Techverse.asia – Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke-28 sudah resmi dibuka sejak Minggu (20/8/2023) sore di Stadion Kridosono Yogyakarta. YGF tahun ini mengusung tema 'Gamelan Beyond Sound' dan acara ini diramaikan sebanyak 700 pengrawit dari 28 kelompok karawitan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serentak membunyikan perangkat gamelannya.
Saat pembukaan YGF, ada penampilan dari Omah Cangkem dan Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa yang unik dan menarik. Sebagai penutup Gaung Gamelan, menampilkan pertunjukan wayang kulit oleh dalang Ki Edi Soewondo dengan lakon Pandu Jumeneng Ratu.
Sedangkan dua gending, yaitu Ladrang Prosesi karya Sapto Raharjo serta ladrang Santi Mulya dimainkan semua kelompok karawitan. Ladrang Prosesi sendiri menandai dibukanya festival atau perayaan dan ladrang Santi Mulya berisi doa-doa atau harapan terhadap berkah, terlepas dari berbagai peristiwa yang tak terduga seperti pandemi Covid-19.
Baca Juga: Profil Kaws: Seniman Grafiti Dibalik Pembuat Boneka Balon Raksasa di Candi Prambanan
YGF pertama kali diadakan pada 1994 silam ini bisa disaksikan masyarakat umum dan tidak dipungut biaya mulai 20-26 Agustus 2023. Komunitas Gayam 16 selaku penyelenggara perhelatan gamelan skala internasional ini mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan DIY.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dalam sambutannya kemarin menyampaikan bahwa YGS ke-28 bukan hanya sekadar pentas seni semata. Menurutnya, YGF mengajak seluruh masyarakat memasuki momentum pembelajaran hidup melalui harmoni irama.
"Semua dilakukan dengan merenungkan makna secara mendalam, sembari menikmati nada yang mengalun dari orkestrasi yang mengiringinya," ujar Sri Sultan HB X.
Dikatakan Raja Yogyakarta ini, orkestrasi gamelan sejatinya merupakan sebuah gambaran perjalanan yang menghubungkan jiwa dalam simpul keindahan. Selayaknya alunan laras slendro dan pelog yang membentuk diri dan menuju irama keseimbangan hidup.
"Inilah momentum istimewa, di mana ratusan pengrawit gamelan yang terpadu dalam puluhan kelompok berupaya mewakili banyak perasaan. Ladrang Prosesi karya Sapto Raharjo dan ladrang Santi Mulya mengisahkan alam bawah sadar, mengajak menggali makna, dalam setiap nada yang meliuk-layang," katanya.
Baca Juga: Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 Resmi Dibuka, Ini Kata Sri Sultan HB X
Mengenai pemaknaan filosofinya, Sri Sultan HB X menyebut bahwa karawitan merujuk pada kelembutan perasaan yang terukir dalam seni gamelan. Seperti irama yang terjalin, begitulah pula kehidupan yang sudah seharusnya mengilhami harmoni keberagaman.
Meski tidak mungkin menafikan perbedaan, namun dengan rasa cinta dan kemanusiaan maka dapat manunggal nyawiji dalam orkestra kolosal kehidupan.
Seni gamelan mengirimkan makna 'mulat sarira' yaitu keseragaman pikiran serta kepekaan dalam setiap perpindahan nada yang selaras dengan filosofi 'pamenthanging gandewa pamanthenging cipta'. Sedangkan, seni karawitan adalah cerminan realitas, memancarkan berbagai emosi jiwa, menyatu dalam harmoni yang adiluhung, dan menuntun hidup dalam nilai-nilai kebijaksanaan dan kesadaran.
"Semua harmonisasi tersebut, akan menciptakan simfoni kehidupan yang tidak terlupakan, sekaligus menjadi portal pembelajaran hidup, memancarkan cahaya nilai-nilai edukasi serta pelestarian budaya. Semoga YGF 2023, memberikan hikmah dalam relung kemanusiaan, mengajarkan kami akan keseimbangan, harmoni, dan keindahan dalam keberagaman," paparnya.
Baca Juga: Patung Ini Dibuat dengan Bantuan AI, Terinspirasi Karya 5 Seniman Dunia
Sementara itu, Project Director YGF Ishari Sahida atau Ari Wulu mengatakan bahwa gamelan telah melampaui dengungnya alias gamelan beyond sound karena banyak pelaku seni lintas disiplin melibatkan gamelan dalam proses kreatifnya. Sedangkan, keadiluhungnya tetap dijaga oleh para punggawanya.
"Kami memilih Stadion Kridsono sebagai tempat pelaksanaan YGF ke-28 karena kami mengundang sebanyak 28 kelompok karawitan yang memainkan gamelan secara bersamaan. Kami menyatukan 28 pangkon gaya Yogyakarta yang memainkan ladrang Prosesi dan ladrang Santi Mulya. Kami berharap melalui gaung gamelan dapat menyerukan gaung gamelan ke seluruh penjuru Nusantara hingga dunia," ujarnya.