Techverse.asia - Acara Vredeburg Fair 2024 diselenggarakan di Museum Benteng Vredeburg yang ada di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Jogja. Ini merupakan festival sejarah dengan beragam kegiatan pameran serta program publik yang menarik di museum.
Telah berjalan selama satu dekade, Vredeburg Fair tahun ini yang ke-10 mengusung tema 'kiWari euoniA aNIndhita!' atau disingkat menjadi WANI yang jadi representasi nilai keberanian serta semangat perjuangan warga lokal Kota Pendidikan ini dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Melibatkan sejumlah museum mitra, puluhan komunitas, hingga institusi pendidikan, acara Vredeburg Fair 2024 akan digelar sampai 29 September 2024.
"Vredeburg Fair 2024 yang ke-10 hadir dengan wajah anyar, enggak cuma menampilkan pameran sejarah dan tema yang dikemas dengan semangat yang juga baru, namun juga dengan beragam fasilitas dan layanan yang bisa dinikmati hingga malam hari," kata Pelaksanan Tugas (Plt) Indonesian Heritage Agency (IHA) Achmad Mahendra, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga: Vida Hadirkan Fitur Identity Stack: Solusi Penipuan Identitas Digital
Dikatakannya, pelaksanaan Vredeburg Fair 2024 adalah realisasi dari upaya reimajinasi museum dengan menyuguhkan program museum yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, menyenangkan, dan menjadikan museum sebagai ruang eksplorasi maupun kreasi, utamanya buat para generasi muda.
Sejalan dengan tema Vredeburg Fair 2024 yakni Wani, Museum Benteng Vredeburg menggelar pameran di Ruang Sultan Agung yang menampilkan sejarah perjuangan di Kota Gudeg dalam perjalanan sejarah Indonesia yang akan memperkaya memori kolektif bangsa.
Pameran tersebut dibagi menjadi tiga periode sejarah yang terdiri atas periode Perang Jawa (Wani Raga) yang menampilkan perjuangan dari Pangeran Diponegoro diantaranya ialah dua koleksi milik pahlawan nasional ini yang disimpan di Museum Nasional Indonesia yakni Tombak Kiai Rondhan dan Tongkat Kiai Condro dari abad ke-16.
Lalu, periode revolusi (Wani Sukma) yang menceritakan tentang keberanian rakyat dalam perang gerilya yang dikomandoi oleh Jenderal Sudirman, serta periode reformasi (Wani Jiwa) yang mengisahkan perjuangan rakyat untuk perubahan konstitusional di bidang sosial, politik, hukum, budaya, hingga ekonomi.
Baca Juga: Kenali 4 Aroma Parfum Mewah Pertama untuk Perempuan dari Tumi
"Setiap periode tersebut memberikan interpretasi yang unik terhadap tema WANI," terangnya.
Selain itu, acara ini juga bekerja sama dengan sejumlah instansi dan komunitas museum mitra seperti Museum Ekologi Bandung, Museum Penerangan, dan Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin dengan memberikan ruang eksplorasi guna memamerkan koleksi di halaman dalam Museum Benteng Vredeburg yang mengusung tajuk khusus berbunyi Wani Tandang, Wani Kondang.
Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg M. Rosyid Ridlo menambahkan, ia berterima kasih untuk seluruh pihak dari beragam institusi pendidikan, swasta, museum mitra, dan juga beragam komunitas yang turut serta dalam memeriahkan festival sejarah tersebut.
"Kami berharap para pengunjung bisa menikmati seluruh fasilitas di museum dan juga mengikuti program publik dari pameran sampai panggung seni dan budaya yang dapat diikuti bersama dengan teman ataupun keluarga," ujarnya.
Baca Juga: Museum Benteng Vredeberg Direvitalisasi, Buka Pertengahan 2024
Beragam pelatihan dan edukasi dapat diikuti pada rangkaian agenda Vredeburg Fair 2024, dengan fokus utama untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda terhadap seni dan budaya seperti pelatihan lukis keramik, batik tulis, lukis kulit, dan merajut.
Selain itu, terdapat juga pelatihan yang berfokus pada isu keberlanjutan dan lingkungan, seperti pelatihan Ecoprint dan Workshop Ecobrick, serta pelatihan orang tua dengan menyediakan ruang konsultasi deteksi tumbuh kembang anak dan layanan pendidikan.
Selama lima hari hingga 8 September 2024, Vredeburg Fair juga akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan dan dialog edukatif di Panggung Vredeburg Fair, seperti penampilan paduan suara, pertunjukan tari.
Pun ada konser keroncong oleh Orkes Rumah Opet yang dipandu oleh MC Ofix Okefix & Dewi Gunarto, sesi dialog dari Pendidikan Luar Biasa UNY, kegiatan Pound Kids Generation oleh Komunitas Poundispat, hingga nonton bareng film dari MSV Studio dan Fairacoustic dari Hoho and Friends.