Film kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia yang berjudul Jalan Masih Panjang atau Far From The End, akan menampilkan Farid Kamil sebagai Anwar Ibrahim dan Acha Septriasa sebagai Dr. Wan Azizah.
Film yang berjudul Jalan Masih Panjang menceritakan tokoh politik Malaysia yaitu Anwar Ibrahim.
Dari berbagai sumber yang kami rangkum, diketahui film ini diarahkan oleh sutradara yang bernama Viva Westi, seorang sutradara asal Indonesia yang pernah menggarap beberapa film antara lain The Ex-Lover Shop, Koki-Koki Cilik 2, dan Mursala. Selain menyutradarai film tersebut, Westi juga menulis naskahnya.
Film ini termasuk film bergenre biopic atau film biografi, yang menceritakan tentang kehidupan seseorang ataupun tokoh dalam kehidupan nyata. Film-film semacam ini menampilkan kehidupan dari seorang tokoh dengan menggunakan nama asli dari karakter utama, dan dalam beberapa kasus ada beberapa film yang langsung diperankan oleh tokohnya.
Film ini bercerita tentang seorang tokoh politikus Malaysia yang bernama Anwar bin Dato’ Ibrahim, ia adalah politikus senior Malaysia yang bergabung dengan Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu hingga puncak kejayaannya menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Sembari menunggu film ini rilis, kamu bisa pemanasan dulu nih, dengan menonton sejumlah film biografi yang sudah ada sebelumnya.
GURU BANGSA TJOKROAMINOTO
Guru Bangsa: Tjokroaminoto adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 2015. Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan diproduseri Christine Hakim. Film yang menceritakan biografi tokoh pahlawan nasional Tjokroaminoto ini melibatkan beberapa aktor/aktris yang terlibat dalam film ini antara lain Reza Rahadian, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tejo, Maia Estianty, dan lain-lain.
Menceritakan tentang Hijrahnya Putra Ponorogo, Tjokroaminoto dari Ponorogo ke Surabaya. Saat bekerja di urusan pemerintah hindia belanda di Ponorogo, Tjokroaminoto melihat ketidak adilan selama ini oleh kaum pribumi. Tjokroaminoto memilih undur diri dari pekerjaan setelah menikah dengan Soeharsikin, keputusan ini membuat R.M Mangoensoemo yang seorang wakil Bupati Ponorogo marah kepada Tjokroaminoto, akan tetapi Tjokroaminoto tetap melanjutkan Hijrahnya.
Di Surabaya , Tjokroaminoto bekerja sebagai kuli panggul dan berorganisasi SDI yang kemudian mendirikan Sarekat Islam, Tjokroaminoto pulang ke Ponorogo setelah mendapat kabar istrinya melahirkan anak, Oetari sehingga diboyonglah istri, anak dan pembantu ke surabaya. Tjokroaminoto membuat perusahaan Batik dan menerima pemuda untuk kos di rumahnya. Tjokroaminoto makin dikenal dalam kontribusinya di Sarekat Islam.
SULTAN AGUNG: TAHTA, PERJUANGAN, CINTA
Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta besutan sutradara asal Yogyakarta, Hanung Bramantyo tayang di platform streaming Bioskop Online ID. Film ini mengisahkan tentang sejarah hidup Raja ke-3 Mataram, Sultan Agung. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta merupakan film biografi dan drama kolosal yang tayang kali pertama pada 2018 lalu.
Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta menceritakan kisah Raja ke-3 Kerajaan Mataram yang berjuang menyatukan kembali para adipati yang tercerai-berai akibat fitnah VOC. Dikisahkan Raden Mas Santang (Marthino Lio) harus segera menaiki tahta sebagai raja, setelah ayahnya Panembahan Hanyakrawati wafat. Menjadi pemimpin kerajaan besar di usia remaja bukanlah hal yang mudah, belum lagi ditambah drama asmara sang raja.
Saat dewasa, Sultan Agung (Ario Bayu) mulai menunjukan taringnya sebagai raja ketika VOC membuat gaduh dengan mengadu domba para adipati. Para adipati yang berkuasa di bawah kerajaan Mataram mulai tercerai berai dan Sultan Agung pun harus berjuang menyatukan mereka kembali.
RISE OF EMPIRE: OTTOMAN
Rilis pada 24 Januari 2020 di Netflix, Rise of Empires: Ottoman berkisah tentang penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih, versi Barat. Letak strategis Konstantinopel di antara Asia dan Eropa, disebut-sebut sebagai penyebab banyak kerajaan ingin merebutnya.
Naskahnya ditulis oleh Kelly McPherson, yang sekaligus merupakan produser film ini. Lokasi pengambilan gambar banyak dilakukan di Istanbul, Turki, dengan pemeran utama aktris ternama negara tersebut seperti Cem Yigit Uzumoglu, Tommaso Basili, Selim Bayraktar, Tuba Buyukustun, Damla Sonmez, dan Osman Sonant.
Saat Sultan Murad II meninggal dunia, putranya yang bernama Mehmed II atau Muhammad Al Fatih masih menjabat sebagai Gubernur di salah satu provinsi di wilayah Ottoman atau Utsmaniyah.
Mehmed II pun segera menuju ke ibukota kerajaan untuk mengklaim kekuasaan sebab Wazir Agung Candarli Halil Pasha dikabarkan ingin merebutnya. Tak ingin dianggap masih anak-anak, Mehmed II yang berusia 19 tahun pun bersikap tegas agar Halil Pasha tidak menganggapnya remeh. Maka Mehmed II pun diangkat menjadi penguasa di wilayah Ottoman atau Utsmaniyah menggantikan ayahnya, Sultan Murad II.
THE LADY
Menceritakan kisah kehidupan seorang tokoh politik perempuan di Myanmar bernama Aung San Suu Kyi, Film The Lady mencoba mengangkat sisi lain dari putri Jenderal Myanmar, Aung San tersebut.
Cerita dimulai pada 1947, saat Suu Kyi kecil sedang didongeng oleh ayahnya (Aung San). Hingga kemudian ayahnya pergi bertemu dengan tokoh politik dan masyarakat, guna membicarakan strategi politik Myanmar. Namun di tengah pertemuan, Aung San dan tokoh lainnya tewas ditembak oleh tentara pemberontak.
Kemudian, suatu ketika, masyarakat meminta Suu Kyi untuk menjadi pemimpin pembaruan di Myanmar. Drama dimulai saat ia harus menghadapi dinamika rumitnya mengambil pilihan sikap yang berimbang. Antara sebagai seorang istri, ibu dalam keluarganya, seorang individu perempuan, sekaligus harapan masyarakat di tengah gejolak politik yang berkecamuk. Si Orchid Steel, digambarkan sebagai perempuan baja di tengah perjuangannya, namun lembut kepada keluarga kecilnya.
Bagaimana? Sudah pernah menonton film-film itu sebelumnya? Jangan lupa, ada juga film The Iron Lady, yang mengisahkan tentang madam Margaret Thatcher.
Kalau sudah menyimaknya semua, berarti tinggal menunggu film biografi Anwar Ibrahim tayang dong ya?
