Produsen mobil asal China, SAIC Motor, mengumumkan bahwa mereka telah memulai pembangunan kompleks industri energi baru, di Thailand.
Pembangunan telah dimulai dengan peletakkan batu pertama, pada akhir April 2023. Kawasan energi baru yang dibangun pada Mei ini terletak di wilayah Zona Khusus Koridor Ekonomi Timur, Provinsi Chon Buri. Kawasan tersebut dikabarkan dilengkapi dengan pabrik baterai daya, lini produksi untuk komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV), halaman penampung peti kemas, serta gudang logistik untuk meningkatkan efisiensi transportasi.
Kawasan industri tersebut juga diperkirakan akan menarik para pemasok komponen utama, dan semakin meningkatkan kemampuan rantai pasokan setelah rampung dibangun nanti.
Dilaporkan oleh Xinhua, kawasan tersebut diharapkan akan berfokus pada produksi lokal suku cadang utama untuk kendaraan energi baru perusahaan (NEV). Kawasan energi baru ini mencakup wilayah dengan luasan lebih kurang 120.000 meter persegi. Beberapa perusahaan inti dan komponen utama NEV hulu, telah menyatakan niat mereka untuk menetap di kawasan industri di masa mendatang.
Baca Juga: Belatung Jadi Bahan Baku Kosmetik, Yang Dianggap Menjijikan Ternyata Berjuta Kegunaan
"Terkait target pembangunan kawasan, untuk tahap I diperkirakan akan selesai tahun ini, sedangkan pembangunan taman secara keseluruhan akan selesai pada 2025," kata produsen mobil tersebut, dilansir dari Xinhua, Rabu (10/5/2023).
Diketahui, pada awal 2013, SAIC bekerja sama dengan Charoen Pokphand Group untuk mendirikan SAIC Motor-CP, sebuah perusahaan patungan, dalam upayanya untuk mengembangkan pasar yang luas di negara-negara Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Merek MG SAIC, yang memasuki pasar Thailand pada 2013, telah menjadi salah satu merek terpopuler di kalangan pelanggan Thailand. Per April 2023, total penjualan merek MG di Thailand mencapai lebih dari 173.000 kendaraan. Tahun lalu saja, SAIC Motor-CP memproduksi dan menjual sekitar 32.000 kendaraan utuh, menjadikannya salah satu basis produksi dan penjualan utama SAIC di luar negeri.
Pada 2022, SAIC melihat penjualannya di pasar luar negeri mencapai lebih dari 1 juta kendaraan, peringkat teratas di antara pembuat mobil China selama tujuh tahun berturut-turut, dan menandai perusahaan tersebut menjadi pembuat mobil domestik pertama yang mencapai tonggak sejarah ini.
Pembangunan kawasan industri energi baru milik SAIC Motor ini, selanjutnya memperluas portofolionya di Thailand, serta menjadi bagian dari rencana pengembangan jangka panjangnya di negara Asia Tenggara.
Presiden SAIC Motor-CP, Zhao Feng, mengatakan bahwa kawasan industri baru itu akan memberikan dukungan penting bagi transformasi Thailand menuju masyarakat 'hijau dan rendah karbon'.
Thailand mengincar untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), dengan EV menyumbang 30% dari total output kendaraannya pada 2030.
Merek MG milik SAIC, yang memasuki pasar Thailand pada 2013, menjadi salah satu merek paling populer di kalangan konsumen Thailand, dengan lebih dari 180.000 pengguna di negara tersebut, kata Zhao.
Dalam pameran otomotif di Bangkok, yang ditutup sebelumnya pada April kemarin, SAIC menerima hampir 4.000 pesanan. Ini membuat mereka menduduki peringkat ketiga di antara semua produsen mobil yang berpartisipasi, demikian dikutip oleh Xinhua.
Pasar Thailand jadi Rebutan Pabrikan Kendaraan Listrik
Melansir LKBN Antara, menurut data yang dirilis pada Kamis (27/4/2023), registrasi EV baru di Thailand terus meningkat pada kuartal pertama tahun ini. Pada Maret, registrasi kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) baru mencapai rekor tertinggi sebanyak 8.522 unit.
Sebagai hasil dari kebijakan stimulus dan subsidi pemerintah, preferensi untuk mobil listrik menguat secara signifikan di kalangan produsen maupun konsumen kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan lalu, raksasa mobil listrik China lainnya, BYD, mengadakan upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan pabriknya di Thailand. Menurut jadwal, pabrik tersebut akan mulai berproduksi pada 2024, dengan kapasitas tahunan sebesar 150.000 unit kendaraan energi baru.
Sementara, keterangan resmi perusahaan mencatat, penjualan eceran dan grosir kendaraan SAIC Motor mencapai 301.000 unit pada Februari 2023. Jumlah itu tumbuh 26,6% dari awal tahun.
Penjualan Kendaraan Listrik SAIC Motor Tahun Ini Terus Menanjak
SAIC Motor menjual 45.000 kendaraan energi baru (EV) mereka pada Februari 2023. Jumlah ini naik 38,5% dari bulan sebelumnya, dan 84.000 unit terjual di pasar luar negeri, naik 49,3% tahun ke tahun.
Merek milik sendiri termasuk IM Motors dan Rising Auto, dan usaha patungannya seperti SAIC-GM's Buick dan Wuling Motor, meluncurkan kendaraan baru yang terhubung dengan energi cerdas, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembuat mobil pada kuartal kedua tahun ini.
LS7, SUV berukuran sedang dan besar pertama yang dikembangkan oleh IM, memasuki pasar pada Februari dan telah dikirimkan ke pelanggan awal bulan ini, dengan pesanan kumulatif untuk LS7 melebihi 15.000.
F7, model baru yang diluncurkan oleh SAIC Motor's Rising Auto, telah menerima lebih dari 12.000 pesanan setelah melakukan debutnya sebulan lalu. Model baru akan memasuki pasar akhir bulan ini, dan pengiriman akan dimulai sekitar waktu yang sama.
Sejak Februari, SAIC Motor mengalami lonjakan penjualan luar negeri, dengan 84.000 unit terjual di pasar luar negeri. Data resmi menunjukkan bahwa di Eropa, penjualan bulanan MG, salah satu merek milik SAIC, meningkat dua kali lipat dari tahun ke tahun.
MG terus memimpin penjualan mobil baru di negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Swedia, dan Norwegia. Itu juga di antara 10 merek mobil teratas dunia di negara dan wilayah seperti Australia, Selandia Baru, Timur Tengah, Meksiko, India, Thailand, dan Chili.
Dengan debut model kendaraan baru, SAIC Motor mengharapkan untuk melihat 'pertumbuhan eksplosif' dalam penjualan pada kuartal kedua tahun ini, yang akan membantu produsen mobil pulih dari pandemi Covid-19.