Kita perlu berterima kasih kepada air hujan. Turunnya hujan membuat irigasi pertanian menjadi lancar ke sawah, jalanan aspal menjadi lebih sejuk dan tanaman-tanaman menjadi lebih segar. Namun di sisi lain, air hujan juga memberikan beberapa kerugian pada kendaraan kita. Di bawah ini ada beberapa efek buruk air hujan terhadap kendaraan, baik itu mobil dan motor.
Sederetan dampak buruk itu, membuat kita perlu mempertimbangkan untuk mencuci kendaraan sesegera mungkin setelah tunggangan kita terguyur hujan. Karena air hujan bukan layanan 'cuci gratis', ada bahaya yang tersembunyi di baliknya.
- Polutan
Air hujan mengumpulkan polutan dan kontaminan dari udara. Karena hujan berasal dari sekumpulan berbagai macam sumber air yang tidak kita ketahui dengan jelas darimana dan kandungannya. Kemudian air turun kembali ke bumi bak shower kamar mandi. Hal itu berarti, ketika kendaraan kita kehujanan, maka polutan dan kontaminan asing dari udara akan ikut menempel pada kendaraan kita.
Jangan mengira ketika hujan reda, polutan itu juga akan enyah. Mereka tetap menempel pada kendaraan. Maka, langkah yang tepat untuk membersihkannya adalah dengan mencuci kendaraan sesegera mungkin setelah kehujanan.
- Warna Cat Jadi Dekil
Hujan intensitas deras, hujan sedang, hujan sering maupun hujan yang jarang-jarang tetap memberikan efek kepada cat kendaraan. Body kendaraan yang biasanya kita sayang-sayang bisa menguning seketika, bila setelah terguyur hujan dibiarkan begitu saja. Sejak basah-kering-basah hingga kering kembali.
Air hujan yang mengandung kotoran, polutan, lumpur, tanah, butiran kecil aspal menempel akan mengubah warna cat menjadi dekil. Belum lagi ditambah dengan bekas asap knalpot kendaraan lain di jalanan. Warna putih bisa jadi kuning, warna hitam bisa jadi dekil. Kendaraan dengan bercak kotoran hanya keren di trek lumpur, kalau sudah sampai di jalan aspal dan depan kantor, membuat geleng-geleng kepala.
Baca Juga: Manfaat Lain Wortel: Sebagai Sunscreen Alami
- Bakteri, Virus, Jamur Menempel
Air hujan dan genangan dari jalanan mengandung kuman, virus, bakteri dan jamur. Ketika kita membiarkan empat hal itu tetap menempel pada kendaraan tanpa segera mencucinya dengan sabun sampai bersih, maka bersiaplah menyambut masuknya penyakit tubuh kita.
Empat penyebab penyakit itu bukan hanya menempel pada ban, melainkan pada bodi kendaraan, jok, stang. Sedangkan pada mobil, bisa menempel pada gagang pintu, karpet, jok, hingga area kunci.
Pemilik helm juga harus tetap mengontrol dan mencuci helm dengan teratur, terlebih bila helm bagian dalam sempat terkena air hujan atau rambut yang basah.
Khusus untuk pemilik mobil, sempatkan untuk memvakum interior kendaraan saat mencucinya. Sehingga bagian mobil yang bersih bukan area eksterior saja.
Kelembaban dalam mobil bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti asma. Sedangkan jamur dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, iritasi mata, dan iritasi kulit.
Baca Juga: Era Digital Begini Mahasiswa Rawan Jadi Pengangguran, Ini Tips Akademisi
- 'Panu' Pada Tubuh Mobil
Panu bukan hanya ada pada tubuh manusia loh. Panu juga bisa muncul pada tubuh kendaraan. Terutama kendaraan bercat gelap yang jarang dicuci dan kerap dibiarkan mengering usai terguyur hujan.
Air hujan mengandung zat buruk yang juga bisa menempel dan membekas bila dibiarkan begitu saja pada body kendaraan. Titik air yang menempel dapat membentuk pola tertentu yang tidak sedap dipandang. Sebelum hal itu terjadi, maka cuci kendaraan kita setelah kehujanan di luar sana.
Ingat, cuci kendaraan secara teratur, bukan hanya kalau sempat. Demi kebersihan dan tampilan kendaraan yang selalu oke.
Kotoran yang menempel pada suku cadang karena percikan air hujan juga perlu dibersihkan dengan mencuci kendaraan, supaya tunggangan kesayangan tetap prima.