Techverse.asia – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang kaya akan budaya dan seni. Dalam mempublikasikan dan mempromosikan kebudayaan DIY inilah, Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY berupaya memperkenalkan keindahan dan keunikan budaya DIY kepada masyarakat luas, serta memperkuat identitas budaya sebagai bagian dari warisan budaya nasional.
Upaya tersebut dikemas dalam Agenda Budaya DIY Jogja Manggantra 2023 yang diluncurkan di The Alana Malioboro, pada Sabtu (25/2/2023) malam. Agenda Budaya 2023 ini mempromosikan lebih dari 100 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud DIY ditambah lebih dari 180 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud Kabupaten dan Kota di wilayah DIY. Agenda budaya lebih lengkap dapat diakses di akun resmi Instagram @dinaskebudayaandiy.
Kepala Disbud DIY Dian Laksmi Pratiwi mengatakan, Jogja Manggantra merupakan program kerja Disbud DIY yang bertujuan mengangkat nilai-nilai budaya DIY dan meningkatkan partisipasi langsung dan kolaborasi bersama para stakeholder terkait maupun masyarakat dalam kegiatan kebudayaan satu tahun kedepan. Selain itu, agenda budaya DIY bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi bersama.
"Kami telah mengkompilasi berbagai kegiatan beragam budaya yang sangat menarik, antara lain pameran seni rupa, pertunjukan musik tradisional, berbagai festival dan masih banyak lagi dalam Jogja Manggantra 2023. Intinya kalau ingin tahu kami ngapain aja selama satu tahun ini, lihatlah agenda budaya ini. Kami telah mendesain dan siap berkoordinasi dengan berbagai pihak," ujar Dian.
Dian menyampaikan abhwa agenda budaya DIY yang sudah paten alias pasti jadwal penyelenggaraanya telah dimasukkan dalam Jogja Calendar of Event 2023 yang telah diluncurkan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY pada Desember 2022 lalu. Hingga kini, pihaknya masih terus berupaya menstabilkan jadwal agenda budaya tersebut dengan Dispar DIY supaya naik level menjadi Calendar of Event.
"Kami mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang budaya serta dapat membangun kebersamaan dan keakraban antara masyarakat DIY," katanya.
Branding Jogja Manggantra yang dikenalkan sejak 2022 lalu, menurutnya, untuk memperkenalkan agenda budaya DIY setiap bulannya ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata DIY. Disbud DIY juga berharap kelestarian budaya itu mampu ditangkap, hadir ditengah masyarakat dengan semua stakeholder urusan kebudayaan.
"Itu bukti pemerintah hadir dalam melestarikan kebudayaan. Kami ingin agenda budaya DIY mampu berkontribusi terhadap isu-isu strategis DIY," katanya.
Kundha Kabudayan DIY pun mengemban misi khusus dengan hadirnya Jogja Manggatra 2023, yaitu menjadi bagian dari resume akuntabilitas kinerja agar bisa mencapai RPJPD DiY 2005-2025, DIY sebagai destinasi wisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara pada 2025. Peluncuran agenda budaya ini sekaligus menjadi titik awal memulai edukasi kebudayaan Disbud DIY yang bisa dimaknai oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dengan memperkuat kolaborasi guna mewujudkan ekosistem budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Dian melaporkan implementasi Dana Keistimewaan (Danais) urusan kebudayaan yang sudah berjalan 10 tahun sampai 2022. Urusan kebudayaan diwujudkan melalui kebijakan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. Aspek Pembinaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman terdapat 25 kegiatan pembinaan komunitas sejarah. Untuk pengembangan bahasa dan sastra telah terselenggara 204 kegiatan.
Di bidang pembinaan dan pengelolaan permuseuman, jumlah total wajib kunjung museum mencapai 128.441 orang. Untuk aspek Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya telah dilakukan inventarisasi dan revitalisasi 978 unit cagar budaya dan warisan budaya. Dalam aspek Sarana dan Prasarana Budaya, telah diupayakan pengadaan berbagai sarana-prasarana.
Dalam bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Kebudayaan, telah digelar 260 kegiatan. DIY tercatat memiliki 76 Desa Budaya dan 18 Desa Mandiri Budaya melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) desa semakin menjadi fokus alokasi Dana Keistimewaan.
Dalam rangka pembinaan lembaga penggiat seni , pemerintah memberi perhatian kepada kelompok berkebutuhan khusus mulai dari program “Mobil Keliling Terapi Seni Rupa” (MOEKTI). Selama satu dekade ini pula banyak terselenggara kegiatan seni-budaya, antara lain Jogja Cross Culture, Lintas Kultura, Festival Tari Topeng dan masih banyak lagi.
Disamping peluncuran agenda budaya DIY terbaru, Disbud DIY sekaligus meluncurkan kembali kanal Youtube @tasteofjogja yang sebelumnya sempat diretas. Acara tidak hanya diisi dengan pemutaran video Agenda Budaya Jogja Manggatra 2023 semata, namun disemarakan pula dengan penampilan tari nan aktraktif dari komunitas Chakil Squad.