Techverse.asia - Raksasa smartphone China, Xiaomi telah resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, sedan berpenampilan tajam bernama SU7 yang dalam bahasa Mandarin diucapkan dengan “Sue Qi”. Sedangkan SU senidiri yang merupakan singkatan dari Speed Ultra.
Dikatakan bahwa perusahaan menghabiskan lebih dari 10 miliar yuan atau setara dengan Rp21,69 triliun guna mengembangkan mobil listrik. Xiaomi mendeklarasikan ambisinya untuk menjadi produsen mobil global terkemuka dalam 15 hingga 20 tahun dan bersaing dengan merek mobil listrik seperti Tesla dan Porsche.
Diluncurkan di acara Beijing, China hari ini, Xiaomi SU7 adalah sedan yang didasarkan pada Arsitektur Modena milik perusahaan dengan motor listrik Hyper Engine hingga 21.000 rpm, serta sasis yang dicap oleh mesin die casting dengan kekuatan penjepit 9.100 ton.
Baca Juga: Jennie Blackpink Desain Mobil Porsche Taycan 4S Cross Turismo, Yuk Intip Detailnya
Jajaran produk ini akan hadir dalam dua varian yaitu SU7 Max berpenggerak semua roda bermotor ganda, dan SU7 berpenggerak roda belakang bermotor tunggal. Kendati demikian, perlu beberapa bulan lagi sebelum Xiaomi mengumumkan harganya, tetapi pembelian tersebut tidak akan murah dan menepis rumor tentang banderol harga 99 ribu yuan hingga 140 ribu yuan atau sekitar Rp300 jutaan.
Xiaomi mengklaim bahwa SU7 Max akan memiliki jangkauan hingga 800 kilometer (km) (menurut China Light-Duty Vehicle Test Cycle alias CLTC), serta akselerasi 0-100km per jam hanya dalam waktu 2,78 detik, keduanya tampaknya mengalahkan Model S milik Tesla dan Taycan Turbo milik Porsche.
Hal ini sebagian berkat mesin bertegangan tinggi 101kWh 800V milik pembuat baterai CATL, yang menawarkan jangkauan 220 km hanya dengan pengisian daya lima menit, atau 390 km dalam 10 menit, atau 510 km dalam 15 menit. Namun model dasarnya hanya mendukung pengisian daya 400V untuk baterainya yang lebih kecil, 73,6 kWh, yang memiliki jangkauan hingga 668 km.
Xiaomi merekrut talenta dari industri otomotif untuk merealisasikan proyek ini. Yang paling menonjol, CEO Xiaomi Lei Jun mengklaim bahwa Tianyuan Li, mantan anggota seri iX dan konsep iVision BMW, menawarkan dirinya kepada tim desain otomotif Xiaomi.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Di Dunia Masih Dikuasai Tesla
Li juga bergabung dengan James Qiu, yang sebelumnya mengerjakan desain Vision EQXX Mercedes Benz. Mereka kemudian merekrut Chris Bangle, seorang veteran BMW, untuk menjadi konsultan desain mereka.
SU7 berukuran hampir sama dengan BMW seri 5, dengan tinggi 1.440 milimeter (mm), lebar 1.963 mm, dan panjang 4.997 mm. Ada tiga pilihan warna: Aqua Blue, Mineral Gray, dan Verdant Green. Dalam acaranya, Lei menyoroti ruang kaki dan bagasi yang tampak luas yang berkapasitas 517 liter di belakang dan 105 liter di depan.
Lei juga menyoroti detail seperti lampu depan yang menyerupai tetesan air, yang masing-masing menyerupai penulisan huruf China untuk "beras" (yang merupakan "mi" dalam "Xiaomi"), serta lampu rem belakang halo yang terdiri dari dari 360 LED.
Lei juga menekankan bahwa timnya menggunakan gagang pintu yang setengah tersembunyi, karena gagang pintu yang lebih rata tampaknya lebih sulit digunakan dalam cuaca dingin.
Seperti yang diutarakan Xiaomi sebelumnya, SU7 menawarkan sistem hiburan dalam mobil HyperOS, yang ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 8295 dan hanya membutuhkan waktu 1,49 detik untuk booting.
Baca Juga: Porsche Mission X: Sebuah Mobil Listrik Hypercar Masa Depan
Pengguna dapat mengakses media, mengatur tempat duduk, atau bahkan mengontrol peralatan Xiaomi-nya melalui layar tengah dengan resolusi 3K berukuran 16,1 inci, serta tablet Xiaomi Pad opsional yang dapat dipasang pada port magnetis (output hingga 22,5W) di belakang dua sandaran kepala depan.
Lebih lanjut, tampilan layar antarmuka atau User Interface (UI) di layar tengah memungkinkan hingga tiga jendela terpisah untuk multitasking, dan bahkan dapat mentransmisikan layar ponsel Xiaomi ke sana untuk pengalaman yang lancar. Sedangkan untuk hiburan musik dan video akan dilengkapi dengan 23 speaker internal Dolby Atmos.
Dia menyebutkan bahwa akan membuka ekosistem Xiaomi CarIOT kepada pihak ketiga, salah satu contohnya adalah car seat smart booster yang dapat mengingatkan penumpang kalau sabuk pengamannya tidak dipasang.
Baca Juga: Volvo EM90: Mobil Listrik Terbaru Volvo, Tampil Mewah Luar Dalam
Ditambahkannya, bahkan pengguna ponsel iPhone dapat memanfaatkan beberapa fitur mobil Xiaomi, dengan dukungan konektivitas nirkabel Apple CarPlay dan AirPlay, serta pemasangan iPad untuk penumpang belakang.
Sama seperti Volkswagen, Xiaomi sudah mengetahui bahwa pemilik mobil masih lebih suka memiliki beberapa tombol fisik, sehingga tetap menyediakan beberapa tombol untuk pengatur suhu udaea, serta dua tombol tambahan - satu untuk mengalihkan spoiler dan satu lagi untuk mengatur ketinggian bodi. Pengguna juga bisa mendapatkan deretan tombol opsional yang dipasang di bawah layar tengah.
SU7 juga akan memiliki kemampuan mengemudi otonom, berkat platform Xiaomi Pilot yang didukung hingga dua prosesor Nvidia Drive Orin (model dasar hanya memiliki satu) dan serangkaian sensor. Ini termasuk Lidar yang dipasang di atas, dengan jangkauan visual hingga 200 meter dan akurasi piksel hingga 0,1m - yang terakhir berarti deteksi yang lebih baik untuk rintangan yang lebih tipis dan lebih kecil.
Dalam serangkaian demo video, Xiaomi menunjukkan bagaimana SU7 dapat bernavigasi melalui jalanan yang sibuk dengan berbagai rintangan, serta melakukan parkir valet sendiri, dan bahkan memarkir dirinya sendiri di tempat parkir robotik dengan ruang sempit. Sebagai perusahaan yang berbasis di Beijing, Xiaomi mengklaim sensor SU7 juga mampu mengatasi iklim bersalju dan hujan.