Saatnya Penggunaan Obat Herbal Tradisional Semakin Dilirik!

Uli Febriarni
Senin 14 November 2022, 21:13 WIB
herbal medicine / freepik

herbal medicine / freepik

Pengobatan tradisional terus mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya Indonesia. Penggunaan bahan-bahan alami juga telah dikaji secara ilmiah, agar optimalisasi pemanfaatannya juga dapat diketahui serta diantisipasi efek sampingnya lebih lanjut. 

Kabar baik dari Indonesia, Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Dr. ret. nat. Apt. Arko Jatmiko Wicaksono, MSc mengungkap, pengobatan tradisional sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak 1400 tahun yang lalu. Hal itu terlihat dari gambar aktivitas pengobatan pada relief pahatan tembok candi Borobudur. Bukti lainnya ada pada isi kandungan kitab centhini, yang mempertegas eksistensi pengobatan tradisional, utamanya di Jawa.

“Namun di sisi lain, tidak sedikit tenaga medis yang enggan meresepkan obat herbal," ujarnya, saat menyampaikan makalah berjudul Traditional Medicine in Indonesia: Recent Progress on Its Transformation Process, kepada peserta Konferensi Internasional Pengobatan Tradisional (Traditional Medicine) yang diadakan oleh Center of Applied Thai Traditional Medicine (CATTM), Siriraj, Mahidol University, Thailand, beberapa waktu lalu. 

Untuk diketahui, CATTM Siriraj merupakan salah satu pusat kolaborasi WHO (WHO Collaborating Center) dalam hal pengobatan tradisional. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 10 negara yaitu Thailand, United Kingdom, Iran, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, dan Hongkong.

Menurut Arko, alasan teaga medis masih banyak yang enggan meresepkan obat herbal, karena kurangnya pengetahuan mereka terkait pengobatan tradisional dan kurangnya data saintifik yang bisa dijadikan pegangan dalam praktik medisnya. 

Padahal, ia mencontohkan kunyit asam, telah dikenal sebagai suplemen untuk menstruasi dan sudah ada ribuan riset terkait aktivitas farmakologisnya. Bahkan uji klinis pada manusia membuktikan, hanya ada sedikit efek samping dari penggunaan herbal kunyit.

Kendati begitu beberapa literatur mengindikasikan bahwa ternyata, kunyit sebaiknya tidak banyak dikonsumsi oleh perempuan hamil, khususnya pada awal kehamilan.

"Sebab kunyit mampu merangsang kontraksi uterus, sehingga dapat meningkatkan resiko abortus. Sebaliknya, efek memicu kontraksi uterus tersebut bisa jadi justru sangat membantu, jika digunakan pada akhir masa kehamilan untuk merangsang persalinan," tutur Pusat Kedokteran Herbal UGM ini. 

Oleh sebab itu, untuk membantu tenaga medis dalam mengambil keputusan sebelum meresepkan obat herbal tradisional kepada pasien, Balai Pengawas Obat dan Makanan kemudian mengatur dan menggolongkan herbal menjadi tiga jenis. Yakni jamu yang cara pembuatan dan klaim penggunaannya berbasis data empiris; obat herbal terstandar yang khasiat dan keamanannya sudah dibuktikan melalui serangkaian uji preklinis; dan fitofarmaka yaitu herbal yang sudah teruji klinis indikasi penggunaannya.

Pada proses pembuatannya, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka sudah terstandarisasi mengikuti Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, sebagai sebuah prosedur baku yang diakui legalitasnya sehingga kualitasnya senantiasa terjaga.

Dosen Departemen Farmakologi dan Terapi ini menambahkan, meski sudah ada proses penjaminan mutu khasiat serta keamanan herbal oleh BPOM, akan tetapi aksesibilitas dan penggunaan obat herbal sebagai obat pilihan dalam pelayanan medis masih terkendala. Semakin kuat data ilmiah suatu sediaan obat herbal, semakin mahal harga jualnya.

