Bertajuk Unknown Unknowns, pameran Internasional Triennale Milano edisi ke-23 kembali digelar, masih di Milan, Italia. Perancang suara Jepang Yuri Suzuki dan studio arsitektur SOM, masuk dalam daftar perancang yang ikut ambil bagian dalam pameran tiga tahunan itu.
Triennale Di Milano kali ini adalah 'Pengantar Misteri', yang meliputi instalasi, pameran, dan proyek yang melibatkan 400 seniman, perancang, dan arsitek dari lebih dari 40 negara.
Baca Juga: Disney+ Telah Resmi Menaikkan Harga Layanan Streamingnya Dan Menambah Iklan
Ada tiga pameran utama, yang menurut Triennale Milano telah diperpanjang hingga 8 Januari 2023 karena permintaan pengunjung. Termasuk untuk keseluruhan pameran tematik yang juga disebut Unknown Unknowns.
Pengantar Misteri, disebut dalam laman Dezeen, adalah sebuah pameran yang menyoroti desain Italia berpengaruh bernama La tradizione del nuovo. Yakni, sebuah tradisi baru dan sebuah pameran yang 'mengeksplorasi yang tidak diketahui melalui lensa seni dan sains', yang disebut Mondo Reale.
Baca Juga: Kerja Sama Dengan Pabrik Baterai Jerman, Porsche Ingin Membuat Pesawat Elektrik
"Pameran Internasional ke-23 membahas tema yang tidak diketahui, mengajukan pertanyaan tentang misteri dunia yang diketahui, dan membuka diskusi mengenai masalah 'apa yang tidak kita ketahui yang tidak kita ketahui'," sebut pihak Triennale Milano.
"Unknown Unknowns mengedepankan kesempatan untuk penyelidikan: dari alam semesta terjauh hingga materi gelap, dari dasar samudra hingga asal mula hati nurani kita," ungkap mereka.
Pameran tematik ini digambarkan sebagai 'pusat saraf' dari Unknown Unknowns. Pengantar Misteri dan telah dikuratori oleh ahli astrofisika dan kepala keanekaragaman di Badan Antariksa Eropa, Ersilia Vaudo.
Pameran ini menampilkan karya lebih dari seratus seniman dan desainer, termasuk komisi dari Suzuki, yang disebut Sound of the Earth. Terdiri dari patung besar dan melingkar, ditutupi oleh pengeras suara yang secara konstan mereproduksi suara yang dibuat oleh orang-orang dari seluruh dunia.
Dipamerkan pula instalasi bernama Decalogue for Space Architecture yang dikembangkan oleh SOM, yang mengeksplorasi tantangan arsitektur di luar angkasa.
Pameran tematik ini juga menampilkan empat ruang yang disebut Ruang Pendengaran. Di mana, tokoh-tokoh ilmiah terkemuka dapat terdengar berbicara tentang tema-tema ilmiah seperti kesadaran dan indera. Misalnya, fisikawan teoretis Carlo Rovelli membahas tema waktu, sedangkan filsuf biologi Telmo Pievani merenungkan asal-usul kehidupan.
Bertindak sebagai kurator dalam pameran ini, yaitu Direktur Triennale's Museo del Design Italiano, Marco Sammicheli.
La tradizione del nuovo, pameran ini menampilkan proses dan instalasi kreatif yang mendokumentasikan bagaimana kontribusi para desainer terhadap pembangunan masyarakat, sejak 1964 hingga 1996.
Mondo Reale adalah proyek oleh direktur artistik umum Fondation Cartier pour l'art contemporain, Hervé Chandès. Proyek seni itu mempersembahkan karya dari 17 seniman internasional. Pameran tersebut mencakup patung, instalasi, film, dan lukisan yang mengeksplorasi 'yang tak diketahui' melalui perkawinan seni dan sains.
Acara tambahan yang juga berlangsung hingga 8 Januari 2023 ini termasuk instalasi berjudul The Future's Present dan Under a Coffee Tree, oleh pemenang Pritzker Prize Francis Kéré; pameran Ettore Sottasss dan beberapa karya lain.
Presiden Triennale Milano, Stefano Boeriameran menyatakan, Triennale Internasional ke-23 bertujuan untuk menjadi platform dialog dan penelitian, kesempatan untuk pertukaran dan pertemuan.
"Pada saat yang dramatis dan kompleks seperti saat ini, kami percaya bahwa ini lebih penting dari sebelumnya, untuk melestarikan dan mempromosikan pertukaran ide, pengalaman dan refleksi antara berbagai negara dan budaya yang berbeda," ujarnya.