Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution meresmikan produksi sel baterai lokal di Indonesia melalui joint venture dari kedua perusahaan, PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.
Diresmikannya operasional pabrik ini, menandai komitmen Hyundai Motor Group bersama dengan pemerintah untuk mempercepat visi Indonesia dalam memiliki ekosistem kendaraan listrik (EV) yang komprehensif.
Dengan membangun ekosistem EV yang kuat, Hyundai Motor Group menjadi brand pertama di industri otomotif Indonesia, yang memberikan investasi substansial mulai dari mengolah bahan baku, memproduksi sel baterai dan battery pack, memproduksi EV, dan mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya nasional yang 100% dibuat di Indonesia.
Baca Juga: Baterai Kendaraan Listrik Buatan Startup China Ini, Diklaim Tetap Oke di Segala Cuaca
Berpusat di Karawang, Jawa Barat, fasilitas yang dilengkapi teknologi mumpuni ini merupakan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi 10 GWh dalam setahun.
Dengan nilai investasi sebesar Rp13,5 triliun, fasilitas di lahan seluas 319.000 meter persegi tersebut merupakan bukti nyata komitmen Hyundai Motor Group dalam mengembangkan ekosistem EV di Indonesia, sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, mengatakan bahwa penyelesaian fasilitas ini merupakan bukti kemajuan yang telah dicapai Hyundai, dan tanda kuatnya kolaborasi yang mereka lakukan.
"Kolaborasi ini menegaskan kembali bahwa dengan bekerja sama, Hyundai dan Indonesia dapat membentuk masa depan ekosistem EV, tidak hanya di Asia tapi di seluruh dunia," kata dia, dikutip dari keterangannya, Jumat (5/7/2024).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan sangat menghargai investasi mobil Hyundai dan grand package ekosistem baterai listrik yang terintegrasi antara Hyundai dan LG.
"Semoga ini menandai semakin baiknya hubungan antara Republik Korea dan Indonesia," ujarnya.
Produksi sel baterai secara lokal ini juga dapat memposisikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar EV regional, mendorong inovasi teknologi dan memperkuat ekosistem EV di Indonesia, lanjutnya.
Baca Juga: Elevarm Gandeng 3 Perusahaan dalam Program Pembiayaan untuk Petani Kecil
Hyundai Motor Group berdedikasi untuk mencapai potensi penuh dari rantai produksi EV, dan akan memanfaatkan sel baterai yang diproduksi secara lokal oleh PT HLI Green Power.
Sel baterai ini akan dirakit menjadi battery pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia, dan nantinya dimuat dalam kendaraan Hyundai Kona Electric buatan Indonesia. Pabrik ini akan memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.
Baca Juga: Lazada Gelar Program Lucky Egg, Bisa Liburan Gratis ke Luar Negeri
Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang telah memproduksi IONIQ 5, EV pertama produksi lokal di Indonesia. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi EV menjadi 70.000 unit pada tahun ini dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
Untuk semakin melengkapi ekosistem EV di Indonesia, Hyundai mendukung akses pengisian daya lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia. Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.
Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS).
"Sistem ini menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil," ungkap perusahaan.