Techverse.asia - Nissan dan Honda secara resmi membatalkan rencana mereka untuk bergabung menjadi satu produsen mobil, kurang dari dua bulan setelah mereka mengonfirmasi rumor bahwa mereka memang ingin bergabung.
Baca Juga: IIMS 2025: Toyota Agya Stylix Resmi Mengaspal, Segini Harganya
Dalam sebuah pengumuman resminya, kedua perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka telah "setuju untuk mengakhiri" nota kesepahaman (MOU) yang mereka tandatangani pada Desember 2024.
Pasangan tersebut juga telah berunding selama lebih dari sebulan untuk mencoba bergabung, sebuah rencana yang sangat penting bagi Nissan, karena dilaporkan hanya akan bertahan satu tahun lagi karena laba yang menurun drastis.
Penggabungan tersebut sejatinya juga dapat secara strategis memperkuat industri otomotif Jepang dalam menghadapi meningkatnya persaingan dari China. Rencana penggabungan tersebut mencakup Mitsubishi, tetapi rencana tersebut juga telah gagal.
Baca Juga: Honda Pamerkan EV Fun Concept dan EV Urban Concept di IIMS 2025
Sebaliknya, Nissan dan Honda akan melanjutkan dengan 'kemitraan strategis' dan berkolaborasi dalam 'kendaraan intelijen dan kendaraan listrik.'
Para produsen mobil tersebut menyatakan bahwa CEO dan anggota tim manajemen lainnya telah membahas apa yang ingin mereka capai dengan penggabungan tersebut, serta struktur yang mereka inginkan setelah integrasi.
Mereka menjelaskan bahwa mereka mempertimbangkan berbagai opsi terkait dengan struktur akhir entitas gabungan. Kendati demikian, Honda mengusulkan beberapa opsi, termasuk mendirikan perusahaan induk bersama, di mana produsen mobil akan menjadi pihak yang menunjuk CEO dan mayoritas direktur.
Baca Juga: GIIAS 2024: Nissan Meluncurkan All New Serena e-POWER
Namun, mereka juga mengusulkan struktur di mana Honda akan menjadi perusahaan induk, sedangkan Nissan akan menjadi anak perusahaan.
The Financial Times telah melaporkan pada awal Februari ini bahwa Honda telah mengajukan struktur yang akan menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya sebagai tawaran terima atau tinggalkan.
Mayoritas anggota dewan Nissan pun dilaporkan menolak kesepakatan itu saat rapat, tetapi Nissan memilih untuk menunggu hingga pertengahan Februari untuk membuat pengumuman resmi.
Para produsen mobil itu mengatakan bahwa mereka memilih untuk menghentikan diskusi mereka untuk memprioritaskan kecepatan pengambilan keputusan dan pelaksanaan langkah-langkah manajemen dalam lingkungan pasar yang semakin tidak stabil menuju era elektrifikasi.
Baca Juga: Mitsubishi Xforce UItimate DS Hadir dengan Tekologi Diamond Sense yang Canggih
Sebagai informasi, pada akhir tahun kemarin, Honda dan Nissan telah mengumumkan rencana untuk bergabung karena dua produsen mobil Jepang itu berjuang menghadapi persaingan dari merek-merek pesaing di pasar kendaraan elektrik atau Electric Vehicle (EV).
Kedua raksasa otomotif tersebut mengonfirmasi bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga berdasarkan penjualan, di belakang Toyota dan Volkswagen.
Selain itu, anggota aliansi Nissan yaitu Mitsubishi Motors, juga dikabarkan tengah berunding dengan Honda dan Nissan untuk bergabung dalam integrasi tersebut.
"Hal ini menandai momen penting saat kita memulai diskusi tentang integrasi bisnis yang berpotensi membentuk masa depan kita," kata Chief Executive Officer (CEO) Nissan Makoto Uchida.
Baca Juga: Nissan Luncurkan New Terra VL 2.5 4x4 Generasi Terbaru, Berapa Harganya?
Sementara itu, Honda pada awalnya akan memimpin manajemen perusahaan hasil merger tersebut, menurut Presiden Honda Toshihiro Mibe, dengan tujuan untuk menyelesaikan perjanjian merger formal pada Juni dan menyelesaikan kesepakatan tersebut pada Agustus 2026.
"Penciptaan nilai mobilitas baru dengan menyatukan sumber daya termasuk pengetahuan, bakat, dan teknologi yang telah dikembangkan Honda dan Nissan selama bertahun-tahun sangat penting untuk mengatasi perubahan lingkungan yang menantang yang dihadapi industri otomotif," papar Mibe dalam sebuah pernyataan resminya.
Baca Juga: Honda e:N1: Mobil Listrik Berbasis Baterai Pertama Honda di Indonesia