Banksy tampaknya mendorong para penggemarnya di Instagram untuk mencuri barang-barang dari toko pakaian brand ternama, Guess. Banksy menuding Guess telah menggunakan gambarnya tanpa izin.
Seniman grafiti terkenal itu, menulis kepada 11,5 juta pengikutnya dalam sebuah pos pada Jumat (18/11/2022) di platform media sosial mereka. Begini bunyinya:
"Mereka telah membantu diri saya sendiri untuk karya seni saya tanpa bertanya, bagaimana mungkin salah jika kalian melakukan hal yang sama pada pakaian mereka?"
Foto yang diposting Banksy di laman Instagramnya adalah etalase toko Guess di Regent Street di London, yang memamerkan beberapa item dari koleksi kapsul dengan kata 'Brandalised' dan menampilkan beberapa gambar grafiti Banksy.
Karya seni yang dirujuk Banksy termasuk "Flower Thrower", "Queen Ziggy", papan reklame Mickey "Living the Dream" di Los Angeles, "Thug for Life Bunny", dan "Flying Balloon Girl".
Sementara itu, dalam pengumuman resmi perusahaan pakaian Guess, mereka menggunakan kata 'terinspirasi' dan mengatakan barang-barang tersebut diproduksi dalam kemitraan dengan Brandalised: sebuah lisensi grafiti perkotaan yang misinya adalah untuk menawarkan koleksi grafiti yang terjangkau kepada penggemar Banksy.
Pakaian dan asesorisnya dihargai antara €40 hingga €270 ($41 hingga $278 USD).
Chief Creative Officer Guess, Paul Marciano dalam siaran pers yang dipublikasikan artnews.com, mengatakan bahwa grafiti Bansky memiliki pengaruh fenomenal yang bergema di seluruh budaya populer. Koleksi kapsul terbaru Guess dengan Brandalised adalah cara fesyen untuk menunjukkan rasa terima kasih.
Jadi begini, yang dianggap masalah di sini adalah toko pakaian itu menampilkan grafiti Pelempar Bunga Banksy plus pakaian yang memuat gambarnya. Tanpa berkomentar sebelumnya, merek pakaian Amerika Serikat ini juga telah mengiklankan koleksi baru dengan tajuk 'grafiti oleh Banksy'.
Setelah sang artis mengunggah pesannya yang mengandung dorongan untuk mengutil toko, Guess menutup toko mereka untuk umum. Selain itu, menempatkan keamanan di luar dan menutupi etalase. Staf di toko menolak untuk berbicara dengan beberapa media soal masalah tersebut.
Pengacara hak cipta dan pendiri Virtuoso Legal, Liz Ward mengatakan, tampaknya Guess beranggapan telah mengambil karya seni Banksy secara sah melalui pihak ketiga, yaitu Brandalised.
"Yang mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk mengkomersialkan dan menggunakan karya seni Banksy pada barang," sebut dia, dalam laporan BBC.
Perusahaan juga menyatakan tidak diketahui apakah Banksy menyetujui atau bahkan mengetahui tentang kesepakatan ini. Jika Banksy mengetahuinya, maka mungkin komentarnya pada media sosial adalah untuk menciptakan semacam kampanye pemasaran kolosal.
"Jika dia tidak mengetahuinya, maka dia pasti sangat kesal. Terutama karena perusahaan dan merek arus utama seperti itu tidak sesuai dengan pandangannya soal anti kemapanannya,” ujar Ward.
Poin singkatnya adalah bahwa Banksy harus mengerucutkan Brandalised dan atau Guess sebagai pelaku pelanggaran karyanya. Namun, mengingat dia ingin tetap anonim, itu bisa menjadi tidak mungkin.
"Pelanggaran hak cipta (adalah sesuatu) sangat serius dan dapat menyebabkan kerusakan komersial jangka panjang, tetapi biasanya merupakan pelanggaran sipil. Sedangkan mengutil adalah pelanggaran pidana," imbuhnya.
"Benar atau salah hal ini (yang dilakukan Guess), tidak benar mendorong pengutilan," lanjutnya.
Kala dimintai konfirmasi soal ini, Perwakilan Banksy menolak berkomentar lebih lanjut, demikian pula Brandalised tidak berkomentar.
Sebagai informasi, awal pekan ini, Banksy memenangkan permohonan untuk mengizinkan menyimpan merek dagang dari salah satu gambarnya yang paling terkenal, -seekor monyet yang mengenakan papan sandwich-, di Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa.
Banksy juga telah mengunjungi Ukraina untuk membuat tujuh karya baru. Karya seninya termasuk seorang wanita dalam roller dan masker gas yang memegang alat pemadam api, dan seorang mirip Vladimir Putin yang dilempar ke lantai oleh seorang anak dalam pertandingan judo.