Festival Lembah Baliem, Begini Kisah di Baliknya

Uli Febriarni
Minggu 11 Agustus 2024, 20:11 WIB
Atraksi perang suku, di sela Festival Lembah Baliem, di Provinsi Papua Pegunungan (Sumber: Kemenparekraf RI)

Atraksi perang suku, di sela Festival Lembah Baliem, di Provinsi Papua Pegunungan (Sumber: Kemenparekraf RI)

Festival Budaya Lembah Baliem baru saja berakhir pada 9 Agustus 2024.

Festival Lembah Baliem yang dimulai sejak 7 Agustus 2024 itu menyuguhkan ragam adat dan budaya masyarakat dari lima suku besar di Lembah Baliem, yakni Hubula (dikenal dengan nama suku Dani), suku Lanny, suku Yali, suku Hubla, dan suku Ngalik 'suku Nduga'.

"Festival yang dilaksanakan sejak 1989 itu bertujuan melestarikan ragam adat dan budaya yang ada di wilayah tersebut," demikian diungkap keterangan Kemenparekraf RI, dikutip Minggu (11/8/2024).

Salah satu yang paling menarik dari rangkaian festival adalah atraksi perang suku, di mana masyarakat dari 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya menyajikan atraksi perang dengan narasi, koreografi, juga tampilannya masing-masing.

Baca Juga: 7 Hutan Mangrove untuk Dikunjungi, Supaya Siangmu Terasa Sejuk

Singkat kisah, di masa dahulu perang suku di masyarakat memang kerap terjadi yang dipicu sejumlah masalah. Seperti sengketa tanah batas wilayah, persoalan perselingkuhan, dan permasalahan hewan piaraan babi yang dalam bahasa lokal disebut wam.

Atraksi perang suku, di sela Festival Lembah Baliem, di Provinsi Papua Pegunungan (sumber: Kemenparekraf RI)

Namun, dengan pendekatan pemerintah setempat, perang sudah tidak lagi terjadi dan Festival Budaya Lembah Baliem inilah yang menjadi wadah bagi masyarakat, untuk menampilkan atraksi perang mereka masing-masing. Selain itu, juga menjadi momen untuk memperkenalkan budaya asli bagi generasi muda.

Selain atraksi perang, Festival Budaya Lembah Baliem juga diisi dengan suguhan budaya seperti tari-tarian, kerajinan tangan seperti noken, ukiran kayu, koteka, tombak, sali (rok rumbai kayu), dan lainnya.

Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tidak hanya wisatawan nusantara, tapi juga wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Ducati Panigale V4 Baru: Suara Mesinnya Mirip Desmosedici GP

Baca Juga: ASICS x Dassault Systemes: Hadirkan Insole Sesuai Bentuk Pemakainya

Mengutip CNN, diketahui bahwa kawasan Lembah Baliem ditemukan kali pertama secara tidak sengaja, dalam sebuah ekspedisi ilmiah yang disponsori oleh American Museum of Naturally History (AMNH).

Tim ekspedisi AMNH yang dipimpin Richard Archbold, melintas dan 'bertemu' dengan Lembah Baliem pada 23 Juni 1938.

Saat melintas di udara, Richard Archbold melihat lembah yang luas dari kaca jendela pesawat dan melakukan pendaratan. Lembah ini kemudian disebut olehnya dengan nama Lembah Agung.

Usai ekspedisi yang dipimpin Richard Archbold, ada tim ekspedisi lain di bawah pimpinan Kapten Teerink dan Letnan van Areken, melakukan pendaratan di danau Yugima (Danau Habema).

"Tim ekspedisi ini melakukan perjalanan menuju arah Lembah Baliem melalui kampung Ibele, dan mereka mendirikan base camp di Lembah Baliem. Setelah era ekspedisi tersebut, Lembah Baliem terus memberikan kesempatan kepada dunia luar untuk masuk ke dalamnya," demikian dinukil CNN dari buku profil festival.

Hal tersebut membuat dunia perlahan menjadi saksi masyarakat setempat, yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaannya, dan memiliki keterampilan untuk membangun kehidupannya sesuai dengan apa yang dimilikinya.

Salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur mereka adalah, mumi dari jenazah orang-orang yang memiliki jasa besar di Lembah Baliem. Proses mumi ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Selain jasad mumi, ragam budaya tradisional di Lembah Baliem adalah perumahan tradisional (honai), pola kehidupan bermasyarakat, perkampungan yang masih sederhana, hingga eksotisme alam.

Kata orang-orang, pasar tradisional adalah salah satu area yang wajib dikunjungi ketika berada di suatu daerah baru. Di sanalah kita bisa mengenal budaya dan potret kehidupan sebenarnya dari warga setempat. Maka, demikian pula jika kita mampir ke pasar tradisional di kawasan Papua Pegunungan, tempat di mana festival ini digelar.

Baca Juga: DALL-E 3 Tersedia Bagi Pengguna ChatGPT Gratis

Baca Juga: Relief Pintar Aksara Jawa Berbasis Arduino untuk Disabilitas Netra

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, yang hadir untuk menutup rangkaian Festival Budaya Lembah Baliem 2024, disambut dengan antusias oleh masyarakat serta wisatawan.

Ia mengatakan, Festival Budaya Lembah Baliem terpilih menjadi top 10 event terbaik di Indonesia dalam Karisma Event Nusantara. Sandiaga mengharapkan, ke depan akan lebih banyak manfaat bagi masyarakat dalam pelestarian budaya, alam, dan bergeraknya ekonomi karena banyak wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

"Kami siap mendukung untuk peningkatan kualitas event ke depan," ujar Sandiaga.

Kemenparekraf juga akan mendukung sepenuhnya pengembangan ekonomi kreatif di Jayawijaya, dan Provinsi Papua Pegunungan pada umumnya. Kemenparekraf memiliki berbagai program penguatan ekosistem ekonomi kreatif, sehingga nantinya Jayawijaya bisa diajukan sebagai kota kreatif yang diakui UNESCO.

Sementara itu, Pj. Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai, mengapresiasi dukungan dan kehadiran langsung Menparekraf Sandiaga di acara Festival Budaya Lembah Baliem 2024.

Ia menekankan akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Papua Pegunungan, dengan berfokus pada pariwisata berbasis masyarakat dan budaya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)