11 Bahasa Daerah di Indonesia Dinyatakan Punah, Pakar: Ada Peralihan Bahasa Tutur

Uli Febriarni
Sabtu 16 Maret 2024, 19:15 WIB
peta persebaran bahasa daerah dan wilayah penuturnya (Sumber: fin.co.id)

peta persebaran bahasa daerah dan wilayah penuturnya (Sumber: fin.co.id)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) menyatakan sebanyak 11 bahasa daerah di Indonesia sudah punah.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI, Hafidz Muksin, mengungkap kepunahan itu terjadi karena tidak ada lagi penutur bahasa daerah tersebut. Ditambah lagi, mereka tidak lagi mewariskan bahasa daerah ke anak cucunya.

Ia selanjutnya menyebutkan perihal kondisi vitalitas bahasa daerah di Indonesia saat ini, yang masing-masing dalam kondisi berbeda, seperti berikut ini:

  • Bahasa daerah yang masih aman: bahasa daerah ini masih dipakai oleh semua anak dan semua orang dalam etnik, terdapat 24 bahasa daerah,

  • Bahasa daerah dalam kondisi rentan: semua anak dan generasi tua masih menggunakan bahasa daerahnya, tetapi jumlah penutur relatif sedikit. Bahasa daerah dengan kondisi ini ada sebanyak 19 bahasa, dan ada 3 bahasa mengalami kemunduran,

  • Bahasa daerah terancam punah: mayoritas penutur berusia 20 tahun ke atas, generasi tua tidak berbicara kepada anak-anak atau di antara mereka sendiri dengan bahasa daerah, ada sebanyak 25 bahasa,

  • Bahasa daerah dalam kondisi kritis: penuturnya hanya kelompok masyarakat berusia 40 tahun ke atas dan jumlahnya sangat sedikit, terdapat 5 bahasa.

Baca Juga: Tarik Investor, Pemerintah Thailand Tawarkan Keringanan Pajak Kripto

Baca Juga: Nicki Minaj Punya Bisnis Kuku Palsu Nail Art 'Pink Friday Nails'

"Rata-rata bahasa daerah yang mengalami kepunahan ini terjadi di wilayah bagian timur Indonesia," kata dia, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (16/3/2024).

Ia menyatakan sebanyak 11 bahasa daerah yang mengalami kepunahan tersebut yaitu bahasa Tandia di Papua Barat, bahasa Mawes Papua, bahasa Kajeli atau kayeli Maluku, bahasa Piru Maluku, bahasa Moksela Maluku.

Selanjutnya bahasa daerah Palumata Maluku, bahasa Ternateno Maluku Utara, bahasa Hukumina Maluku, bahasa Hoti Maluku, bahasa Serua Maluku dan bahasa Nila di daerah Maluku.

Baca Juga: Meghan Markle Kini Disibukkan dengan Bisnis Konten dan Produk Gaya Hidup

Baca Juga: Hasil Penelitian Sun Life Asia: Ketahanan Finansial Generasi Milenial Paling Kuat

Baca Juga: Xiaomi 14 Bakal Meluncur ke Indonesia Akhir Bulan Ini

Pakar Etnolinguistik Universitas Airlangga (UNAIR), Prof.Ni Wayan Sartini, mengatakan bahwa kepunahan bahasa daerah adalah suatu hal yang tidak dapat disanggah.

Hadirnya teknologi, digadang-gadang menjadi faktor paling umum terhadap lunturnya kebudayaan. Namun, di samping hal tersebut, Wayan menilai minimnya jumlah penutur bahasa daerah menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh.

"Salah satunya disebabkan penuturnya yang sedikit. Kemudian, karena penutur dari satu bahasa beralih ke bahasa lain. Ada juga faktor alam, misalnya karena adanya bencana alam sehingga bahasa itu tidak dapat ditemukan lagi," lanjut dia.

Terjadinya kepunahan bahasa daerah, menurut Wayan, dapat memberikan dampak terhadap aspek sosial budaya di masyarakat. Karena keterkaitan bahasa dan kebudayaan bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya merupakan hal yang saling beriringan dan tidak dapat dipisahkan.

"Menjaga bahasa berarti menjaga budaya. Jadi, jika suatu bahasa itu hilang, berarti kita juga kehilangan budaya, identitas budaya di masyarakat itu hilang," ungkapnya, seperti disadur dari laman universitas.

Menurut dia, segala sesuatu yang terkandung dalam bahasa mencerminkan budaya di masyarakat. Bahasa daerah memiliki nilai dan norma budaya yang luar biasa. Karena itu, kepedulian dalam mempertahankan eksistensi bahasa daerah perlu mendapatkan perhatian dengan berbagai upaya.

Sah satu upaya menjaga bahasa daerah adalah dengan mendokumentasikannya, lanjut Wayan.

Sangat penting untuk mendokumentasi bahasa daerah melalui penutur yang masih tersisa. Sehingga, negara tetap memiliki data dari bahasa yang -jika kemudian hari- tidak lagi memiliki penutur.

"Jadi, sebelum bahasa tersebut benar-benar punah, perlu didokumentasikan sistem kebahasannya. Mulai morfologi, fonologi, sintaksis, dan leksikon bahasa tersebut," jelasnya.

Dalam langkah tersebut, perlu peran pemerintah dalam mendorong penelitian tentang bahasa daerah yang ada di Indonesia. Salah satunya melalui pendanaan penelitian.

Menurutnya, banyak keterbatasan peneliti bahasa karena luas dan persebaran wilayah di Indonesia. Tidak mudah bagi seorang peneliti untuk dapat menjangkau wilayah-wilayah yang berada di pelosok negeri.

Dengan adanya dukungan pemerintah dalam penelitian, kepunahan bahasa daerah tidak berlanjut.

"Salah satu tindakan konkret, yakni dengan memberikan dana. Karena, hal itu tentu akan berdampak pada penelitian terhadap bahasa. Terutama bahasa di daerah yang terpencil," ungkapnya.

Selain itu, Wayan memaparkan beberapa hal yang dapat membantu proses pelestarian bahasa daerah. Beberapa di antaranya (1) Melakukan pengajaran dan sosialisasi; (2) Mengemas bahasa daerah dengan cara yang lebih modern; (3) Kompetisi dan apresiasi; (4) Mendirikan lembaga khusus pemerhati bahasa daerah penutur kecil; dan (5) Penggunaan bahasa daerah satu hari dalam sepekan di sekolah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)