Kadipaten Pura Pakualaman Yogyakarta akan menggelar Dhaup Ageng atau upacara pernikahan agung, dengan rangkaian acara yang berlansung pada 7-11 Januari 2024.
Dhaup Ageng akan menjadi momen sakral bagi putra bungsu KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Kuntonugroho dan pujaan hatinya, Laily Annisa Kusumastuti.
Istri Paku Alam X, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GBKRAA) Adipati Paku Alam, mengaku menyiapkan tema khusus untuk Dhaup Ageng putra bungsu mereka, yakni 'Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra'.
Karakter utama sosok Bathara Indra adalah sifat kecendekiawanannya, yaitu gemar belajar dan selalu termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri.
Baca Juga: Ponsel Entry Level POCO C65 Dijual di Indonesia, Harganya Mulai dari Rp1,4 Jutaan
Gusti Putri menjelaskan, perwujudan kecerdasan Bathara Indra direpresentasikan dalam sebuah wastra batik dengan motif Indra Widagda ‘Indra yang pandai’. Motif tersebut bersumber dari teks Asthabrata dalam naskah kuno Séstradisuhul (1847).
"Itu semua [batik] baru dengan tema batik Indra Widagda, yang mengacu pada Bathara Indra, salah satu dari Lokapala yang menjadi salah satu dari Asthabrata. Bathara Indra adalah batara yang suka ilmu pengetahuan, belajar, dan batara yang pintar," ujarnya, mengutip Antaranews, Kamis (4/1/2024).
Pesan moral pada teks dan motif batik itu, diharapkan dapat menjadi penuntun kecerdasan pikir dan hati bagi kedua mempelai, dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, harapannya, semua pihak yang terlibat dalam rangkaian upacara Dhaup Agéng juga akan dapat meneladani karakter Bathara Indra yang cerdas dalam hal intelektual, emosional, dan spiritual.
Baca Juga: Samsung dan Hyundai Berkolaborasi: Lewat SmartThings, Rumah dan Mobil Akan Saling Terkoneksi
Baca Juga: Articul8: Perusahaan Perangkat Lunak AI Generatif Milik Intel
Busana batik bermotif Indra Widagda itu bakal dikenakan para calon pengantin, orang tua, sentana, kerabat, panitia, dan abdi dalem.
Gusti Putri mengungkap, batik bermotif Indra Widagda yang dikenakan dalam Dhaup Ageng adalah batik yang telah digabungkan dengan motif batik-batik lain. Masing-masing batik digunakan dalam prosesi berbeda.
Prosesi siraman: batik yang akan dikenakan bernama Batik Indra Widagda Jatmika. Batik ini adalah kolaborasi batik Indra Widagda dengan batik Nitik,
Prosesi midodareni: mengenakan batik Indra Widagda Trajutrisna. Batik ini dibuat dengan menggabungkan batik Indra Widagda dengan batik Gringsing,
Prosesi panggih dan pahargyan: batik Indra Widagda Wagitoadi adalah motif batik yang akan tampil dalam pakaian yang dikenakan mempelai dalam rangkaian ini. Mempelai laki-laki akan mengenakan batik Parang Seling Indra Widagda di resepsi hari kedua.
Calon Mempelai Merupakan Teman Satu SMA
Mempelai laki-laki, BPH Kusumo Kuntonugroho, memiliki nama kecil RM Bhismo Srenggoro Kunto Nugroho.
Baca Juga: LG Styler Terbaru: Berasa Dry Cleaning di Rumah, Mudah, Cepat Rapi, Higienis
Melansir Kumparan, Bhismo lahir di Yogyakarta 23 Oktober 1996, menempuh pendidikan di TK Negeri 2 Yogyakarta, SD Ungaran 1, SMPN 5 Yogyakarta, dan SMAN 1 Yogyakarta. Putra bungsi Paku Alam X ini melanjutkan studi di Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Setelah itu melanjutkan ke program master di Biotechnology Departement, Graduate School of Engineering, Osaka University, Jepang.
Saat ini, Bhismo tengah menempuh S3 di Doctoral Course, Applied Microbiology Laboratory, Biotechnology Departement, Graduate School of Engineering, Osaka University, Jepang.
Sementara itu, calon istri BPH Kusumo Kuntonugroho memiliki nama lengkap Laily Annisa Kusumastuti.
Laily yang merupakan dokter ini merupakan putri dari dr Tri Prabowo dan almarhumah dr Wijayatun Hendrimastuti. Laily lahir di Cilacap, Jateng, pada 20 Oktober 1996.
Jenjang pendidikan yang ia tempuh dimulai dari TK Masjid Syuhada, SD Masjid Syuhada, SMP 8 Yogyakarta, dan SMAN 1 Yogyakarta. Lalu, Laily melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.