"Misalnya saja Anda sedang berkendara pada gigi 4, maka tidak boleh langsung pindah ke gigi 2 apalagi gigi 1. Perpindahan harus melalui gigi 3 terlebih dahulu sehingga perpindahan juga terjadi dengan lebih halus dan menjaga kualitas mesin," jelas dia. 

"Kecuali dalam kondisi darurat untuk menurunkan percepatan kendaraan," imbuhnya.

Saat terjadi engine brake, maka konsumsi bahan bakar akan berkurang dan kendaraan akan melambat. Jika dilakukan, maka penggunaan rem juga dapat diminimalisir sehingga kanvas rem lebih awet.

Dengan demikian, putaran yang terjadi pada mesin akan menahan kecepatan mobil dan jika sudah diperlukan pengendara bisa kembali menginjak pedal akselerator.

Teknik ini digunakan agar mobil lebih mudah dikendalikan, baik pada kondisi jalanan menurun, pada saat hujan dan saat melaju di jalan raya.

6. Lepas pedal kopling secara perlahan

Melepas pedal kopling secara cepat akan membuat kendaraan tersentak sekaligus memberikan tekanan lebih pada mesin dan transmisi.

Hal itu berpotensi menyebabkan kopling menjadi panas. Jika terus dilakukan atau menjadi kebiasaan, akan menyebabkan umur pakai komponen kopling lebih cepat.

Maka dari itu pengendara harus memperhatikan cara melepaskan kopling secara perlahan agar mobil tidak berjalan dengan menyentak.

Hariadi berharap, dengan informasi di atas tadi konsumen dapat memahami sepenuhnya mengenai cara berkendara yang baik. Agar dapat menjaga performa dan umur pakai mesin mobil.

Kebiasaan tersebut sebisa mungkin diterapkan. Atau menghindari kebiasaan yang negatif. Pengendara juga harus memastikan untuk selalu melakukan perawatan rutin untuk menghindari kerusakan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 22:43 WIB

Instagram Hadirkan 2 Pembaruan untuk Reels dan Postingan Berubah Jadi Persegi Panjang

Reels kini bisa menggungah konten dengan durasi sampai tiga menit, padahal sebelumnya cuma 90 detik.
Instagram Reels sekarang bisa unggah video selama tiga menit. (Sumber: Instagram)
Automotive22 Januari 2025, 22:11 WIB

Toyota Hilux Rangga SUV Concept Hasil Karoseri New Armada, Bisa Muat 8 Penumpang

Kendaraan ini menawarkan Pilihan Basis dari 3 Tipe Hilux Rangga.
Toyota Hilux Rangga SUV Concept. (Sumber: Toyota)
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)