Techverse.asia - Pada 2022 lalu, Mercedes Benz mengumumkan bahwa mereka akan merilis G-Class listrik pada akhir 2024. Kini, pabrikan mobil asal Jerman tersebut telah secara resmi memperkenalkan versi elektrifikasi dari kendaraan mewah ikoniknya yang terkenal dengan eksklusivitasnya.
Itu ialah Mercedes Benz G 580 berteknologi EQ hadir dibekali baterai lithium-ion 116 kWh yang memberikan energi cukup untuk berlari hingga jarak 473 kilometer (km) dalam sekali pengisian daya. Ia juga memiliki total output maksimum 432 kW dan torsi maksimum 1.164 Nm.
“Baru-baru ini saya bercanda bahwa itu seperti tas Birkin milik Mercedes. Semua orang menginginkannya, dan waktu tunggunya sangat lama. Bahkan mungkin ini adalah mobil yang paling diinginkan dalam portofolio kami,” kata Chief Executive Officer (CEO) Mercedes Benz Ola Källenius dalam podcast Decoder pada 2022.
Namun dengan kekuatan yang besar, diperlukan biaya yang besar pula. Mercedes-Benz G 580 dengan teknologi EQ akan dijual mulai dari €142.621 atau sekitar Rp2,46 miliar, sedangkan trim edisi pertama dijual seharga €192.524.
Baca Juga: Aksesori Suzuki Jimny 5-door, Sangat Mendukung untuk Aktivitas Berpetualang
Harga tersebut lebih mahal dibandingkan model berbahan bakar gas, yang biasanya mulai dari sekitar US$143.000. Saat diluncurkan, trim Edition One akan eksklusif untuk pasar Amerika Serikat (AS) dan akan tiba di diler pada paruh kedua tahun ini.
Model listrik G 580 terlihat sangat mirip dengan G-Class bertenaga gas, dengan sudut tajam dan gagang pintu, gril, dan lampu depan bulat yang khas. Namun, Mercedes Benz menawarkan pencahayaan opsional yang eksklusif untuk kendaraan versi EQ, sehingga konsumen dapat mengubah tampilannya dan memberikan desain yang sangat berbeda dari G-Class standar.
G 580 akan dibangun dengan konsep rangka tangga, yang menurut pembuat mobil merupakan hal mendasar untuk off-roadnya. Seperti mesin bertenaga gas, rangka tangga mencakup suspensi depan independen dengan wishbones ganda, serta poros belakang kaku yang baru dikembangkan untuk pusat gravitasi yang lebih rendah.
Kendaraan ini ditenagai oleh empat motor listrik yang terletak di dekat setiap roda dan memiliki beberapa mode untuk penggunaan off-road yakni G-Turn, yang memungkinkan pengemudi membelokkan kendaraan hampir di tempat, G-Steering, yang dapat menghilangkan kebutuhan akan belokan multi-titik, dan fungsi perayapan off-road cerdas yang menyediakan kontrol jelajah untuk berkendara off-road.
Dan fungsi penjelajahan off-road cerdas tiga kecepatan akan menjaga mobil SUV listrik ini pada kecepatan optimal saat melaju di permukaan yang tidak rata. Mercedes Benz juga sesumbar bahwa EQG akan tetap stabil di kemiringan hingga 35 derajat dan memiliki kedalaman fording maksimum 850 milimeter (mm).
Tentu saja, segala aktivitas off-road membutuhkan perlindungan ekstra pada baterai, yang disimpan di lantai kendaraan untuk pusat gravitasi rendah tersebut. Setiap butiran kerikil bisa berpotensi menimbulkan bahaya saat berkendara dengan baterai lithium-ion dua tingkat dengan 216 sel yang dipasang dalam 12 modul sel di antara tiga tingkat pendinginan di bawah mobil.
Sementara baterainya sendiri dapat diisi dengan arus bolak-balik dan arus searah, dan ketika dicolokkan ke sistem DC pengisian cepat, dayanya dapat mencapai 10-80 persen hanya dalam 32 menit. Mercedes G-Class juga dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik saat pengemudi meluncur atau menginjak rem.
Pelat selip bagian bawah bodi mobil, yang unik pada G-Class listrik, terbuat dari 'campuran material cerdas' yang mencakup karbon, yang meningkatkan kekakuan dibandingkan alternatif lain yang terbuat dari baja atau aluminium.
Baca Juga: BMW i7 M70 Diklaim Sebagai Mobil Listrik Paling Bertenaga dalam BMW Seri 7
Hal ini juga memastikan perlindungan korosi yang tahan lama dan menghemat berat. Pelat tersebut memiliki tebal 26 mm, berat 57,6 kilogram (kg), dan dipasang pada rangka tangga dengan lebih dari 50 sekrup baja.
Bahkan dengan penekanan pada performa off-road, G 580 dengan teknologi EQ tidak ketinggalan di jalanan. SUV listrik ini mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 4,7 detik dan akan dibatasi secara elektronik hingga kecepatan maksimum 180 kilometer per jam (km/jam).