Techverse.asia - Beberapa pengguna sepeda motor matik Honda di Indonesia mengeluhkan tentang kerangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang keropos ataupun patah. Menanggapi keluhan tersebut, Astra Honda Motor (AHM) membuka layanan pengecekan untuk konsumen yang menyampaikan keluhan terhadap sepeda motornya.
Pengecekan dilakukan di bengkel Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) dan AHM membuka layanan contact center 24 jam dalam penanganan setiap sepeda motor konsumen.
Mengacu pada hasil pertemuan terpisah antara AHM dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan juga Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengenai keluhan konsumen terhadap rangka eSAF, AHM akan kooperatif untuk mengikuti arahan yang diberikan.
Direktur Marketing AHM Octavianus Dwi Putro mengatakan apabila ada konsumen Honda yang masih memiliki keluhan terhadap sepeda motor Honda, AHM bersama jaringannya akan membantu untuk menanganinya.
Baca Juga: Asus Tepis Rumor Akan Menghentikan Produksi Ponsel Zenfone
"Kami sangat berhati-hati dalam melakukan penelusuran dan analisa dengan menyelidiki penyebab permasalahan yang dikeluhkan. Kami kooperatif membantu kementerian melakukan analisa terhadap keluhan konsumen ini. Terima kasih atas kepercayaan kepada AHM dan seluruh jaringan Honda," ujar Dwi, Jumat (1/9/2023).
Jajarannya berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan bertanggung jawab terhadap kualitas sepeda motor yang dipasarkan. AHM menyediakan layanan 24jam melalui contact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia.
Jaringan bengkel resmi AHASS juga akan membantu seluruh kebutuhan perawatan maupun perbaikan sepeda motor Honda melalui teknisi yang tersertifikasi.
Sebelumnya dari hasil pertemuan dengan Kemendag, Kemenhub, Kemenperin, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan AHM sepakat untuk membentuk tim investigasi. Tim ini akan bekerja selama satu atau dua bulan untuk mengungkap penyebab rangka eSAF yang diduga patah dan keropos.
"Kami semua sepakat untuk membentuk tim investigasi yang akan mencari tahu masalah patahnya rangka eSAF. Tim ini berisi dari KNKT, Kemenhub, dan AHM," ungkap Senior Investigator KNKT Achmad Wildan.
Baca Juga: Musim Kemarau Jualan Layang-layang, Sayur, Buah dan Buku? Laris-manis!
Tim investigasi tersebut sudah mulai bekerja dan membuka pusat keluhan masyarakat untuk menampung persoalan kaitannya dengan rangka eSAF, khususnya untuk masyarakat yang memiliki sepeda motor matik Honda Genio, Beat, Beat Street, Scoopy, dan Vario 160 yang semuanya menggunakan rangka eSAF.
"Pusat keluhan yang dibuka merupakan bentuk respons dari AHM supaya konsumen yang punya permasalahan tersebut bisa mendapatkan solusi serta pemeliharaan dan perawatan, jadi tidak merugikan," ujarnya.
Tidak hanya Kemenhub dan KNKT yang mengambil tindakan cepat untuk merespons persoalan ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PTKN) telah bertemu dengan AHM guna mengklarifikasi patahnya rangka eSAF yang diproduksi oleh AHM. Pertemuan tersebut digelar pada 25 Agustus 2023 bertempat di kantor Kemendag.
Ditjen PTKN punya wewenang untuk melakukan pembinaan dan edukasi untuk memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha dan perlindungan serta pemulihan hak konsumen yang mengalami kerugian. Dalam hal ini adalah konsumen yang rangka eSAF-nya rusak.
Baca Juga: Rhenald Kasali: 3 Perubahan Ini Harus Dilakukan Kampus, Sekarang!
Dirjen PKTN, Moga Simatupang menyatakan bahwa penyelenggaraan perlindungan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam melindungi konsumen di Indonesia. Konsumen yang menghadapi rangka eSAF yang rusak, dapat langsung melapor ke AHM melalui berbagai kanal yang telah disediakan perusahaan.
Sementara itu, AHM saat disinggung soal keropos pada rangka eSAF, menurut Direktur Produksi AHM David Budiono, masalah yang muncul seperti karat yang menempel pada kerangka sepeda motor yang dikeluhkan adalah lapisan silikat (silicate) yang berfungsi melapisi hasil pengelasan sehingga membantu mencegah terjadinya oksidasi atau karat pada rangka dan membuat hasil pengelasan lebih optimal.
"Ini sesuatu yang normal dan enggak bahaya, konsumen tidak perlu khawatir karena tidak berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan berkendara," jelasnya.