Serba-Serbi Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang FIFA World Cup 2022 Di Qatar

Uli Febriarni
Sabtu 19 November 2022, 21:45 WIB
You Tube Official Video FIFA World Cup 2022

You Tube Official Video FIFA World Cup 2022

Sekali lagi, saatnya untuk tontonan olahraga terbesar di dunia: FIFA World Cup 2022, yang akan dimulai pada Minggu 20 November 2022. Negara tuan rumah Qatar menghadapi Ekuador. Sudah siap untuk menjadi saksi pertandingan bergengsi dunia ini?

Seperti yang kita tau, FIFA World Cup tahun ini dipenuhi melodrama dan beberapa kontroversi. Selain pertunjukan dari pencapaian fisik manusia dan berita atas pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan, semua itu akan menentukan suasana hati jutaan orang di seluruh dunia selama sebulan ke depan.

Mau kamu penggemar sepak bola atau bukan, informasi tentang turnamen internasional ini akan muncul di mana-mana. Dan ada beberapa panduan dari kami, tentang apa yang harus kalian ketahui mengenai World Cup 2022. Apa saja itu? Yuk cek, ada teknologi terapan juga.

Christmas World Cup

Melansir The Verge, hal tak biasa terjadi pada gelaran Piala Dunia tahun ini. Misalnya, ini adalah bulan November. Biasanya, Piala Dunia terjadi di musim panas, saat istirahat setelah akhir musim liga antar klub. Namun kali ini, turnamen berlangsung pada November dan Desember.

Hal itu dikarenakan diadakan di Qatar, suhu biasanya sekitar 100 derajat Fahrenheit selama musim panas. Bulan-bulan ini juga panas namun tidak terlalu berbahaya.

Stadion Yang Full Menggunakan AC

Suhu udara masih panas di Qatar, sekalipun sudah memasuki musim dingin. Maka para insinyur mengembangkan teknologi yang dapat mengondisikan stadion. FIFA mendeskripsikan situasi iklim di Qatar: udara sejuk akan berhembus dari bawah kursi dan sepanjang lapangan.

“Hal terpenting untuk mendinginkan secara efektif adalah Anda tidak ingin angin luar masuk ke stadion. Itulah mengapa ukuran dan desain stadion harus dipelajari dan diubah sedemikian rupa, sehingga menghalangi udara hangat memasuki stadion,” kata Saud Abdul Aziz Abdul Ghani, yang memimpin tim di balik sistem tersebut kepada The Verge.

Video Assistant Refereeing

Pecinta bola sudah tidak asing soal VAR. Suatu teknologi yang disukai semua orang untuk dibenci dan dibenci untuk dicintai. Sangat bagus jika menguntungkan tim kalian, dan penemuan terburuk yang pernah dibuat yakni saat memberikan tendangan penalti secara cuma-Cuma ke lawan tim kalian.

VAR, atau Video Assistant Refereeing, pertama kali diperkenalkan di Piala Dunia 2018. Teknologi ini memungkinkan wasit pusat berkomunikasi dengan tim ofisial yang menonton pertandingan dari berbagai sudut kamera dan yang dapat merekomendasikan agar wasit pusat meninjau kembali permainan.

Secara teoritis, ini seharusnya membuat permainan lebih adil. Wasit dapat memeriksa ulang untuk melihat apakah tendangan penalti seharusnya diberikan atau jika gol dicetak oleh pemain yang offside.

The Washington menyebut, untuk Piala Dunia, FIFA memilih 24 VAR khusus, termasuk sepasang wasit MLS: Armando Villarreal dari Amerika Serikat dan Drew Fischer dari Kanada.

Penggemar Baru Piala Dunia?

Bila kamu tidak mengikuti Piala Dunia selama bertahun-tahun, hal ini bisa sedikit mengintimidasi kalian. Ada banyak sejarah untuk dibongkar dan dipahami.

Untungnya, ada beberapa cara untuk menggunakan teknologi yang ada di sekitar kalian untuk memahami berbagai hal tentang Piala Dunia dengan lebih baik.

Salah satu cara yang baik untuk memahami dasar-dasar tim dan pemain yang terlibat tahun ini adalah dengan bermain video game.

FIFA 23, khususnya game ini mendapat pembaruan gratis, yang memungkinkan kalian untuk bermain selama Piala Dunia 2022 sebagai salah satu dari 32 tim yang memenuhi syarat.

Pengalaman ini akan memberikan kalian pemahaman yang baik tentang para pemain utama yang bersaing.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)