Single 'Shut Down' yang merupakan bagian dari album Born Pink milik Blackpink resmi rilis 16 September 2022. Komposer lagu tersebut, Teddy, dalam keterangan di media, merupakan orang yang turut punya andil menambahkan sampling musik klasik dalam intro Shut Down. Sampling tersebut merupakan milik komposer musik klasik Italia Niccolò Paganini, bertajuk 'La Campanella'. Namun ternyata, karya itu tak dianggap sang komposer untuk layak berada dalam lima besar karya terbaik miliknya.
Mengutip Britannica, Niccolò Paganini merupakan komposer Italia dan virtuoso yang lahir di Genoa, 27 Oktober 1782 dan aktif bermusik pada abad ke-19. Karya-karya populernya terinspirasi mistik romantis dari virtuoso dan merevolusi teknik biola.
Paganini belajar musik klasik dari sang ayah, selanjutnya mempelajari biola lebih dalam lagi bersama seorang pemain biola lokal, G. Servetto dan Giacomo Costa. Penampilan perdana Paganini dia tunjukkan kepada publik pada 1793.
Paganini adalah orang yang tak henti belajar, buktinya, ia konsisten mempelajari musik klasik dan biola bersama Alessandro Rolla dan Gaspare Ghiretti di Parma. Pada 1797, ditemani oleh ayahnya, ia mengunjungi Lombardy. Di sanalah Paganini kerap menggelar konser, dan dalam tiap konser yang ia buat, Paganini terus berubah menjadi lebih baik, dan ini yang kemudian membuat ia dikenal perlahan.
Baca Juga: Ada Dua Lagu Blackpink Ditulis Jisoo, Siap Solo Debut?
Antara 1801 dan 1807 ia menulis 24 Capricci untuk biola tanpa pendamping, menampilkan fitur-fitur baru dari teknik bermusiknya. Selain itu, dua set enam sonata untuk biola dan gitar. Paganini selanjutnya muncul kembali di Italia sebagai pemain biola pada 1805 dan diangkat sebagai direktur musik di Piombino oleh saudara perempuan Napoleon, Lisa Bonaparte Baciocchi.
Sementara melihat dari referensi lainnya, Paganini mengalami sukses besar di Wina, sekitar 1828 kira-kira saat itu. Bahkan aksinya di Paris dan London pada 1831 dikenal sebagai penampilan sensasional. Turnya ke Inggris dan Skotlandia pada 1832 membuatnya menjadi orang kaya.
Hidup Paganini Yang Dramatis
Kaya dan terkenal rasa-rasanya membuat Paganini terjebak dalam dilematika persaingan kegiatan perjudian dan hubungan romantis. Hingga ada suatu masa, ia terbelit utang judi dan membuatnya terpaksa menggadaikan biolanya.
Kemudian, seorang pedagang Prancis meminjamkannya sebuah biola buatan Bartolomeo Giuseppe Guarneri agar Paganini memainkannya dalam sebuah konser. Belakangan dituliskan, bahwa pedagang itu memberikan biola itu bagi Paganini.
Bukan cuma soal wanita dan judi, orang-orang bahkan menganggap Paganini telah bersekutu dengan iblis dan dia telah dipenjara karena pembunuhan. Namun, kabar itu terus dibantah oleh Paganini lewat surat pribadinya kepada kalangan pers di masa itu.
Paganini Punya Teknik Bermusik Yang Penuh Improvisasi
Teknik biola Paganini saat tampil, kerap diselipkan improvisasi yang brilian. Sesekali ia melakukan aksi tak terduga saat tampil, misalnya melakukan efek trik memutuskan satu atau dua senar biola dan melanjutkan potongan pada senar yang tersisa. Inovasi teknisnya ditiru oleh virtuoso lainnya, terutama Pablo Sarasate dan Eugène Ysaÿe. Saat memainkan partitur Mozart dan Beethoven, Paganinipun diketahui tidak bisa menahan diri dari improvisasi.
Kumpulan Karya Terbaiknya
Dalam sejumlah referensi yang dirangkum, diketahui sang maestro punya sederetan daftar karya terbaik. Dan ternyata La Campanella yang terdengar membius pada intro lagu Shut Down-Blackpink tak ada di dalamnya, setidaknya pada jajaran lima besar. Berikut daftar karya terbaik Paganini:
- Violin Concerto No. 1,
- Caprice No. 1,
- Caprice No. 9,
- Violin Concerto No. 2 - 3rd movement,
- Grande Sonata,
- Caprice No. 24,
- Moto Perpetuo
Walau demikian, tak menutup kenyataan bahwa para Blink menyukai intro la Campanella yang disisipkan tersebut bukan? Terdengar keren ya?