Pergolakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih tak kunjung berkesudahan. Bahkan setiap menjelang tahun politik, maka dinamika harga BBM kembali menjadi pemandangan keseharian masyarakat dan meja redaksi media massa.
Untuk disadari, setiap perubahan harga BBM tentunya akan diikuti pula dengan fluktuasi daya beli masyarakat terhadap BBM. Namun di luar itu semua, sebagai konsumen kita bukan hanya perlu aware dengan daya beli, melainkan juga memberikan perhatian lebih terhadap cara konsumsi bahan bakar. Salah satunya dengan kehati-hatian.
Baca Juga: Kendaraanmu Kehujanan? Segera Cuci Motor Atau Mobilmu Setelahnya
Kehati-hatian itu misalnya, waspada saat mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Jangan sampai kita mengisinya kurang penuh atau bahkan terlalu penuh, karena dua-duanya sama-sama memberi risiko. Baik itu untuk keuangan maupun kendaraan.
Pahami Kebutuhan BBM
Laman Suzuki menulis, meski kita sudah mengetahui kapasitas tangki, kita masih kerap membiarkan begitu saja petugas stasiun bahan bakar mengisi tangki kendaraan kita dengan tak sesuai takaran. Dengan demikian seringkali ketika tanki sudah penuh, petugas belum menarik nozzle dari lubang tangki. Kalau sudah begitu, maka BBM akan meluber keluar tangki.
Maka, sebaiknya usahakan membeli bahan bakar menyesuaikan dengan perkiraan volume yang dibutuhkan, untuk memenuhi tangki berikut harganya. Hal itu kemudian akan membantu petugas untuk hanya mengeluarkan BBM sesuai dengan yang kita minta.
Tak Perlu Sengaja Memenuhi Tangki
Perhatikan ketika petugas sedang mengisi bahan bakar minyak ke sepeda motor atau mobil kita, nozzle akan dimasukkan ke lubang tangki dan kemudian cairan BBM akan masuk ke dalamnya. Kerap kali, kita mendapati nozzle mendadak berhenti sendiri, tuas nozzle yang menempel pada jemari petugas juga terjadi pergerakan kecil.
Itu merupakan penanda bahwa pengisian sudah penuh dan kita tak perlu menambahkan bensin lagi. Tujuannya supaya tetap ada ruang kosong pada tangki.
Apa manfaat menyisakan sedikit ruang di tangki bensin? Ini beberapa di antaranya:
1.BBM yang mengalir dari selang nozzle bisa terhisap lagi ke tangki SPBU. Dengan kata lain, BBM yang sudah terisi dan kita bayar malah bisa terbuang percuma.
Ini karena mesin pengisian di SPBU telah dilengkapi dengan penghisap uap bahan bakar yang modern. Selang ini bisa mendeteksi bahan bakar yang diisikan sudah penuh, sehingga dengan otomatis akan menyedot kembali uap yang luber dari lubang tangki. Jadi, kita malah jadi membayar percuma BBM yang kepenuhan tadi. Rugi kan?
Baca Juga: Demi Keselamatanmu, Jangan Tunda Ganti Wiper Mobil Kalau Kondisinya Sudah Begini
2.Untuk proses pembakaran yang maksimal, bahan bakar butuh ruang agar bisa mengembang. Ini yang jadi alasan kenapa setiap tangki bahan bakar memiliki lubang.
Fungsi lubang ini adalah untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan ketika BBM berada di dalam tangki. Jadi ketika tidak ada ruang sama sekali pada tangki, maka gas yang seharusnya keluar dari lubang tersebut akan keluar dari tangki lewat selang. Dengan kata lain, bahan bakar yang sudah kita isi penuh tadi hanya akan terbuang percuma juga dan tidak terpakai.
3.Dampak lainnya mungkin lebih bersifat jangka panjang. Uap BBM yang tumpah ketika kita mengisi BBM hingga luber ke luar tangki akan merugikan kesehatan dan menyumbang polusi udara.
Apalagi jika bensin tersebut malah tumpah-tumpah, sangat boros untuk dompet. Karena berarti kita harus membayar bensin yang terbuang percuma.
4.Imbas sering tak mengisi bahan bakar sampai penuh juga bukan berarti bebas risiko. Hal itu bisa menimbulkan karat pada bagian dalam tangki.
Karat pada tangki bahan bakar bisa muncul kapan saja akibat perbedaan kondensasi dan suhu siang dan malam. Serta infiltrasi air hujan selama penyimpanan kendaraan di luar ruang, demikian dikutip dari laman Honda.
Nah, mulai berhitung cermat alau ingin mengisi BBM ya. Daripada buang uang untuk bayar BBM yang terbuang percuma, alihkan saja dananya untuk service rutin atau ganti oli.