Populasi Pesut Mahakam semakin mengkhawatirkan. Bahkan, hewan perairan yang memiliki nama latin Orcaella brevirostris itu, sejak 2020 telah masuk dalam status terancam punah (critically endangered/CR) berdasarkan IUCN Red List. Karena kondisinya itu, maka fauna endemik Sungai Mahakam ini dilindungi undang-undang.
Melihat keberadaan pesut mahakam yang tidak baik-baik saja, PT Pertamina (Persero) melakukan Program Konservasi Endemik (KOMIK) Pesut Mahakam di Desa Pela, Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dijalankan bersama Program Pengembangan Desa Wisata Pela, ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati, sekaligus mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Tujuan 14 (Ekosistem Laut) dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
Program KOMIK Pesut Mahakam diinisiasi oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa program ini memadukan konservasi, pemberdayaan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui wisata berbasis komunitas atau community-based tourism.
PHM bersama Pokdarwis mendirikan museum nelayan untuk pusat edukasi wisatawan, memasang papan informasi di area konservasi, serta memperhatikan perahu yang digunakan pengunjung agar tidak menganggu keberadaan pesut mahakam. Perusahaan juga mendorong Desa Pela menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) Nomor 2 tahun 2018 tentang Larangan Alat Tangkap Ikan Kurang Ramah Lingkungan.
Selain itu, perusahaan mengembangkan inovasi pinger akustik yang dipasang di jaring rengge.
"Pinger ini mengeluarkan sonar dengan frekuensi yang dapat ditangkap oleh pesut mahakam, sehingga mereka akan menghindar dari area sekitar jaring nelayan," kata Fadjar, dikutip Sabtu (9/9/2023).
Inovasi pinger akustik ini dikembangkan dari modifikasi resonansi suara yang digunakan pada proses seismik. Implementasi pinger akustik, diklaim PHM, berhasil menurunkan 66% jumlah pesut yang terjerat, sehingga tidak ada lagi pesut yang terjerat jaring nelayan.
Data monitoring PHM sampai 2022 menunjukkan, Program KOMIK Pesut Mahakam berkontribusi pada pelestarian 85 ekor pesut mahakam.
Fadjar mengapresiasi dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian pesut ini.
"Pesut Mahakam merupakan salah satu satwa langka di Indonesia, sementara pesut memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem perairan. Melalui upaya pelestarian ini, kami berupaya menjaga keberlanjutan lingkungan serta keragaman fauna nasional," ungkapnya.
Pertamina hingga saat ini telah berhasil melestasikan sekitar 800.000 fauna melalui Program Konservasi Fauna Pertamina, lanjut dia.
Ancaman Pesut Mahakam Bukan Hanya Jaring Rengge
Berdasarkan data yang dihimpun Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia), jeratan jaring rengge merupakan salah satu faktor tertinggi penyebab kematian Pesut Mahakam.
Aktivis Yayasan Konservasi RASI, Danielle Kreb, mengatakan inovasi pinger akustik dari modifikasi resonansi suara, dapat membuat Pesut Mahakam menghindar dari jaring rengge tersebut.
"Kematian pesut akibat tertangkap tidak sengaja oleh rengge mencapai 70% dari seluruh kematian. Kalau menggunakan alat yang bisa menjauhkan pesut sedikit saja dari rengge, akan sangat membantu," jelasnya.
Bayi pesut Mahakam ditemukan mati di sungai di Kutai Kartanegara, pada 2019
(Sumber: RASI via laman Niaga.Asia)
Selain jeratan jaring rengge yang menyebabkan 70% kematian langsung pesut, nyawa pesut mahakam masih menemukan sejumlah ancaman lain. Riset RASI mendapati, berikut beberapa kondisi yang mengancam kelestarian pesut mahakam:
- Penurunan sumber makanan. Hal ini merupakan akibat penggunaan alat tangkap illegal (setrum, racun), alih guna lahan rawa (tempat ikan memijah), untuk perkebunan dan akibat erosi,
- Pesut makan ikan yang sudah mengandung racun
- Polusi bahan kimia. Pesut Mahakam terancam punah karena mereka hidup di area yang tercemar penambangan, limbah perkebunan besar, sampah anorganik
- Polusi suara. Berasal dari kapal, speedboat dan ponton mengganggu sonar pesut dan bisa mengakibatkan pesut tertabrak.
"Selain itu, dapat mengusir pesut dari lintasan harian mereka apabila kapal ponton melintas di sungai yang sempit," tulis publikasi RASI.
Berkenalan dengan Pesut Mahakam
P
Pesut Mahakam merupakan nama lokal dari lumba-lumba air tawar dan satu-satunya di Indonesia yang hidup di sungai Mahakam.
Selain Orcella brevirostris, pesut mahakam punya nama lain Irrawaddy dolphin.
Pesut Mahakam berbeda secara genetis dari pesut yang hidup di pesisir di perairan dangkal. Populasi di Mahakam diberi nama 'pesut' oleh warga setempat karena suara yang terdengar dari lubang napas mereka saat muncul ke permukaan.
Berikut daftar daerah tempat kamu bisa menemukan pesut mahakam:
- Sungai utama antara Muara Kaman hingga Penyinggahan
- Hilir Muara Kaman hingga Tenggarong
- Daerah hulu hingga Laham
- Anak sungai Kedang Rantau, Kedang Kepala, Belayan, Kedang Pahu, Sungai Pela
- Danau Semayang-Melintang, Danau Jempang hingga desa Jantur
- Daerah jeram di Sungai Ratah
Mereka disebut sebagai lumba-lumba sungai fakultatif karena spesies ini terdapat di dua habitat, daerah pesisir dan 3 sungai besar, yakni:
- Mahakam (Indonesia)
- Mekong (Vietnam, Laos, Cambodia)
- Ayeyarwaddy (Myanmar)
- Muara sungai besar di Bangladesh
- Laguna dan Danau Chilka di India.
Meski berbeda dengan lumba-lumba, ada beberapa kelakuan pesut mahakam yang mirip dengan lumba-lumba. Mereka suka mengintip ke permukaan air, melambaikan sirip, mengibaskan ekor, memutar badan, membanting badan dan menyemprot air.