Alasan Plengkung Gading Ditutup Total, Perlu Upaya Konservasi Menyeluruh

Rahmat Jiwandono
Rabu 19 Maret 2025, 14:51 WIB
Plengkung Gading ditutup total mulai 15 Maret 2025. (Sumber: istimewa)

Plengkung Gading ditutup total mulai 15 Maret 2025. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup total Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya sejak 15 Maret 2025. Padahal sebelumnya hanya direncanakan untuk perubahan arus lalu lintas dibuat satu arah ke selatan, jadi pengendara dari arah selatan yang hendak menuju Alun-alun Kidul sudah tidak bisa melewati Plengkung Gading.

Baca Juga: Jumlah Pemudik ke DIY Saat Lebaran Diperkirakan Mencapai 6 Juta Orang

Namun, alih-alih memberlakukan satu arah, kini justru ditutup sepenuhnya. Pemda DIY berdalih bahwa hal itu dilakukan karena menurut penilaian terhadap situasinya menunjukkan dibutuhkan adanya upaya konservasi secara menyeluruh guna menyelamatkan Plengkung Gading.

Hasil penilaian ditemukan bahwa kondisi Plengkung Nirbaya jauh lebih mengkhawatirkan daripada sebelumnya. Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk upaya konservasi penyelamatan struktur Plengkung Gading. Selain itu, kondisi ini mulai berpotensi mengancam keselamatan pengendara yang melewati plengkung.

“Tidak hanya sebagai upaya mitigasi terhadap penyelamatan Plengkung Nirbaya saja, namun juga mitigasi terhadap keselamatan manusia dan kendaraan yang sangat mungkin terdampak dari kerentanan Plengkung Nirbaya tersebut. Sehingga perlu dilakukan antisipasi terhadap potensi kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi belum lama ini.

Baca Juga: Gubernur DIY Terima Kunjungan UNESCO, Bahas Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia

Penutupan akses yang terkesan mendadak ini dilakukan atas dasar terlihatnya indikasi dampak yang muncul akibat tekanan usia struktur, pembangunan, dan lingkungan. Terlebih setelah dilakukan pemantauan dan penanganan benteng sejak tahun 2015 sampai sekarang, ditemukan bahwa akumulasi dampak yang muncul lebih parah daripada yang diperkirakan.

“Dalam menangani Plengkung Nirbaya ini ternyata masih diperlukan kebijakan penanganan komprehensif untuk memitigasi dampak tekanan-tekanan yang membebani bangunan,” katanya.

Penutupan Plengkung Nirbaya secara penuh ini merupakan salah satu bentuk komponen yang mendukung proses penanganan penyelamatan secara total. Guna menyelamatkan Plengkung Nirbaya, perlu adanya ruang dan waktu yang lebih maksimal untuk memetakan dan mendokumentasikan semua kerentanan, serta potensi-potensi kerusakan yang terdampak terhadap manusia dan lingkungan.

Baca Juga: Situs Warungboto, Cagar Budaya yang Estetiknya Mirip Tamansari

Diperlukan ruang bebas hambatan dari pemanfaatan atau bentuk apapun aktivitas yang berlangsung di dalam bangunan tersebut. Hal ini diperlukan guna memberikan kepastian dampak yang berpotensi merugikan nilai penting dan fisik bangunan sehingga bisa ditentukan tindakan mitigasinya.

“Untuk keperluan memberikan ruang dan waktu yang maksimal untuk pemetaan terhadap kerentanan beserta potensi-potensi kerusakan lainnya maka disarankan untuk segera mungkin mengambil kebijakan penutupan akses masuk dan keluar dari sisi utara maupun selatan dari bangunan ini,” ujarnya.

Terdokumentasi, dari beberapa kajian dan riwayat penanganan konservasi bangunan masih bersifat parsial. Hal ini karena keterbatasan situasi kondisi bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Seperti diketahui untuk menangani bangunan cagar budaya, memiliki aturan-aturan tertentu yang tidak bisa diabaikan begitu saja untuk menjaga orisinalitas bangunan.

Baca Juga: Cari Sarapan Enak di Kota Jogja? Coba Saja ke Soto Lamongan Cak Ngun

Potensi kerusakan yang terdokumentasi adalah penurunan bangunan sampai 10 cm. Meskipun sudah ditangani, namun belum mampu secara maksimal menghentikan laju penurunan di masa berikutnya. Selain itu muncul keretakan vertikal dan horizontal di sepanjang dinding dan sambungan struktur dan bagian lantai.

