Auto Engine Start-Stop Pada Mobil Suzuki, Tunjang Gaya Berkendara yang Ramah Lingkungan

Uli Febriarni
Minggu 08 Januari 2023, 11:58 WIB
laman indikator kendaraan / Suzuki

laman indikator kendaraan / Suzuki

Penggunaan teknik berkendara Eco-Driving memiliki banyak manfaat bagi pengendara, salah satunya seperti membantu mengurangi emisi gas karbon.

Selain itu, teknik ini dinilai mampu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar secara efisien.

Teknik Eco Driving bisa menjadi salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan, karena kinerja yang tidak dipaksakan.

Sedikitnya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi teknik Eco Driving, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta lingkungan. Tiga faktor itu bisa diwujudkan dengan cara berikut ini:

  • Hitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan, agar dapat menghindari kemacetan.

Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go, mobil harus berhenti dan dijalankan kembali. Karena ketika sudah terjebak kemacetan, kita hanya bisa menggerakkan kendaraan sesuai keluangan posisi kita di jalanan.

  • Sebisa mungkin hindari mengemudi secara agresif, karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros.

Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum, pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi.

Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.

  • Pemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik Eco Driving.

Gunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah.

Ban dengan tekanan angin kurang dapat memperlambat roda bergulir, sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar.

  • Hindari menggunakan AC dengan suhu maksimal, gunakan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.
  • Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi, untuk menjaga performa mesin dan komponen-komponennya agar selalu dalam keadaan prima ketika digunakan

Perkenalkan, Teknik Automasi Eco-Driving Suzuki Lewat Engine Auto Start-Stop 

Namun kini, bukan sekadar memberikan wawasan teknik eco-driving untuk pengendara, PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) telah menyematkan fitur Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid.

Teknologi ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dikala tidak diperlukan selama perjalanan.

4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, fitur Engine Auto Start-Stop hadir sebagai bagian dari teknologi Suzuki, yang berfungsi untuk membuat penggunaan bahan bakar lebih efektif.

"Karena ketika mobil berhenti sejenak, maka mesin akan mati secara otomatis dan membuat mesin tidak mengalami proses pembakaran," ujarnya, dikutip pada Minggu (8/1/2023).

Ketika mesin otomatis mati, saat itulah baterai Accu dan baterai Lithium-ion mengalirkan energi. Tujuannya, agar fungsi kelistrikan dan fitur kenyamanan lainnya di All New Ertiga Hybrid tetap bekerja secara normal.

Suzuki menyarankan kepada pelanggan, untuk bersama-sama menerapkan gaya berkendara Eco-Driving untuk aktivitas sehari-hari, agar dapat membantu mengurangi emisi gas buang sekaligus penggunaan bahan bakar.

Stop & Go Bukan Lagi Masalah Untuk Alam dan Kendaraan

Fitur Engine Auto Start-Stop, akan sangat bermanfaat bagi pengendara yang sering mengalami kepadatan lalu lintas di perjalanan.

Ketika stop & go, mesin yang biasanya tetap hidup/idle ketika mobil berhenti, kini akan menjadi non-aktif. Dengan demikian penggunaan bahan bakar dapat diminimalisasi, dan mesin akan menyala secara otomatis jika diperlukan kembali.

Dampak positifnya, mesin mobil tidak akan menghasilkan emisi gas buang serta lebih efisien pada kondisi tersebut. 

"Dengan cara inilah Suzuki membantu pengendara untuk menerapkan gaya Eco-Driving dan ikut berkontribusi dalam menekan emisi," tulis laman Suzuki.

Guna memudahkan pengendara menggunakan fitur Engine Auto Start-Stop ini, Suzuki memberikan beberapa petunjuk penggunaan yang mudah:

  • Fitur Engine Auto Start-Stop Selalu Aktif Secara Otomatis

Fitur Engine Auto Start-Stop dalam kondisi normal akan selalu aktif setiap mobil dinyalakan. Sehingga, memberikan kemudahan bagi pengendara karena tidak memerlukan penyetelan tertentu pada mobil.

Otomatisasi fitur tersebut, bertujuan untuk memberikan kebiasaan positif bagi pengendara dalam hal menggunakan gaya berkendara Eco-Driving setiap saat.

  • Persyaratan Engine Auto Start-Stop Bekerja

Agar fitur Engine Auto Start-Stop ini dapat bekerja di All New Ertiga Hybrid, ada beberapa kondisi dasar yang harus diperhatikan.

Yang mencakup kondisi dasar yang dimaksud tadi, antara lain: pastikan pintu pengemudi dalam keadaan tertutup; terpasangnya sabuk pengaman pada sisi pengendara; daya baterai Lithium-ion dan Accu memadai (indikator baterai pada MID (Multi Information Display) terlihat lebih dari 2 bar) setelah mesin dinyalakan.

Berikutnya, fitur ini akan bekerja apabila mobil telah melaju dengan kecepatan minimal 10 km/jam.

Jika salah satu syarat tadi yang tidak terpenuhi, maka fitur Engine Auto Start-Stop tidak dapat bekerja. Kondisi itu ditandai dengan munculnya informasi Idling Stop Unavailable pada MID.

  • Cara Bekerja Fitur Engine Auto Start-Stop

Fitur ini akan berfungsi jika mobil yang sedang melaju kemudian harus berhenti. Misalnya saat menghadapi kemacetan atau menunggu lampu lalu lintas.

Aktivasi Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis, akan mendeteksi lewat pedal rem yang sedang ditekan. Secara otomatis mesin menjadi non-aktif.

Untuk menghidupkan kembali mesin pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis, pengendara hanya perlu melepaskan injakan dari pedal rem dan mulai menekan pedal akselerasi. 

Sementara itu, mengaktifkan fitur auto start-stop pada varian bertransmisi manual, dalam kondisi masih menginjak pedal rem, pengendara perlu memindahkan tuas transmisi ke posisi netral dan melepaskan injakan di pedal kopling.

Untuk menghidupkan kembali, pengendara hanya perlu menginjak pedal kopling.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)