Pabrik Mobil Honda East Liberty Auto Plant (ELP) mulai memproduksi secara massal CR-V all-new Hybrid.
Mewakili langkah kunci dalam strategi elektrifikasi Honda, komitmen ini dimulai dengan model tahun 2023. Nantinya, sekitar 50% CR-V di Amerika Serikat yang dijual (dalam hitungan tahunan) akan ditenagai oleh sistem listrik hibrida dua motor.
Pimpinan Pabrik ELP, Keith Strickland mengatakan, ELP bersemangat untuk melanjutkan perjalanan elektrifikasi dengan produksi massal CR-V hybrid 2023 yang serba baru.
Ia berterima kasih kepada tim ELP, atas semua upaya dalam mempersiapkan pengiriman kendaraan berkualitas ini kepada diler dan pelanggan. Demikian diungkapkan Keith, dalam laman Honda, kami kutip pada Sabtu (4/2/2023).
Keith menambahkan, ELP bergabung dengan HCM dan Indiana Auto Plant (IAP) dalam pembuatan model hybrid CR-V baru. Masing-masing pabrik bekerja sama erat dengan AEP dan TMP-OH, yang bertanggung jawab atas powertrain baru.
Mesin 2.0 liter Atkinson-cycle empat silinder yang dibangun di Anna Engine Plant (AEP) Ohio adalah mesin Honda pertama, yang menggabungkan injeksi langsung tekanan tinggi dengan multistage injection, untuk menghasilkan campuran sangat homogen yang menghasilkan pembakaran bersih.
Sistem listrik hibrida dua motor yang dibuat di Honda's Ohio Transmission Plant (TMP-OH) menampilkan pengaturan baru, beralih dari motor coaxial dengan ukuran yang sama, ditumpuk satu sama lain ke sistem sumbu paralel dua motor dengan mesin berukuran berbeda yang dipasang berdampingan.
Honda CR-V Hybrid Sudah Pernah Dikenalkan Di Indonesia
Rencana produksi massal Honda CR-V hybrid ini sudah diumumkan sebelumnya pada pembukaan ajang GIIAS 2022, 11 Agustus 2022. Rencana itu dinilai Honda sebagai jembatan transisi menuju elektrifikasi sepenuhnya di masa mendatang.
Tak hanya mengenalkan satu kendaraan model hybrid untuk diproduksi pada 2023, di momen GIIAS itu Honda juga mengenalkan Honda Accord hybrid.
Perusahaan menegaskan bahwa, mereka akan terus memperkenalkan model-model elektrik lainnya di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Termasuk model yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia.
Rencana tersebut sejalan dengan target Honda, mencapai netralitas karbon (Zero Carbon) untuk semua produk maupun aktivitas perusahaanya, pada 2050.
Sebagai langkah untuk mewujudkan komitmen itu, Honda menargetkan mencapai elektrifikasi 100% untuk semua modelnya secara global pada 2040.
Honda juga telah mengumumkan, akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga 2030, dengan total produksi menjadi 2 juta unit per tahun.
Perusahaan asal Jepang ini menjalankan inisiatif e:Technology, yang merupakan rencana elektrifikasi untuk tiga pilar produk Honda. Yaitu mobil, sepeda motor, dan power product.
Simbol 'e:' mengacu pada energi dan elektrifikasi, yang memberikan semangat (energize) untuk membuat hidup manusia lebih bahagia.
Honda berusaha mewujudkannya dengan menciptakan teknologi elektrifikasi, sekaligus meningkatkan efisiensi dan kebersihan dari mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine) yang ada saat ini.
Untuk produk mobilnya, teknologi Hybrid atau disebut sebagai e:HEV merupakan pendorong utama Honda yang digunakan Honda saat ini dalam mencapai visi elektrifikasinya.
Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengatakan bahwa bagi Honda, teknologi harus selalu mengikuti kebutuhan konsumen dan lingkungan.
"Kami menilai, teknologi hybrid merupakan jembatan yang tepat sebagai transisi dari teknologi mesin berbahan bakar minyak menuju elektrifikasi sepenuhnya. Karena memberikan kesempatan bagi konsumen, untuk mengenal dan membiasakan diri dengan teknologi baterai," imbuh dia.
Terlebih, sistem e:HEV yang dimiliki Honda saat ini juga memiliki teknologi terdepan yang sangat efisien untuk mengurangi karbon, menghemat penggunaan energi, namun tetap menyenangkan untuk dikendarai.
Service Technical & Warranty Senior Manager PT Honda Prospect Motor, Muhammad Zuhdi, meyakini sistem e:HEV akan sangat mudah diterima oleh konsumen. Karena tidak terdapat banyak perbedaan baik dari cara berkendara, maupun perawatan kendaraan.
Meskipun demikian, sistem hybrid sudah dapat secara signifikan memberikan kontribusi terhadap efisiensi bahan bakar dan emisi yang lebih ramah lingkungan.
Bagaimana Kerja Teknologi e:HEV Milik Honda?
Teknologi e:HEV merupakan sistem hybrid ramah lingkungan yang memberikan performa dan kenyamanan berkendara dari kecepatan rendah, menengah hingga maksimal. Ini adalah sistem dengan tingkat kebebasan, yang mana kedua motor dan mesin dapat beroperasi secara independen, serta menghasilkan pengalaman berkendara yang efisien di berbagai situasi.
Sistem e:HEV terdiri dari empat komponen utama, yaitu Atkinson Cycle Engine, Electronic CVT (e-CVT), Intelligent Power Unit, dan Power Control Unit.
Atkinson Cycle Engine merupakan mesin Direct Injection, 4-cylinders DOHC i-VTEC yang menggunakan bahan bakar bensin. Pada sistem e:HEV, mesin ini berfungsi untuk memberikan tenaga kepada motor generator. Sehingga dapat menghasilkan daya listrik untuk menggerakkan motor drive, memberikan tenaga langsung ke roda saat berkendara di kecepatan tinggi, dan mengisi daya baterai.
Putaran mesin kemudian diteruskan oleh motor generator yang berada di dalam e-CVT, untuk menghasilkan daya listrik dengan efisiensi tinggi dan mengisi daya baterai.
Sementara motor drive di dalam e-CVT, berfungsi menyalurkan putaran ke roda dengan tenaga dan traksi yang tinggi, serta menghasilkan daya listrik saat deselerasi.
Kinerja motor pada E-CVT dikontrol oleh Power Control Unit yang juga sekaligus berfungsi untuk mengontrol kebutuhan listrik antara baterai dan motor.
Daya listrik pada sistem e:HEV disimpan dalam Intelligent Power Unit, menggunakan Lithium Ion Battery berkapasitas tinggi. Unit ini mempunyai kapasitas penyimpanan daya hingga 300V.
Sistem e:HEV mempunyai tiga mode berkendara, yang secara otomatis akan berganti sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban mesin.
Dalam kondisi berkendara normal dengan beban mesin rendah, sistem akan menggunakan mode EV; hanya baterai yang menggerakan motor sehingga tidak ada bensin yang digunakan.
Saat mobil berakselerasi dengan lebih kuat, sistem akan menggunakan model hybrid; mesin dan baterai bekerja bersamaan untuk menghasilkan keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar.
Saat berkendara dalam kecepatan tinggi, sistem akan menggunakan mode Engine Drive; mesin secara penuh akan menggerakan roda untuk menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus mengisi daya baterai secara bersamaan.