Honda dan Mitsubishi Buat Perusahaan Patungan untuk Bisnis Sewa Baterai EV

Uli Febriarni
Kamis 13 Juni 2024, 20:18 WIB
(ilustrasi) Honda dan Mitsubishi bangun bisnis sewa baterai EV (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Honda dan Mitsubishi bangun bisnis sewa baterai EV (Sumber: freepik)

Honda Motor Co., Ltd. (Honda) dan Mitsubishi Corporation (MC) mengumumkan penciptaan bisnis baru mereka, yang akan dijalankan oleh perusahaan patungan.

Kerja sama yang melahirkan perusahaan bernama ALTNA itu, bertujuan memanfaatkan kekuatan kedua perusahaan untuk membangun model bisnis yang berkelanjutan, kendaraan listrik (EV) dan baterai EV.

Perusahaan JV yang didasarkan atas penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Oktober 2023 ini, ingin mengantisipasi pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) menuju masyarakat masa depan yang bebas karbon.

Logo ALTNA, perusahaan patungan Honda dan Mitsubishi (sumber: Honda)

Kedua perusahaan memutuskan untuk mengatasi tantangan terhadap penerapan kendaraan listrik di masyarakat, dan realisasi masyarakat dekarbonisasi lewat cara:

1) Optimalisasi biaya penggunaan EV;

2) Peningkatan nilai umur baterai, yang mengandung berbagai sumber daya terbatas, dan peningkatan sirkulasi sumber daya di Jepang; dan

3) Akomodasi terhadap peningkatan permintaan penyesuaian kapasitas, melalui baterai penyimpanan jaringan listrik terhadap peningkatan proporsi energi terbarukan, dalam bauran energi di Jepang.

Baca Juga: Novotel x World Wide Fund for Nature: Berkomitmen Melindungi Laut

ALTNA akan berupaya menawarkan layanan mobilitas baru yang mengurangi total biaya. JV ini beroperasi dengan menggabungkan kendali Honda, teknologi terhubung untuk kendaraan listrik dan baterai, serta keahlian pembangkit listrik Mitsubishi; yang mencakup administrasi sistem penyimpanan baterai dan pengoperasian pengisian daya cerdas.

Baca Juga: Review Inside Out 2: Gejolak Beragam Emosi pada Manusia

Lantas, bisnis apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan patungan Honda dan Mitsubishi ini?

  1. Bisnis Penyewaan Baterai

Bekerja sama dengan perusahaan leasing afiliasi Honda dan MC, ALTNA akan memulai penjualan rencana sewa, dimulai dengan Honda N-VAN e:, mini-EV komersial baru yang rencananya akan diluncurkan Honda pada Oktober 2024.

"Saat kendaraan disewakan kepada pelanggan, ALTNA akan mempertahankan kepemilikan baterai dan memantau penggunaan baterai selama masa sewa," ungkap perusahaan, seperti diakses dari lamannya, Kamis (13/6/2024).

Pemantauan kondisi baterai secara terus-menerus, termasuk prediksi kerusakan baterai di masa mendatang, akan meningkatkan keandalan baterai yang diukur dengan berbagai parameter, termasuk kondisi kesehatan baterai (SOH).

ALTNA akan menjalankan bisnis yang menggunakan baterai untuk jangka waktu yang lama, atau sepanjang masa pakainya, mulai dari penjualan kendaraan baru hingga kepemilikan oleh pemilik kedua dan selanjutnya.

Setelah penggunaan otomotif berakhir, baterai akan dipulihkan dan digunakan untuk bisnis baterai penyimpanan jaringan ALTNA (bisnis penggunaan kembali baterai).

"ALTNA akan menetapkan harga sewa berdasarkan asumsi bahwa baterai akan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Mulai dari kendaraan hingga aplikasi stasioner, yang akan berkontribusi pada pengurangan beban keuangan pengguna kendaraan listrik," terang perusahaan.

  1. Bisnis Penggunaan Kembali Baterai

ALTNA juga akan menjalankan bisnis tenaga listrik untuk menggunakan kembali baterai EV yang sudah habis masa pakai, dan mengelolanya sebagai baterai penyimpanan jaringan.

Hal ini akan memberikan kapasitas penyesuaian pasokan-permintaan, untuk memungkinkan stabilitas jaringan yang lebih baik, dan juga berkontribusi terhadap pemanfaatan energi terbarukan secara luas.

"ALTNA akan terus memantau kondisi penggunaan baterai EV yang telah disewa. Kemudian memulihkan baterai EV yang sudah habis masa pakainya, berdasarkan data yang diperoleh melalui pemantauan jangka panjang," demikian dijelaskan oleh pengumuman itu.

Selain itu, ALTNA akan memastikan daur ulang yang tepat atas baterai penyimpanan jaringan yang sudah habis masa pakainya, untuk mewujudkan manufaktur yang berorientasi pada sirkulasi sumber daya.

  1. Pengisian Baterai EV

ALTNA juga akan menawarkan paket pengisian daya kendaraan listrik yang mengoptimalkan biaya listrik bagi pengguna kendaraan listrik.

Pengisian daya memanfaatkan teknologi kontrol energi canggih, untuk menghindari pengisian daya kendaraan listrik selama jam sibuk di jaringan listrik.

Baca Juga: Glutara: Perangkat IoT yang Bantu Penderita Diabetes Cek Gula Darah, Tanpa Tusuk Jari

Menurut kedua perusahaan, bisnis mereka yang satu ini akan menghilangkan beban pelanggan dalam mengidentifikasi sendiri waktu pengisian daya yang optimal, dan berkontribusi pada pengurangan biaya penggunaan kendaraan listrik.

Selain itu, rencana pengisian daya ALTNA akan berkontribusi pada peningkatan penggunaan energi terbarukan.

ALTNA juga akan mempertimbangkan untuk menawarkan layanan V2G, dengan tujuan membuka pasar listrik di masa depan.

V2G (Vehicle to Grid) adalah teknologi untuk mengisi daya kendaraan listrik dengan listrik dari jaringan listrik, serta menyuplai listrik yang disimpan dalam kendaraan listrik ke jaringan listrik.

Baca Juga: Sejumlah Mobil Honda diabadikan Dalam Bentuk Hot Wheels, Bakal Dipajang di GIIAS 2024

Baca Juga: Unduh JBL Quantum Guide Play, Akses Main Gim FPS Seru Bagi Gamer dengan Gangguan Penglihatan

Direktur, Presiden dan Perwakilan Pejabat Eksekutif Honda, Toshihiro Mibe, mengaku senang telah memiliki perusahaan patungan baru ini. Mengingat, keduanya memiliki pengetahuan mendalam tentang bisnis tenaga listrik dan memiliki aspirasi yang sama untuk mewujudkan masyarakat dekarbonisasi.

Kemudian, Direktur Perwakilan, Presiden dan CEO Mitsbishi, Katsuya Nakanishi, mengklaim bahwa usaha patungan mereka akan menghadapi tantangan dengan memperkenalkan skema baru yang memisahkan kepemilikan kendaraan dan baterai pada satu unit kendaraan listrik. Namun, mereka akan menghadapinya dengan model bisnis yang mengintegrasikan mobilitas, energi, layanan, dan data.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)