Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Terjebak Badai Dan Petir Di Atas Gunung?

Uli Febriarni
Sabtu 31 Desember 2022, 03:18 WIB
mendaki / freepik

mendaki / freepik

Bertemu badai dan petir saat mendaki gunung, adalah situasi yang dianggap mimpi buruk bagi penyuka aktivitas olahraga 'menanjak'. Serba salah dan ketakutan bisa saja hinggap, walau sudah mendapati diri mereka berkali-kali melalui badai di atas gunung. 

Pasalnya, kendati berangsur mereda, badai di atas gunung memunculkan kekhawatiran tersendiri atas keselamatan pendaki di atas gunung. 

Bagi yang baru mulai mengakrabi pendakian, perlu diketahui bahwa cuaca dan iklim di atas gunung tak melulu bisa ditebak.

Tidak peduli seberapa sering kita mengecek ramalan dan prakiraan cuaca di hari kita akan memulai pendakian. Bisa jadi kenyataannya berbeda saat sudah berada di ketinggian. Demikianlah karakter badai di atas gunung. 

Baca Juga: Bukan Hanya Sibuk Mengembangkan Teknologi, Cendekia ITS Lakukan Restorasi Lingkungan Pesisir Untuk Hadapi Krisis Iklim

Apa Yang Harus Dilakukan Bila Bertemu Badai Dan Petir Di Atas Gunung?

Kalau suatu hari, bertemu badai dan petir di gunung menjadi pengalaman hidupmu, maka salah satu yang perlu dihindari adalah berteduh di bawah pohon tinggi.

Seperti menilik yang dijabarkan dalam National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat, jika kamu sedang mendaki di tengah hutan lalu terjadi badai dan petir, berlindunglah di bawah pohon yang lebih rendah. 

Hindari pula untuk berada di medan terbuka dan dekat dengan struktur yang terbuat dari besi. Laman National Geographic menyebut, jika saat berkemah kamu ingin tetap berada di medan terbuka, maka hindari berkemah di puncak bukit; di ceruk; lembah; ngarai; atau area yang lebih rendah lainnya.

Baca Juga: Pesan Pakar UGM: Walau Masa Liburan, Tetap Waspadai Bencana Akhir Tahun

Jauhi pula area air, dan benda-benda yang terbuat dari logam seperti pagar atau tiang. Karena air dan logam merupakan konduktor dari listrik paling baik. 

Sementara teknik untuk menghindari petir di atas gunung, usahakan jangan berbaring rapat dengan tanah. Petir masih dapat merambat dalam tanah hingga jarak 30 meter dari titik sambaran.

Kenapa Badai Bisa Terjadi Di Atas Gunung?

Ada dua kondisi yang menyebabkan terjadinya badai di atas gunung, kalau merujuk pada tulisan dalam sebuah kanal Ilmu Geografi. 

Pertama, tingginya suhu permukaan air laut. Suhu tinggi pada permukaan air laut yang kontras dengan suhu di bawah permukaan laut atau suhu yang ada di dalam air, disebut sebagai penyebab umum terjadinya badai di daratan.

Kedua, perubahan yang terjadi di atmosfer bumi. Masih dalam laman yang sama, jika suhu permukaan air laut tinggi, maka dapat mengakibatkan perubahan terjadi di lapisan atmosfer bumi. Dari perubahan atmosfer bumi ini, maka dihasilkan energi yang diantaranya adalah kemunculan petir dan juga badai.

"Badai muncul di gunung, diakibatkan karena tingginya suhu di atas gunung yang membuat perubahan cuaca cukup singkat dan cepat, lalu memunculkan tekanan udara yang tinggi. Kondisi itu memunculkan badai di atas gunung," sebut laman itu. 

Baca Juga: Hati-hati, Kejahatan Siber Berpotensi Meningkat Di Tahun Depan

Untuk diketahui pula, suhu di atas gunung terkadang berbalik dengan adanya suhu di bawah. Artinya, ketika di bawah sedang musim penghujan, maka di atas gunung akan menjadi lebih tenang. Ya walaupun hujan, namun tidak terjadi badai. Jika sebaliknya, yakni sedang kemarau di bawah, maka suhu di atas gunung akan menjadi sangat ekstrem.

Akan lebih baik, bila kamu ingin mendaki, ambilah keputusan untuk menjalankan hobimu itu pada sekitar April hingga awal Oktober. Biasanya di waktu-waktu tersebut, langit lumayan cerah dan suhu di Indonesia cenderung hangat. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)
Lifestyle10 April 2025, 19:25 WIB

Robert Pattinson Diincar untuk Peran di Dune: Part Three, Perankan Scytale?

Aktor tersebut akan bergabung dengan Timothée Chalamet dalam film 'Dune' ketiga dan terakhir Denis Villeneuve.
Robert Pattinson.
Automotive10 April 2025, 18:51 WIB

Hyundai Ungkap Desain Insteroid, Debut di Korea Selatan

Mobil sporty ini bertujuan untuk memicu minat lebih lanjut terhadap model produksi INSTER yang sudah dijual di pasar-pasar utama.
Hyundai Insteroid. (Sumber: Hyundai)
Techno10 April 2025, 16:23 WIB

Laporan Lazada: Kesenjangan Penerapan AI bagi Penjual Online di Indonesia Masih Tinggi

Rata-rata penjual online di Asia Tenggara baru mengadopsi AI dalam 37% operasional bisnis.
Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)
Techno10 April 2025, 15:54 WIB

Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Bodinya Sangat Tipis dan Kuat

Lebih Tipis dengan Borderless Screen, Lebih Tangguh dengan P-OLED Display.
Vivo V50 Lite. (Sumber: Vivo)
Techno10 April 2025, 15:25 WIB

Youtube Mungkin Menonaktifkan Notifikasi dari Channel yang Enggak Ditonton

Sementara itu, sebuah lembaga analis firma mengklaim Youtube adalah rajanya semua media.
Youtube.
Automotive09 April 2025, 19:26 WIB

3 MINI John Cooper Works Dipasarkan di Hong Kong, Semua Serba Listrik

Seri ini memadukan desain minimalis, performa sekelas motorsport, inovasi ramah lingkungan, dan teknologi mutakhir.
All New Mini Wan Chai. (Sumber: Mini Cooper)
Techno09 April 2025, 18:59 WIB

Motorola Edge 60 Fusion: Ponsel Kelas Menengah Pertamanya Bertenaga Dimensity 7400

Ponsel Edge 60 pertama Motorola terasa seperti kanvas.
Motorola Edge 60 Fusion. (Sumber: Motorola)
Lifestyle09 April 2025, 18:30 WIB

IHSG Anjlok, Ini Momen yang Tepat untuk Membeli Saham

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan IHSG merosot drastis.
Ilustrasi saham. (Sumber: freepik)
Techno09 April 2025, 17:35 WIB

Peringkat Smart City Indonesia Tak Beranjak, 3 Kota Ini Kalah Kota Lain di Asia Tenggara

Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) telah menjadi kekuatan pionir dalam mengembangkan pemimpin selama lebih dari 75 tahun.
Ilustrasi kota pintar atau smart city. (Sumber: freepik)