Techverse.asia - Pameran seni ARTJOG 2023 resmi dibuka pada 30 Juni 2023 dan akanberakhir hari ini pada 27 Agustus 2023. Semua program telah dilaksanakan dimulai dengan penampilan Teater Garasi di panggung Main Performance performa ARTJOG pada 2-3 Juli 2023.
Dan dilanjutkan dengan mata program yang lain seperti Special Performance oleh Saron Groove, Olski, dan Megatruh Soundsystem dan Explanatory oleh empat seniman pertunjukan yaitu Arief Wicaksono, Deni Septyanugroho, Studio Klampisan, dan Densiel Lebang.
Program-program lain seperti Exhibition Tour dan Meet the Artist juga telah berlangsung dan telah diakhiri dengan sesi terakhir Meet the Artist bersama Anusapati dan Butet Kartaredjasa pada Kamis (24/8/2023).
Menuju penutupan, masih ada satu program performa ARTJOG Main Performance dari Sardono W. Kusumo dengan judul “MEN TA (TOO) WAY: Merayakan Seni Rupa Tertua di Dunia” yang telah dilaksanakan pada 25-26 Agustus 2023. Karya ini berlandaskan tentang penguatan kesadaran keragaman budaya dan keanekaragaman ekosistem di Indonesia.
Baca Juga: Karya Seniman Kaws Dipamerkan di Halaman Candi Prambanan, Ini Harga Tiket dan Jam Kunjungnya
Pendekatan pada desain budaya yang dilakukan melalui praktek kreativitas dalam kerja kolaboratif oleh Sardono W. Kusumo dengan masyarakat indigenous Mentawai ini bukan tentang ekspresi personal, tetapi refleksi atas memori kultural, memori sosial, memori tubuh, dan alam yang diresapi, bagaimana melihat aspek-aspek budaya dari pulau kecil ini secara menyeluruh.
Suku Mentawai menganggap tato sebagai bagian dari peninggalan budaya yang memiliki nilai estetika dan makna simbolik bagi penggunanya, serta sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam. Tato atau seni rajah di Suku Mentawai, Sumatera Barat ini dikenal sebagai tato tertua di dunia.
Meskipun begitu, banyak anak muda Mentawai mulai meninggalkan tradisi tato ini. Motif tato tertua dalam bentuk garis-garis yang sederhana dan melekat pada mereka yang sudah dianggap memiliki keahlian yang bersangkutan dengan pengobatan atau yang disebut sebagai sikerei.
Sikerei melakukan penyembuhan menggunakan tradisi etnobotani yang merupakan kegiatan pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan dan dipertahankan secara turun-temurun sejak dahulu kala di masa nenek moyang. Untuk menonton pertunjukan ini, pengunjung dapat mengakses info lebih lengkap dan membeli tiket melalui tautan artjog.id/sardono atau membeli tiket secara langsung di loket ARTJOG.
Upacara Penutupan ARTJOG 2023 dengan tajuk Motif: Lamaran rencananya akan berlangsung pada Minggu (27/8/2023) pukul 19.30 WIB di Panggung ARTJOG, JNM Bloc, Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Jogja. Closing ceremony ARTJOG 2023 akan dimeriahkan oleh penampilan Prince Husein, Kunto Aji, dan The Mayasona. Bagi pengunjung yang ingin turut serta dalam upacara penutupan dapat membeli tiket pameran ARTJOG secara langsung di loket.
Baca Juga: Tatjana Saphira Rilis Single Kemanakah Cinta, Musiknya Mengajak Menari Meski Liriknya Sedih
Sebagaimana diketahui, pameran seni ini melibatkan sebanyak 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa dari jalur undangan dan panggilan terbuka, serta 22 seniman anak. Tema "Motif: Lamaran" dipilih sebagai landasan dalam merajut ide dan pola karya seniman sekaligus mengajak mereka untuk mengungkapkan gagasan dan motivasi di balik karya.
Selain itu, dalam gelaran tahun ARTJOG tahun ini, kami juga mengundang Mella Jaarsma dalam program Commissioned Artist. Mella Jaarsma telah berkontribusi secara signifikan pada dunia kesenian dalam karirnya selama lebih dari 30 tahun. Karya Mella Jaarsma banyak mengeksplorasi berbagai material untuk mengungkapkan dan mempertanyakan fenomena sosial serta elemen kehidupan Jawa dan Indonesia. Karyanya sering menggunakan tubuh manusia sebagai motif sentral.
Selama ARTJOG digelar, tingkat pembelanjaan pengunjung dari luar DIY meningkat tiga sampai empat kali lipat. Selain itu, selama gelaran ARTJOG rata-rata durasi tinggal wisatawan nusantara di DIY meningkat dua kali lipat, dari 2,01 hari menjadi 4,08 hari.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan ARTJOG memiliki dampak ekonomi yang signifikan, berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau sekitar 2,28 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY pada 2021. Data tersebut dihimpun oleh Studi Dampak ARTJOG 2022 oleh Ike Janita Dewi dan Tri Subagya.