"Contoh Tensigard (Fitofarmaka), apabila dibandingkan dengan Amlodipin (obat kimia konvensional) harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal, untuk indikasi medis yang sama," imbuhnya. 

Menurut Arko lagi, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau biasa disebut sebagai Universal Health Coverage juga seharusnya memainkan peran penting. Sayangnya, ada aturan kontradiktif yang menyulitkan herbal untuk masuk dalam list pembiayaan oleh JKN, yakni Permenkes Nomor 54 Tahun 2018.

Dan ia menilai, untuk menyukseskan obat modern asli indonesia (OMAI) memainkan peran strategis, dalam rangka mendukung kemandirian farmasi nasional, maka aturan tersebut sangat perlu ditinjau ulang.

Selain itu, penting untuk melakukan penelitian herbal berbasis databank. Tujuannya untuk memetakan berbagai interaksi dalam sediaan herbal, baik untuk memprediksi keamanan maupun untuk menjadikannya menjadi memiliki 'boosting effect' (herbal dengan khasiat lebih manjur).

Sementara itu di Indonesia, hingga saat ini penggunaan kecerdasan buatan untuk memprediksi korelasi senyawa aktif dengan penyakit tertentu masih berupa purwarupa atau prototipe.

Ke depan pengembangan databank berbasis interaksi obat menggunakan data hasil uji preklinis dan data klinis, penting untuk dikembangkan bersama-sama. Melibatkan para ahli dibidang farmasi-kedokteran herbal, biologi molekuler, bioinformatik dan pengambil kebijakan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno07 April 2025, 19:48 WIB

Meta Perkenalkan Llama 4 dengan 2 Model AI Anyar yang Tersedia Sekarang

Meta mengklaim model barunya lebih unggul dibandingkan model dari OpenAI dan Google dalam ‘berbagai macam’ tolok ukur.
Meta Llama 4 terbaru.
Techno07 April 2025, 19:24 WIB

Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan

Dua fitur baru ini sekarang sudah resmi hadir di Shorts.
Youtube Shorts.
Techno07 April 2025, 19:09 WIB

Samsung Bespoke AI Laundry Vented Combo: Mesin Cuci Sekaligus Pengering Listrik

Perangkat ini dapat mencuci dan mengeringkan satu muatan penuh hanya dalam 68 menit.
Samsung Bespoke AI Laundry Vented Combo. (Sumber: samsung)
Techno07 April 2025, 17:47 WIB

Donald Trump Tunda Kembali Pelarangan TikTok, Beri Batas Waktu Selama 75 Hari Lagi

Trump perpanjang batas waktu pelarangan TikTok selama 75 hari.
Ilustrasi TikTok. (Sumber: Unsplash)
Techno07 April 2025, 16:47 WIB

Nikon Z5II: Kamera Full-frame Termurah dengan Video RAW Internal

Kamera mirrorless ini meningkatkan autofokus dan kecepatan pemotretan.
Nikon Z5II. (Sumber: Nikon)
Techno07 April 2025, 16:04 WIB

Spek Lengkap POCO F7 Ultra dan F7 Pro, Kekuatan Ekstrem dan Performa Andal

Kedua handset ini juga cocok untuk bermain gim kelas atas.
POCO F7 Series. (Sumber: POCO)
Techno07 April 2025, 15:26 WIB

Garmin Luncurkan Vivoactive 6, Begini Harga dan Spesifikasinya

Kenali tubuh lebih baik dengan fitur kebugaran, kesehatan, dan fitur pintar yang populer- semuanya dalam tampilan yang cerah dan penuh warna.
Garmin Vivoactive 6. (Sumber: Garmin)
Travel07 April 2025, 14:52 WIB

Jurassic World: The Experience Hadir di Cloud Forest Singapura, Buka Mulai 29 Mei 2025

Pengunjung dapat belajar tentang dinosaurus hingga tanaman purba.
Jurassic World: The Experience. (Sumber: istimewa)
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)