Jika selama ini kita hanya mengetahui Banjarnegara lewat pemandangan pegunungan Dieng, Candi Arjuna, atau wisata arung jeram Sungai Serayu, maka sepertinya sudah waktunya untuk mengenal pula Desa Jenggawur.
Desa yang terletak di Kecamatan Banjarmangu itu juga memiliki pemandangan alam yang syahdu, dan beragam tradisi yang masih dipegang erat oleh masyarakatnya hingga sekarang.
Pada bulan ini, masyarakat setempat menggelar acara yang akan mengajak kita mengeksplorasi keistimewaan desa di Jawa Tengah itu, lewat Jenggawur Art Festival.
Jenggawur Art Festival memadukan kesakralan tradisi di Banjarnegara, kecantikan alam, kuatnya tradisi hingga halusnya budi warga lewat karya sastra.
Mulai rutin diselenggarakan sejak 2018 dengan semangat kegotong-royongan, Jenggawur Art Festival juga sekaligus menjadi momen memperingati hari desa Jenggawur.
"Selain itu juga untuk memperkenalkan potensi desa, berupa potensi budaya, potensi pertanian dan potensi alamnya," demikian melansir keterangan penyelenggara, Sabtu (20/7/2024).
"Festival ini dilaksanakan dengan semangat kebersamaan untuk berkarya dan berdaya dimulai dari desa, sembari bersyukur atas anugerah Tuhan yang telah memberikan tlatah bumi tani Jenggawur menjadi sumber kekuatan desa, pun para petani sebagai nadi kehidupannya," lanjut keterangan itu.
Mengusung tema Nyawiji Migunani, pada tahun ini Jenggawur Art Festival memiliki beberapa rangkaian, bisa diikuti mulai 24 hingga 26 Juli 2024.
Untuk kamu yang penasaran dengan tradisi yang dilakukan masyarakat desa dalam menunjukkan rasa syukur atas alam, kamu bisa menghadiri Merti Desa.
Agenda yang menjadi bagian Merti Desa, dimulai dengan pengambilan mata air dari tiga dusun, ziarah leluhur, Kirab Pari dan Jamasan Pusaka.
Gunungan padi yang menguning, ditandu bersama iringan barisan masyarakat, adalah salah satu yang bisa kita lihat saat Kirab Pari.
Kirab Pari adalah bentuk simbolisasi masyarakat petani desa Jenggawur sebagai upaya pelestarian seni tradisi di desa, hingga ungkapan syukur pada Tuhan, kepada hasil alam yang selama ini mereka nikmati.
Sementara itu, Jamasan Pusaka adalah tradisi luhur warisan budaya setempat, yang mengajarkan untuk menghargai dan merawat benda peninggalan leluhur.
Jenggawur Art Festival juga diisi dengan acara tasyakuran bersama.
Baca Juga: Mazda CX-60 Pro Siap Diniagakan di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasinya
Baca Juga: Mitsubishi New Pajero Sport Ada 6 Tipe, Ini 2 Mesin yang Digunakan
Bagi pecinta seni, datanglah ke Jenggawur saat dimulainya pertunjukan Seni Tradisi. Acara ini bertujuan menjaga warisan nenek moyang, sehingga akan melibatkan para pementas dari luar Desa Jenggawur.
Ada juga Desa Berpuisi. Momen pembacaan puisi tentang desa, dilakukan secara marathon oleh komunitas puisi di Banjarnegara dan pemuda desa, bertujuan mengenalkan hakikatnya kehidupan desa di masa lampau dan yang masa kini.
Jangan khawatir, anak muda Jenggawur pun akan menyuguhkan kemampuan mereka dalam seni kekinian lewat konser musik juga, menunjukkan bahwa perubahan zaman itu nyata.
Ingin pulang dengan membawa buah tangan khas Desa Jenggawur? Langkahkan kaki ke Pasar Beras Jenggawur, yang jadi momen jual beli beras asli Desa Jenggawur.
"Desa Jenggawur sudah terkenal menjadi salah satu beras terbaik di Banjarnegara," terang mereka.
Di Pasar Beras Jenggawur juga akan ditampilkan pula beragam produk UMKM Desa Jenggawur dan sekitarnya, baik itu makanan, minuman sampai hasil kerajinan tangan.
Jadwal lengkap rangkaian kegiatan Jenggawur Art Festival, bisa dilihat di media sosial mereka, misalnya jenggawurtartfestival.com, Threads @jeart_festival.