Techverse.asia - Film Autobiography yang disutradari oleh Makbul Mubarak telah memenangkan Film Asia Terbaik dalam Penghargaan Layar Perak Festival Film Internasional Singapura, ini melanjutkan daftar penghargaan yang diraih film tersebut. Autobiography membuat debut kemenangan di Venesia awal tahun ini pada 2 September 2022 dan memenangkan hadiah di Asia Pacific Screen Awards, Golden Horse, Marrakech, QCity, Jogja-NETPAC, Stockholm dan Tokyo Filmex.
Juri, termasuk pembuat film Lav Diaz, Ritu Sarin dan Kim Soyoung dan direktur artistik Festival Film New York Dennis Lim, memuji "kontrol dan kejelasan visi" film tersebut dan memujinya sebagai "studi karakter yang hidup, alegori yang kuat dari trauma nasional, pembedahan mendesak dari pola pikir fasis dan bagaimana hal itu bertahan,” dalam kutipan mereka. Penghargaan ini dilengkapi dengan hadiah uang tunai sebesar SGD8.000 ($5.915) atau sekitar Rp90,9 juta dan paket online, pos audio dan DCP, audio final mix, dan fitur DCP senilai SGD45.000 dari Mocha Chai Laboratories.
“Kami merayakan sinema malam ini meskipun Putin bajingan, Xi Jinping bajingan, Donald Trump bajingan,” kata ketua juri Lav Diaz sebelum memberikan penghargaan kepada Mubarak di Hard Rock Cafe, Singapura.
Baca Juga: The Killer: Film Terbaru David Fincher yang Dilaporkan Berdurasi 158 Menit
Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang asisten rumah tangga bernama Rakib dan hubungannya dengan majikannya yang bernama Purna. Sebuah rumah kosong miilik seorang pensiunan bernama Purna selama ini dijaga oleh seseorang yang bernama Rakib. Namun, suatu hari sang pemilik rumah kembali ke kampung halamannya karena punya niat untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah di kampungnya, atau berambisi jadi bupati.
Sehingga rumah yang selama ini ditunggu oleh Rakib tak lagi kosong karena Purna pulang kampung. Lantas, kesibukan Rakib yang sehari-harinya menjaga rumah kini berganti untuk menemani Purna melaksanakan kegiatan terkait pencalonan Purna sebagai bakal calon bupati, termasuk pasang spanduk serta kampanye. Dari situlah, Rakib menganggap bahwa Purna adalah sosok ayah yang selama ini ia dambakan, tapi pada suatu ketika terjadi suatu kejadian tidak terduga yang mengubah semua sudut pandangnya itu.
Lokasi syuting film Autobiography sendiri diambil di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan di sejumlah kecamatan seperti Gondang, Dander, Sekar, Baureno, dan Temayang. Proses syutingnya sendiri memakan waktu kurang lebih selama 40 hari. Adapun aktor yang terlibat dalam film ini yaitu Kevin Ardilova sebagai Rakib, Arswendy Bening Swara sebagai Purnawinata, Lukman Sardi, Yusuf Mahardika, Haru Sandra, Yudi Ahmad Tajudin, dan mendiang Gunawan Maryanto.
Skenario Asli Terbaik
Makbul Mubarak yang merupakan alumni HI UMY angakatan 2007 saat dihubungi pada Minggu (27/11/2022) menyampaikan kebahagiaannya atas kemenangan yang ia raih. Ia mengaku bahagia karena mendapat penghargaan dan industri film di tanah air sekarang ini sudah banyak berkembang serta kualitasnya yang merata.
“Saya sangat berbahagia, bukan saja karena penghargaan yang diberikan kepada film kami, tetapi juga bahagia menyaksikan kualitas film Indonesia yang kian luar biasa, bagusnya begitu merata dan banyak sekali ragamnya,” ujarnya.
Baca Juga: Transformers: Rise of the Beasts Tayang Juni Tahun Depan: Optimus Prime Melawan Robot Gorila
Makbul memenangkan kategori Skenario Asli Terbaik dengan karya yang berjudul “Autobiography” di Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Melalui Autobiography, Makbul ingin menyampaikan perasaan, lebih tepatnya perasaan mencekam.
“Saya adalah penikmat film-film yang menegangkan, sehingga saya juga sangat tertarik untuk mencoba membuatnya,” ujar Makbul.
Proses dari awal pengembangan naskah hingga tahap finalisasi dilakukan Makbul dan tim selama kurang lebih 5 tahun. Segala proses ini dilakukannya bersama tim yang begitu luar biasa. Makbul juga berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi UMY untuk tidak takut mencoba hal-hal kreatif.
“Jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal kreatif. Jangan pernah takut melakukan kesalahan, sebab dalam menciptakan karya kreatif, hal-hal yang kita anggap sebuah kesalahan bisa saja berbalik membawa kita pada temuan-temuan baru,” papar Makbul.