Hasil Laporan AC Ventures dan AEML Tentang Kendaraan Listrik di Indonesia: Punya Potensi Besar

Rahmat Jiwandono
Rabu 05 Juli 2023, 12:03 WIB
Ilustrasi mobil listrik (Sumber : Ford)

Ilustrasi mobil listrik (Sumber : Ford)

Techverse.asia - AC Ventures - perusahaan modal ventura - bersama dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merilis laporan komprehensif seputar sektor kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) yang sedang berkembang di Indonesia. 

Laporan yang berjudul Indonesia’s Electric Vehicle Outlook: Supercharging Tomorrow’s Mobility tersebut mendapatkan dukungan positif dari sejumlah tokoh penting dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar
Pandjaitan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan CEO Pertamina New and Renewable Energy, dan Dannif Utojo Danusaputro yang juga menjabat sebagai Ketua Umum AEML.

Laporan ini mengungkap perkembangan pesat pasar kendaraan listrik di Indonesia dengan potensi pasar yang mencapai lebih dari US$20 miliar, meskipun adopsi kendaraan listrik hingga saat ini masih terbatas. Studi ini mengeksplorasi dan menganalisis berbagai topik kunci, termasuk para pemain utama industri, pengembangan infrastruktur, produksi lokal, penjualan, sentimen publik, dinamika industri dan rantai pasokan, serta kebijakan dan regulasi yang terkait.

Selain itu, laporan ini juga menyoroti langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemangku kepentingan publik dan swasta untuk membangun ekonomi
kendaraan listrik yang lebih kondusif di pasar terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius dalam pengembangan energi terbarukan, dengan rencana meningkatkan proporsi energi terbarukan hingga 23 persen dari total komposisi energi negara pada tahun 2025. Angka ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dari sekitar sembilan persen pada pertengahan 2020.

Baca Juga: Moto Guzzi V100 Mandello Resmi Hadir untuk Pasar Asia Pasifik, Yuk Lihat Speknya

Selain itu, Indonesia juga memiliki visi untuk melakukan transisi energi nasional yang lebih luas, dan diharapkan selesai pada 2056. Semua langkah ini sejalan dengan kewajiban Indonesia dalam Persetujuan Paris (Paris Agreement) untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan
mencapai target emisi netto nol pada 2060 atau bahkan lebih awal.

Laporan ACV dan AEML menunjukkan adanya kombinasi faktor penting yang membuka jalan bagi pertumbuhan yang pesat dalam pasar kendaraan listrik di negara ini. Faktor-faktor tersebut antara lain, meliputi peningkatan permintaan dari konsumen, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa dan mengurangi biaya secara keseluruhan.

Kendaraan listrik di Indonesia menawarkan efisiensi 75 persen lebih tinggi dan biaya operasional yang jauh lebih rendah bagi bisnis. Ini memberikan potensi yang luar biasa bagi pasar mobilitas listrik di negara ini untuk tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 58,5 persen hingga tahun 2030.

Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki kemampuan untuk secara signifikan mengurangi impor energi negara ini, yang saat ini mencapai total US$35 miliar setiap tahun. Saat ini, motor listrik hanya menyumbang 0,2 persen dari pasar sepeda motor di Indonesia. Namun, laporan ini mengindikasikan adanya peluang untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 10 persen dalam lima tahun mendatang, dengan asumsi bahwa pemangku kepentingan publik dan swasta bekerja sama secara efektif untuk mendorong perkembangan sektor kendaraan listrik lokal yang kondusif. 

Dengan antusiasme yang tinggi, terlihat investasi modal dan sumber daya yang besar menunjukkan tren positif. Perusahaan-perusahaan lokal dan investor modal ventura tengah aktif dalam menjalin kesepakatan dan kemitraan strategis, sementara sektor ini telah berhasil menarik perhatian perusahaan otomotif global terkemuka, seperti Hyundai, Honda, Toyota, Mitsubishi, Wuling, dan lainnya.

Baca Juga: Mazda dan Panasonic Akan Menjalin Kerjasama Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Meskipun pasar kendaraan listrik di Indonesia masih berada dalam tahap awal, namun memiliki potensi yang sangat besar. Para pengusaha, pemangku kepentingan, investor, dan pembuat kebijakan yang secara strategis memposisikan diri hari ini akan memperoleh manfaat yang signifikan dari pasar yang sedang berkembang pesat ini dalam beberapa tahun mendatang.

Managing Partner AC Ventures, Helen Wong menjelaskan, temuan dalam laporan mengenai pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat di Indonesia ini menegaskan peluang investasi yang luar biasa. "Di AC Ventures, kami sangat antusias menjadi bagian terdepan dalam transisi energi hijau ini
dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Lonjakan dan tren kendaraan listrik roda dua saat ini mengindikasikan permintaan pasar yang jelas dan potensi keuntungan yang menjanjikan," kata Helen.

Sebagai perusahaan investasi yang berperan sebagai perintis di sektor ini, AC Ventures berkomitmen untuk membina kerjasama strategis yang dapat melebihi target energi terbarukan Indonesia, menciptakan masa depan
dengan emisi yang lebih rendah dan keberlanjutan yang lebih baik.

Baca Juga: Bapak Baterai Lithium-ion Meninggal Dunia: Jasanya Besar untuk Pengembangan Gadget dan Kendaraan Listrik

Ketua Umum AEML, Dannif Utojo Danusaputro mengatakan, jawatannya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, organisasi internasional, pemangku kepentingan utama dalam ekosistem kendaraan listrik, serta asosiasi lainnya, untuk mencapai lebih banyak orang dan mempromosikan kampanye positif untuk kendaraan listrik.

"Misi kami untuk mengelektrifikasi mobilitas di Indonesia didasarkan pada panggilan untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi polusi bagi generasi masa depan," ujarnya.

Untuk itu, AEML berkomitmen mendukung adopsi kendaraan listrik dan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)