Techverse.asia - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah membuka kembali ekspor mobilnya ke 60 negara tujuan secara bertahap sejak 26 Desember 2023. Sebelumnya, perusahaan sempat menghentikan sementara ekspor kendaraannya akibat temuan penyimpangan dalam uji keselamatan dan pemalsuan dokumennya.
Penundaan dan penghentian pengiriman, juga berlaku bagi produk Toyota. Kala itu, pengumuman Daihatsu Motor Co Ltd (DMC) dan Toyota Motor Corporation (TMC) pada 20 Desember 2023 di Jepang, merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen prinsipal dalam menindaklanjuti adanya ketidakteraturan prosedur sertifikasi yang telah diumumkan sebelumnya pada 28 April 2023 yang lalu.
Baca Juga: Daihatsu Rocky: Mobil SUV Compact yang Punya 2 Tipe Mesin
Oleh karena itu, DMC dan TMC menyatakan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada seluruh stakeholder khususnya pelanggan, diler, supplier, dan seluruh pihak terkait.
Alhasil, DMC dan TMC memutuskan melakukan penundaan sementara pengiriman kendaraan untuk pasar domestik dan pasar di luar Jepang, hingga mendapatkan konfirmasi dari otoritas dan pemangku kepentingan terkait.
Daihatsu Indonesia pun memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Perusahaan bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.
Kendaraan Daihatsu juga sudah memenuhi regulasi yang berlaku. Dan, tetap berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Indonesia. Pelanggan Daihatsu tetap dapat menggunakan kendaraannya dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: All New Daihatsu Xenia: Mobil MPV Rp220 Jutaan dengan Transmisi CVT
Inti dari pengumuman dari DMC dan TMC itu yakni soal manipulasi tersebut muncul setelah Daihatsu Global menyebut, terdapat 174 kejanggalan dalam sertifikasi uji keamanan dengan total 25 item yang diuji untuk 64 model; termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
Pada April 2023, sumber internal Daihatsu menemukan bukti adanya lapisan dalam pintu depan yang dimodifikasi secara tidak benar untuk keperluan uji tabrak pada model kendaraan tertentu.
Hal itu dilakukan, untuk mencegah bagian tersebut pecah berkeping-keping dengan ujung tajam yang dapat melukai penumpang selama pengerahan airbag samping. Tujuan tindakan ini, agar produk mereka lulus uji tabrak dengan nilai sempurna.
Baca Juga: Sigra Pimpin Penjualan Mobil Daihatsu Kuartal III/2023
Wakil Presiden Direktur PT ADM Erlan Krisnaring Cahyono menjelaskan bahwa eskpor serta distribusi mobil Daihatsu di Tanah Air tetap berjalan seperti biasa. Mengenai ekspor, jajarannya sudah memperoleh konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor serta telah dinyatakan memenuhi regulasi yang berlaku di negara-negara tersebut.
"Kami telah kembali mengekspor mobil (Toyota dan Daihatsu yang diproduksi di Indonesia) ke 60 negara secara bertahap sejak akhir Desember kemarin," paparnya dalam surat keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia, kami kutip pada Kamis (4/1/2024).
Menurut dia, ADM bersama prinsipal memberikan kepastian bahwa semua kedua kendaraan yang diproduksi, dipasarkan, hingga didistribusikan di Tanah Air tak memiliki masalah kualitas maupun keselamatan sudah memenuhi regulasi yang berlaku.
"Kami akan menaati regulasi yang berlaku di sini," katanya.
Baca Juga: Rebranding dari CB500X, Begini Spek Lengkap Honda NX500
Sementara itu, Corporate Secretary Astra International Tiffany Boer mengatakan lewat surat keterbukaannya di website resmi BEI, ada dampak finansial kepada perusahaan karena kasus ini. Namun, tidak ada dampak yang bersifat material.
"Memang ada kerugian secara finansial pada Astra International, tapi tidak ada yang sifatnya material," ujarnya.
Melansir dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil ADM pada Januari hingga November 2023 tercatat 148.757 unit. Lantas ekspor Daihatsu sendiri pada periode yang sama mencapai 1.768 unit kendaraan.
Baca Juga: Hore! Carl's Jr Ternyata Enggak Jadi Tutup