Pun, terdapat potensi pengeroposan di dalam struktur bangunan akibat sistem jaringan drainase hujan yang dimiliki bangunan belum mampu berfungsi secara maksimal.

”Bahwa benar bangunan tersebut secara umum masih terlihat utuh namun terdapat kerentanan yang sangat tinggi. Kerentanan ini tidak bisa hanya dikondisikan pada faktor-faktor yang membebaninya saja tetapi perlu dilakukan upaya penyelamatan terhadap struktur bangunan itu sendiri,” ujar dia.

Baca Juga: Sleman Creative Space Direvitalisasi Jadi Sleman Creative Park, Kreativitas Anak Muda di Sleman Bakal Bangkit?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive19 Maret 2025, 21:06 WIB

Mazda MX-5 35th Anniversary Edition Siap Meluncur di Indonesia

Model legendaris ini dikenal luas dengan karakter fun-to-drive yang khas.
Mazda MX-5 35th Anniversary Edition. (Sumber: Mazda)
Techno19 Maret 2025, 20:14 WIB

2 Jam Tangan Pintar Baru dari Pabble Segera Diluncurkan

Keduanya menjalankan PebbleOS sumber terbuka dan kompatibel dengan ribuan aplikasi.
Pebble Core Time 2 dan Core 2 Duo (kanan). (Sumber: Pebble)
Startup19 Maret 2025, 19:30 WIB

2 Startup Pemenang Program IndoBuild AI, Dapat Hadiah Rp15 Juta

East Ventures resmi menutup IndoBuild AI Demo Day.
Dua startup pemenang ajang IndoBuild AI 2025. (Sumber: East Ventures)
Techno19 Maret 2025, 16:45 WIB

ASUS Ascent GX10: Superkomputer yang Didukung Nvidia GB10 Grace Blackwell

Komputasi AI berskala petaflop dalam paket yang ringkas.
ASUS Ascent GX10. (Sumber: ASUS)
Lifestyle19 Maret 2025, 16:21 WIB

Masuk Bisnis Travel, Casetify Hadirkan Koper Jinjing Bounce 21 Inci

Perusahaan menghadirkan teknologi Bounce khas pada koper premium pertama yang dibuat sesuai pesanan.
Casetify merambah ke dunia perjalanan dengan koper berteknologi Bounce yang inovatif. (Sumber: casetify)
Techno19 Maret 2025, 15:36 WIB

ASUS ROG Phone 9 Pro dan ROG Phone 9 FE Dipasarkan di Indonesia, Berapa Harganya?

Yuk tengok spesifikasi selengkapnya.
ASUS ROG Phone 9 Pro dan ROG Phone 9 FE.
Culture19 Maret 2025, 14:51 WIB

Alasan Plengkung Gading Ditutup Total, Perlu Upaya Konservasi Menyeluruh

Masih belum jelas hingga kapan Plengkung Gading ditutup sementara atau permanen.
Plengkung Gading ditutup total mulai 15 Maret 2025. (Sumber: istimewa)
Travel18 Maret 2025, 22:11 WIB

Jumlah Pemudik ke DIY Saat Lebaran Diperkirakan Mencapai 6 Juta Orang

Pengamanan saat lebaran pun juga bakal berlangsung selama 17 hari.
Ilustrasi mudik lebaran naik mobil. (Sumber: freepik)
Automotive18 Maret 2025, 21:24 WIB

Kawasaki Z900 SE dan Z900 Mengaspal di Indonesia, Cek Spek dan Harganya

Kendaraan dengan kapasitas mesin hampir 1.000CC ini cocok dipakai di perkotaan atau perjalanan jarak jauh.
Kawasaki Z900 SE. (Sumber: Kawasaki)
Techno18 Maret 2025, 20:44 WIB

Acer Rilis 6 Kartu Grafis Anyar dengan GPU AMD Radeon RX 9000

Enam model baru diumumkan untuk gaming, streaming, dan kreasi yang disempurnakan AI dengan visual 8K.
Kartu grafis Acer Nitro. (Sumber: Acer)