Produsen kendaraan listrik (EV) Vietnam, VinFast Auto Ltd, menunda pembukaan jaringan diler di Thailand. Langkah itu menyusul perlambatan penjualan mobil penumpang di Vietnam dan secara global.
"Kami telah menunda peluncuran diler kami di Thailand untuk memastikan bahwa infrastruktur dan operasi kami selaras dengan standar global VinFast," kata VinFast, seperti diungkap oleh laman Bangkok Post, diakses Jumat (23/8/2024).
Dalam surat elektroniknya kepada Bloomberg, perusahaan menyatakan akan 'mengevaluasi dengan cermat' waktu penjualan kendaraan listriknya.
Penundaan ini disinyalir juga disebabkan prospek pasar kendaraan listrik global telah memburuk dalam setahun terakhir. Beberapa produsen terbesar di dunia termasuk Ford Motor Co, General Motors Co, Volkswagen AG dan Tesla Inc diketahui juga telah mengurangi ambisi mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Apple Telah Menambahkan Opsi Audio Sharing dalam Pembaruan Firmware untuk Beats Studio Pro
Kabar ini cukup mengejutkan, mengingat pada Maret, VinFast diberitakan telah menandatangani surat perjanjian dengan 15 diler di Thailand. Tujuannya adalah membuka 22 showroom mereka di wilayah Bangkok Raya.
Meski demikian, perusahaan mengaku tetap menjadikan Thailand sebagai salah satu pasar utama VinFast, dan perusahaan tidak membuat perubahan pada rencana bisnisnya untuk pasar lain.
Masih problem yang sama, bulan lalu VinFast mengatakan akan menunda pembukaan pabrik di North Carolina setidaknya selama tiga tahun hingga 2028.
Ini berarti mengubah rencana yang telah diumumkan VinFast pada 2022, yang mana mereka akan membangun pabrik mobil listrik dan baterai di Amerika Serikat. Pabrik itu digadang-gadang punya kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 kendaraan.
Tetapi permintaan untuk kendaraan listrik telah goyah, di tengah biaya pinjaman yang tinggi dan ketika pembeli beralih ke mobil hybrid bensin-listrik yang lebih murah. Itu memaksa banyak produsen mobil untuk menilai kembali rencana mereka untuk pabrik dan model baru.
VinFast akhirnya memutuskan untuk mengelola pengeluaran jangka pendek 'secara lebih efektif', dan memfokuskan sumber daya pada target pertumbuhan jangka pendek. Perusahaan juga menurunkan target penjualan setahun penuh menjadi 80.000 unit dari target sebelumnya sebesar 100.000.
Penyesuaian ini tidak mengubah strategi pertumbuhan fundamental VinFast dan target operasi utama.
Pendiri sekaligus CEO VinFast, Pham Nhat Vuong, mengatakan dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV pada Juni, ia bersedia mempertaruhkan semua uangnya untuk pertumbuhan perusahaan.
Perusahaan ini berencana berekspansi ke 50 negara pada 2024, dan mendirikan pabrik di India pada 2025 selain di Indonesia, lanjut sang miliarder.
Baca Juga: Godox Rilis Mikrofon Nirkabel Cube-S yang Didukung Apple Find My
Baca Juga: Platform Pijar Belajar Punya Chatbot AI Tanya Pijar, Ini Keunggulannya
Diketahui, Vinfast sudah membuka diler pertama di Indonesia pada April 2024 di Depok, Jawa Barat.
Setelah itu, Vinfast melakukan peletakan batu pertama pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat pada 15 Juli 2024, dengan nilai investasi US$200 juta. Pabrik itu rencananya bakal mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, dan akan memproduksi model mobil listrik setir kanan.
Vinfast juga berjanji akan mendirikan 15 pabrik di Indonesia hingga 31 Agustus 2024.
Baca Juga: Spesifikasi Tecno Camon 30S Pro: Memiliki Desain Dual-Curved Screen Mode
Baca Juga: Laporan Adjust: Aplikasi Belanja Ubah Cara Konsumen dalam Interaksi dengan Brand
Diketahui, penjualan VinFast naik 24% menjadi sekitar 12.000 kendaraan pada kuartal kedua, dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya. Secara total, VinFast menjual 21.747 unit pada paruh pertama tahun 2024, meningkat 92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetapi sekitar seperempat dari perkiraan tahunan yang baru.
"Meskipun hasil pengiriman kuartal kedua cukup menggembirakan, hambatan ekonomi yang sedang berlangsung dan ketidakpastian dalam ekonomi makro yang berbeda serta lanskap EV global mengharuskan pandangan yang lebih hati-hati untuk sisa tahun ini," kata VinFast dalam sebuah pernyataan pekan lalu, diakses dari CNN.