ARTJOG 2024 Pakai Tema Motif: Ramalan, Nicholas Saputra Turut Pamerkan Karya Seninya

ARTJOG 2024 mengusung tema 'Motif Ramalan' mulai 28 Juni sampai 1 September 2024 di JNM Bloc, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Festival seni kontemporer tahunan, ARTJOG akan kembali diselenggarakan mulai 28 Juni sampai 1 September 2024 di Jogja National Museum (JNM) Bloc, Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Jogja, dengan mengusung tema Motif: Ramalan.

Ini adalah sebuah tema yang berangkat untuk membedah batasan waktu, ruang, serta hubungan keduanya dalam memahami sebuah peristiwa. ARTJOG 2024 merupakan iterasi dari gelaran ARTJOG 2023 yang mengusung tema Lamaran.

"Untuk (gelaran) ARTJOG tahun ini temanya mengajak para seniman menelusuri sejarah masa lalu dan kemungkinan peristiwa (yang akan) terjadi di masa depan," kata Direktur ARTJOG Heri Pemad dalam konferensi persnya baru-baru ini.

Menurut Heri Pemad, tema Motif: Ramalan tersebut ada kaitannya dengan segala pembaruan pada pameran seni ini sehingga menghadirkan sesuatu yang baru dan segar buat ARTJOG. Ia berharap agar ada suasan yang baru dan sesuatu yang anyar.

Baca Juga: Explanatory ARTJOG 2023: Saat Seniman Menawar Keterbatasan

"Untuk itu kami bergerak bersama kurator dan seniman yang berganti-ganti," paparnya.

Dalam gelaran ARTJOG 2024 akan menampilkan karya-karya dari 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri, yang terdiri atas 30 seniman undangan dan 18 seniman panggilan terbuka, serta 36 seniman anak dan remaja yang lolos seleksi.

Sebagai kelanjutan seri Motif pada tahun sebelumnya, tema Motif: Ramalan ini dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto - penulis dan kurator asal Jakarta - guna mengajak seniman menelusuri sejarah masa lalu dan kemungkinan peristiwa masa depan.

Secara khusus ARTJOG 2024 juga turut mengundang Agus Suwage dan Titarubi sebagai seniman komisi untuk merespons dan menerjemahkan tema yang diangkat, dan ditampilkan pada fasad ARTJOG.

Baca Juga: Penutupan ARTJOG 2023 Akan Diramaikan Kunto Aji, Prince Husein, dan The Mayasona

Selain itu, ARTJOG tahun ini juga mengundang penari Rianto dan musisi Risky Summerbee & The Honeythief beserta 57 seniman penampil lainnya untuk mempresentasikan gagasan dan ide kekaryaan dalam program performa ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation.

Tema-tema karya seni yang dipamerkan di ARTJOG 2024 mencakup banyak hal, mulai dari kesetaraan, keberagaman, isu lingkungan, dan ramalan itu sendiri. Yang menarik pada ARTJOG 2024 adanya karya seni dari Nicholas Saputra dan Happy Salma yang merespons pementasan Gunawan Maryanto mengenai Serat Centhini.

Nicholas dan Happy, keduanya adalah aktor papan atas Indonesia. Sedangkan Gunawan yang merupakan pendiri Teater Garasi telah meninggal dunia karena sakit, tepatnya tiga tahun yang lalu. Ihwal Serat Centhini sendiri ialah karya sastra Jawa yang digubah pada awal abad ke-19 dan menghimpun berbagai pengetahuan serta kebudayaan Jawa.

Di samping itu, sebagai upaya untuk mendorong dan memperluas kesadaran mengenai kesetaraan yang sudah dimulai dua tahun lalu, tahun ini ARTJOG meluncurkan program baru bersama Pusat Layanan Disabilitas (PLD) bertajuk Love ARTJOG.

Baca Juga: Rudaya~Connect the Art Platform: Aplikasi yang Menghubungkan Seniman dan Pencari Seniman

"Semangat ini tidak hanya terbatas pada akses pelayanan dan fasilitas semata, namun juga secara aktif melibatkan kawan-kawan difabel dalam beberapa program, seperti pameran, tur pameran, dan pertunjukan," ujarnya.

Selama penyelenggaraan, ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan akan menghadirkan program-program pendukung, yaitu Young Artist Award, ARTJOG Kids, performa ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare, dan Jogja Art Weeks. Program Merchandise Project tahun ini menawarkan  kolaborasi baru bersama ONXIDEA Studio, KICKYOURBUTT Project, Blasu Studio, dan Sweda.co.

Untuk harga tiket masuk ARTJOG bisa didapatkan melalui website dan loket di lokasi dengan harga Rp75.000 untuk orang dewasa dan Rp50.000 untuk anak usia 6-15 tahun.

Baca Juga: Instalasi Seni Karya Terbaru dari Annabelle Schneider, Mengaburkan Ruang Digital dan Fisik

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI