Kerja sama antara pelaku usaha dan akademisi kerap dilakukan, bukan hanya untuk mendukung perkembangan usaha itu sendiri, melainkan juga meningkatkan teknologi yang lebih tepat guna.
Yang demikian itu, seperti dilakukan oleh Hyundai dan Institut Teknologi Bandung (ITB) belum lama ini. Keduanya saat ini sedang menjalin kerja sama dalam hal pengembangan fitur perintah suara berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Terkait kolaborasi membangun fitur perintah suara tersebut, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Bong Kyu Lee, mengaku sangat puas.
Ia meyakini bahwa lewat kolaborasi berkelanjutan bersama dunia pendidikan dan penelitian Indonesia seperti ini, teknologi serta aplikasi dari teknologi canggih Hyundai bisa mendapatkan formula fungsi terbaiknya.
Penelitian bersama Institut Teknonologi Bandung ini, kata dia, merupakan bagian dari kerjasama antara keduanya yang sudah berjalan sejak 2023. Bong Kyu Lee meyakini, kerja sama yang berdampak positif ini akan terus berjalan untuk beberapa tahun ke depan.
"Riset bersama dunia akademik Indonesia ini bertujuan mengumpulkan data penunjang fitur perintah suara. Data ini nantinya akan dijadikan basis untuk fitur perintah suara interaktif yang canggih pada mobil-mobil Hyundai," kata dia, seperti diakses dari keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024).
Baca Juga: Resep Jus Buah dan Sayur yang Tingkatkan Imun Tubuh
Sebagai bagian dari komitmen dalam beroperasi di Indonesia, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia bertujuan untuk berkembang bersama dengan negara tersebut, salah satunya dengan melakukan penelitan bersama serta berbagi teknologi dengan akademisi. Langkah ini diyakini dapat bermanfaat banyak dalam meningkatkan ekosistem industri khususnya dalam bidang teknologi.
Berikutnya, pihaknya berharap kolaborasi dapat membawa manfaat yang baik bagi semua pihak dan lebih utama lagi, mewujudkan mobilitas terbaik bagi masa depan Indonesia.
Baca Juga: X akan Sembunyikan Tab Suka untuk Mendorong Keterlibatan yang 'Edgy'
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPiK) ITB, Sugeng Joko Sarwono, mengatakan ITB berupaya untuk menjadi lembaga yang mencerminkan kelokalan Indonesia namun tetap berorientasi pada global.
Karenanya proyek pengenalan suara ini dikembangkan bukan hanya menggunakan teknologi terkini, tapi berkaitan dengan masyarakat Indonesia sebagai pengguna teknologi.
"Harapan kami, kerjasama antara ITB dengan Hyundai bisa terus berlanjut,” jelasnya, saat berkunjung ke HMMI.
Kolaborasi antara manufaktur Hyundai dalam rangka pengembangan dan penelitian tak cuma berjalan dengan kalangan akademisi. Dengan komitmen tumbuh dan berkembang bersama Indonesia, HMMI juga secara berkelanjutan melakukan pelatihan bersama para pemasok lokal. Lewat program peningkatan kemampuan ini, para pemasok dibina untuk meningkatkan kapabilitas penelitian dan pengembangan komponen hingga disertifikasi oleh prinsipal Hyundai untuk menciptakan desain komponen secara mandiri.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap POCO Pad, Tablet Pintar Jelmaan Redmi Pad Pro
Baca Juga: Master Bagasi: Pionir Lintas Batas Lokapasar Pertama dengan Jangkauan Puluhan Negara
Diketahui, pabrik Hyundai di Indonesia akan mewakili investasi sekitar US$1,55 miliar hingga 2030, termasuk pengembangan produk dan biaya operasi. Fasilitas baru ini telah memulai produksi komersialnya pada paruh kedua 2021 dengan kapasitas tahunan 150.000 unit, dan ditargetkan mencapai 250.000 unit per tahun ketika mencapai kapasitas penuh.
Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia, manufaktur ramah lingkungan ini juga mengekspor produk Hyundai ke pasar utama di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Tengah dan Utara.
Baca Juga: TikTok Tambahkan Serangkaian Fitur Berbasis AI Generatif, Cek Selengkapnya