Techverse.asia - Dalam beberapa hari terakhir ini sebagian wilayah di Indonesia kerap diguyur hujan deras dimana musim hujan pada tahun 2022/2023 diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan datang lebih awal dibandingkan normalnya. BMKG menjelaskan bahwa perkiraan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi di bulan September hingga November 2022 kemudian perkiraan puncak musim penghujan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Musim hujan tentu seiring dengan potensi banjir yang menjadi momok bagi setiap pengendara, di mana kerugian yang ditimbulkan tidak hanya kelumpuhan pada jalur transportasi namun termasuk juga kerusakan pada mobil-mobil pribadi akibat terendam genangan air.
Baca Juga: Kurangi Motor Berbahan Bakar, Honda Targetkan Jutaan Motor Listrik Pada 2030
Sebagai pemilik kendaraan yang terendam banjir, kamu masih dapat memperbaiki kendaraan menggunakan penanganan dan perawatan khusus dengan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, saat banjir kamu perlu berhati-hati dan mengetahui kemungkinan kerusakan apa saja yang dapat terjadi pada kendaraanmu.
Ini dampak yang akan muncul pada mobil yang terkena banjir:
Kerusakan mesin
Kerusakan pada mesin yang umum terjadi akibat banjir adalah Water Hammer. Water Hammer adalah keadaan dimana ruang bakar terkontaminasi air sehingga menyebabkan piston berlubang atau bengkok, hal ini disebabkan karena piston tidak dapat mengkompresi air.
Biasanya hal ini paling sering dialami mobil yang nekat menerobos banjir atau menghidupkan mobil secara paksa saat keadaan terendam.
Jika kendaraan terendam banjir mencapai setinggi kap mesin, sebaiknya jangan menyalakan kendaraan karena hal tersebut akan menyebabkan kerusakan parah seperti korsleting atau kerusakan lain pada komponen elektrikal mobil.
Kerusakan di bodi mobil
Air merupakan musuh dari logam. Artinya, bodi mobil rentan berkarat saat terendam banjir.
Air akan masuk ke dalam celah-celah mobil yang sulit dijangkau. Air kotor yang dibawa banjir bisa saja mengandung bahan kimia atau zat asam yang mempercepat korosi mobil. Jika hal ini terjadi, akan timbul banyak karat-karat pada bodi mobil.
Baca Juga: 6 Penyebab Lampu Rem Motor Cepat Putus, Jangan Lakukan Hal Ini
Kerusakan di sektor sistem kelistrikan
Komponen kelistrikan menjadi komponen yang paling rentan bila terkena banjir. Ketika mobil sudah terendam genangan air, komponen-komponen yang ada pada mobil dapat rusak seketika akibat masuknya air ke bagian ruang mesin, terlebih lagi jika air tersebut mengandung lumpur.
Salah satunya adalah ECU (Electronic Control Unit), jika terjadi kerusakan pada ECU yang menjadi otak mobil, aki, kabel-kabel, motor starter, dinamo, dan lain sebagainya, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh, jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan potensi korslet yang memicu kebakaran.
Kerusakan di interior mobil
Interior mobil menjadi sektor yang paling sulit dikembalikan seperti sedia kala jika mobil terendam banjir. Dashboard, jok, plafon, doortrim, karpet, dan lainnya akan mengalami kerusakan parah.
Meskipun dikeringkan tetap saja akan meninggalkan bekas banjir di setiap sisinya, mengingat banjir merupakan air kotor.
Kerusakan di sektor kolong mobil
Sektor kolong seperti kaki-kaki mobil sudah pasti wajib dicek saat mobil menjadi korban banjir. Misalnya saja bearing roda, rem, dan kopling.
Air yang masuk ke komponen tersebut bakal mempercepat keausan pada komponen. Kopling yang terendam bisa menyebabkan karat dan membuat perpindahan gigi menjadi selip, begitu pun dengan rem.
Kotoran lumpur dari banjir bisa menghambat kerja sistem rem. Seal dan piston rem akan cepat rusak sehingga bisa membuat ban terkunci.