Ketepatan waktu kereta api di Jepang adalah hal yang sakral. Ribuan penumpang sangat bergantung pada kereta. Perbedaan waktu dengan jadwal kurang dari satu menit saja dapat menyebabkan gangguan dan perusahaan bisa sampai minta maaf.
Namun, bagaimana jadinya kalau ternyata keterlambatan yang terjadi mencapai 22 menit? Wah, tentu membuat penasaran ya? Dan ternyata itu pernah terjadi loh.
Jadi pada Juni 2022 lalu, perusahaan kereta api listrik dan Shinkansen di Jepang, JR East mulai mendigitalisasi jadwal keberangkatan yang dikeluarkan untuk para pengemudi. Nah, untuk melatih para masinis, perusahaan mulai memberi mereka tablet yang menampilkan waktu kedatangan dan keberangkatan yang benar dan dapat diperbarui secara otomatis.
Namun ketika 20 Agustus 2022, ada salah satu masinis yang di hari itu bersiap-siap untuk berangkat dari Stasiun JR Ishinomaki di Prefektur Miyazaki, menuju Sendai. Dan sesaat sebelum keberangkatannya, ia mulai memeriksa jadwal di tabletnya. Tetapi dia tidak bisa karena lupa kata sandinya! Saat itu pukul 18:18.
Akhirnya, si masinis ini harus berusaha berkali-kali membuka tabletnya itu. Melansir Soranews24, masinis ini kemudian memutuskan untuk menunggu di stasiun, sampai seseorang bisa memberinya salinan jadwal dalam bentuk kertas. Namun, cara itu mengakibatkan tertundanya keberangkatan kereta sampai 22 menit. Ada sekitar 120 orang terimbas si masinis yang lupa password ini.
Seorang perwakilan dari JR Fukushima mengatakan, mereka akan memberikan lebih banyak panduan kepada pengemudi tentang mengingat kata sandi. Solusi yang lebih sederhana mungkin hanya menonaktifkan kunci. Karena jadwal bukanlah informasi rahasia yang harus mereka khawatirkan jatuh ke tangan yang salah.
Masinis yang lupa password tablet, bukan penyebab satu-satunya yang pernah membuat kereta api terlambat mengantar para penumpangnya ke tujuan di Jepang. Karena setelahnya, pada 26 Agustus 2022 sebuah kereta ekspress di negara itu pernah terlambat karena ada pisau di kereta.
Sebuah kereta ekspres berjalan di sepanjang Jalur Bandara Keikyu di Ota, Tokyo, sekitar pukul 18.40. Di sanalah kemudian diketahui ada tiga pisau dapur jatuh dari tas seorang pria. Melihat itu, satu penumpang panik dan menabrak tombol pintu darurat, tuas yang memungkinkan penumpang untuk membuka pintu kereta secara manual.
Kemudian, kereta berhenti darurat di Stasiun Awamori Inari sehingga penumpang bisa melarikan diri melalui pintu ke peron. Beberapa dari mereka juga ada yang menelepon nomor darurat kepolisian 110. Ada pula yang mengunggah di media sosial bahwa "ada orang dengan pisau" di kereta.
Karena tiga pisau yang jatuh ini, semua layanan dihentikan sementara di Jalur Bandara Keikyu hingga 40 menit karena keributan.
Usut punya usut, diketahui bahwa pemilik pisau adalah seorang koki sushi berusia 50-an yang memindahkan pisau ke tempat kerja barunya.
Dia sedikit mabuk pada saat itu dan tertidur saat naik kereta. Sementara itu pisau sashimi, pisau dapur biasa, dan pisau ukir runcing yang dikenal sebagai 'deba bocho' yang dia simpan di tas serut terlepas dan jatuh.
Seorang saksi di salah satu gerbong kereta lain mengatakan dia melihat penumpang melarikan diri. Tetapi dia melihat bahwa pemilik pisau tidak bertindak kasar dan dengan tenang bekerja sama dengan polisi ketika mereka tiba. Polisi Metropolitan Tokyo mengatakan bahwa mereka tidak akan mengajukan tuntutan, karena dia memiliki alasan yang sah untuk membawa pisau.
Tetapi, umumnya warga di negara mana saja yang panik melihat pisau di tempat publik, sang koki tentu mendapat omelan dari penumpang.
Misalnya saja seperti: "Bungkus dengan benar!"
“Bukankah seharusnya mereka berjaga-jaga? Dengan begitu bahkan jika mereka jatuh, tidak jelas apa itu"
"Bayangkan jika seseorang melompat ke rel dan tertabrak".
Dan ada satu omelan yang lucu, “Sebagai hukuman, dia harus melakukan pengabdian masyarakat dengan mengasah pisau orang secara gratis.”
Kocak sekali ya? Kamu pernah mendapat pengalaman lucu apa waktu menaiki kereta di Jepang? Berbagi ceritamu di Techverse yuk