Techverse.asia – Kampas kopling merupakan salah satu komponen vital dalam konstruksi mesin sepeda motor. Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin khususnya sebagai pemutus dan penyalur tenaga mesin dari poros engkol ke transmisi. Sehingga jika kampas kopling mulai aus proses penyaluran tenaga akan terganggu dan gejalanya bisa langsung dirasakan oleh pengendara sepeda motor.
Pada buku pedoman pemilik yang disertakan dalam setiap pembelian sepeda motor Honda, direkomendasikan untuk melakukan pengecekan kondisi kampas kopling setiap 12.000 km atau 12 bulan. Selain masa pemakaian, gaya berkendara bisa juga mempengaruhi kondisi dan usia kampas kopling.
“Pengecekan rutin terhadap komponen kampas kopling sangat penting dilakukan. Selain untuk mempertahankan performa mesin, pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan kondisi kampas kopling apakah masih baik atau sudah aus,” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga: Cake Åik Luncurkan Sepeda Motor Listrik: Bisa Tempuh Jarak Ratusan Kilometer
Danang juga berbagi informasi mengenai beberapa gejala yang dapat dirasakan secara langsung oleh pengendara khususnya saat kampas kopling sudah mulai menipis atau aus.
1. Mesin cepat panas
Hilangnya daya cengkram kampas pada plat gesek membuat kedua komponen ini lebih sering bergesekan sehingga menimbulkan panas berlebih. Selain itu, panas juga bisa ditimbulkan oleh mesin yang selalu bekerja di putaran tinggi. Misalnya, dalam kondisi normal mesin bekerja 5000 rpm untuk mendapatkan kecepatan 60 km/jam. Tapi saat kampas kopling aus, mesin harus bekerja di 7000 rpm untuk mencapai kecepatan yang sama.
2. Akselerasi mesin melemah
Saat kampas kopling aus, tenaga tidak akan tersalur secara maksimal. Karena daya cengkram kampas saat proses penyaluran tenaga dari poros engkol ke poros input transmisi tidak maksimal. Akibatnya mesin motor terasa tak responsif di tiap posisi gear. Dalam kondisi ini, mesin dipaksa berputar lebih tinggi untuk menggerakkan motor. Dampak lainnya, motor akan sulit mencapai kecepatan maksimum serta konsumsi bahan bakar menjadi boros.
3. Selip kopling
Gejala lain saat kampas kopling aus juga bisa dirasakan saat perpindahan gear yang sering mengalami selip atau mesin seperti kehilangan tenaga. Selain itu, sulit memindahkan gigi ke posisi netral juga bisa jadi salah satu indikasi kampas kopling mulai aus akibat kehilangan atau berkurangnya daya cengkram kampas pada plat gesek.
Baca Juga: 5 Motor Favorit Warga Yogyakarta dan Sekitarnya Sepanjang 2022, Honda Beat di Urutan Pertama
4. Sulit pindah transmisi
Sulit memindah gigi tranmsisi walau sudah menekan penuh tuas kopling. Termasuk memindah ke posisi netral. Perpindahan gigi transmisi juga terasa mengentak, tuas kopling bergetar dan mesin mengeluarkan suara yang tidak lazim. Pada kondisi keausan yang sudah parah, gigi transmisi sama sekali tak bisa dipindah.
5. Suara mesin jadi kasar
Kampas kopling yang sudah aus juga dapat menimbulkan suara mesin yang kasar. Biasanya sejak kecepatan menengah suara akan makin kasar hingga kecepatan tinggi. Suara kasar itu disebabkan gesekan yang terjadi antara flywheel dengan kampas kopling.
Penyebab umum kampas kopling cepat habis adalah karena pemakaian yang tidak tepat. Seperti kerap melakukan setengah kopling. Dimana pada tahap ini pegas kopling akan tertahan karena tuas kopling tidak ditarik sepenuhnya.
Contoh lainnya, tidak menggunakan gigi terendah pada awal melaju. Misalnya berakselerasi menggunakan gigi 3 dari kondisi berhenti dan dipertahankan hingga kecepatan tertentu. Penyebab lainnya adalah sering membawa beban berat serta jarang ganti oli mesin.
“Jika gejala-gejala tersebut mulai dirasakan, segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan ke jaringan bengkel resmi terdekat. Jangan lupa lakukan perawatan dan pemeriksaan berkala agar sepeda motor selalu dalam kondisi prima,” kata Danang.