Hyundai Nexo yang Jadi Kendaraan PLN, Dipamerkan di PEVS 2024

Uli Febriarni
Jumat 03 Mei 2024, 19:27 WIB
Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)

Mobil hidrogen PLN sedang berada di Hydrogen Refueling Station (HRS) (Sumber: Kementerian ESDM)

Booth Perusahaan Listrik Negara (PLN) memajang satu unit mobil listrik bertenaga hydrogen fuel cell (hidrogen) Hyundai Nexo, di tengah pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS 2024).

Mobil pabrikan Hyundai tersebut memiliki spesifikasi bertangki tiga unit, dengan kapasitas total 156 liter. Tetapi, karena menggunakan hidrogen, berat tangki ini saat full sangatlah ringan, hanya 6,3 Kg.

"Dengan konfigurasi tersebut, Hyundai Nexo bisa menempuh jarak tempuh maksimal hingga 611 Km dengan emisi hanya berupa air," ungkap laman perusahaan, dikutip ulang pada Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Spotify Diam-diam Menyumbikan Fitur Lirik ke Langganan Berbayar

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, bahan bakar hidrogen merupakan bahan bakar tanpa emisi. Digunakan sebagai bahan bakar bagi pembangkitan listrik bersama dengan oksigen, menggunakan suatu unit yang dinamakan dengan hydrogen fuel cell.

Hydrogen Fuel Cell bekerja mirip baterai. Dalam sistemnya, sebuah fuel cell memiliki kutub anoda (-) serta katoda (+).

Hidrogen (H2) dialirkan ke kutub anoda, yang selanjutnya akan memecah molekul hidrogen menjadi elektron serta ion hidrogen. Aliran elektron pada sirkuit eksternal akan menghasilkan listrik.

Sementara itu, ion hidrogen akan bereaksi dengan oksigen (O2) yang akan menghasilkan uap air (H2O). Produk sampingan dari reaksi ini hanyalah uap air, sehingga hydrogen fuel merupakan jenis energi yang sangat bersih.

Baca Juga: Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Baca Juga: KYMCO Hadirkan Motor Listrik dengan Baterai Swap, Didukung 40 Titik Stasiun Swap

Pihak pemerintah maupun pemangku kepentingan saat ini sudah mulai melakukan riset dan studi terkait potensi penggunaan mobil hidrogen. Hanya saja belum disosialisasikan secara massal.

Meski diklaim memiliki banyak kelebihan, menurut Katadata, ada beberapa alasan mengapa mobil hidrogen masih dianggap kurang cocok sebagai alternatif kendaraan konvensional.

Seperti dikemukakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves RI, Rachmat Kaimuddin. Rachmat mengatakan bahwa energy loss mobil hidrogen lebih besar jika dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.

“Jadi mungkin dia cocok untuk yang [kendaraan] berat seperti truk dan bus jarak jauh. Kalau passenger car kita coba tapi sepertinya dengan perkembangan teknologi BEV, sepertinya hari ini baterai lebih unggul," kata dia.

Menurut dia, pengisian bahan bakar kendaraan bertenaga hidrogen terbilang jauh lebih singkat dibandingkan baterai mobil listrik.

Truk atau bus listrik berbasis baterai akan membutuhkan waktu cenderung lebih lama dalam pengisian daya, mengingat tenaga dibutuhkan serta penggunaannya adalah mobilitas jarak jauh.

“Hari ini teknologi yang siap pakai adalah BEV. Tapi tidak menutup mata [terhadap hidrogen], visi kami zero emission fuel," lanjutnya.

Baca Juga: Oppo Menjadikan BSS (SEVENTEEN) sebagai Reno Expert

Untuk mendukung penggunaan kendaraan bertenaga hidrogen lebih masif, PLN kolaborasi bersama Kementerian ESDM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengklaim sudah mampu memproduksi 199 ton hidrogen hijau (green hydrogen).

Hidrogen tersebut diproduksi melalui 21 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pembangkit-pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN sudah memiliki hydrogen plant dengan electrolyzer. Alat tersebut digunakan untuk memproduksi hidrogen yang digunakan untuk mendinginkan generator pembangkit listrik.

Dari 21 unit hydrogen plant tersebut dapat menghasilkan 199 ton per tahun, namun hanya 75 ton per tahun yang digunakan untuk kebutuhan pendinginan generator pembangkit listrik.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle05 Juli 2024, 18:15 WIB

Sedang Diet? Berhenti Menghitung Kalori

Mulailah fokus pada kualitas makanan dan praktik gaya hidup sehat untuk mencapai berat badan yang sehat.
Aktivitas makan (Sumber: Pexels)
Automotive05 Juli 2024, 17:29 WIB

Harga dan Spesifikasi Citroen C5 Aircross, Cuma Ada 1 Varian

SUV nyaman dan bergaya dengan teknologi canggih.
Citroen C5 Aircross. (Sumber: dok. citroen)
Lifestyle05 Juli 2024, 16:26 WIB

Tren Penggunaan Produk Halal Meningkat, Tumbuh Ratusan Miliar dalam 4 Tahun

Bisnis produk perawatan kulit halal masih menemui sejumlah tantangan.
(ilustrasi) halal skincare (Sumber: freepik)
Automotive05 Juli 2024, 15:47 WIB

Audi Hadrikan 2 SUV Baru: RS Q8 Baru dan RS Q8 Performance

Kedua mobil SUV ini sudah dipasarkan mulai Juni 2024.
Audi meluncurkan secara global RS Q8 baru dan RS Q8 yang diperbarui. (Sumber: Audi)
Automotive05 Juli 2024, 15:17 WIB

BYD Kejar Penjualan Mobil Listrik Tesla, Ini Penyebabnya

BYD membukukan lonjakan 21% dalam penjualan kendaraan listrik triwulanan.
BYD Yangwang U9. (Sumber: BYD)
Automotive05 Juli 2024, 14:49 WIB

BMW i5 Hadir dalam Varian Full Listrik, Ramah Lingkungan dan Dinamis

BMW Indonesia luncurkan sedan bisnis paling laris di dunia.
BMW i5. (Sumber: BMW)
Techno05 Juli 2024, 14:03 WIB

DJI Amflow: Sepeda Gunung Bertenaga Listrik dengan Sistem Penggerak Avinox

DJI berekspansi ke e-bike dan sistem penggerak.
DJI membuat terobosan sepeda elektrik bernama Amflow dengan teknologi Avinox. (Sumber: DJI)
Techno05 Juli 2024, 13:40 WIB

Pemerintah Jepang Menyatakan Tak Lagi Pakai Disket

Hingga bulan lalu, masyarakat masih diminta untuk menyerahkan dokumen kepada pemerintah menggunakan disket (floppy disk).
disket atau floppy disk (Sumber: freepik)
Techno05 Juli 2024, 13:01 WIB

POCO Pad Dijual Seharga Rp3,9 Juta, Punya Kapasitas Baterai Jumbo

Perkenalkan tablet pertama POCO di ‘arena’ besar, berkreasi lebih leluasa.
POCO Pad resmi dipasarkan di Indonesia. (Sumber: dok. poco)
Techno05 Juli 2024, 12:54 WIB

POCO M6 Ditenagai MediaTek Helio G91 Ultra, Ponsel Entry Level Seharga Rp2 Jutaan

POCO M6 kembali bawa performa elstrem dengan pengalaman flagship.
POCO M6 resmi hadir di Indonesia. (Sumber: null)