Sonic the Hedgehog si landak biru 'bertemu' dengan burung-buruk galak Angry Birds.
Perjumpaan itu dikabarkan oleh media BBC, usai Rovio, studio pembuat video game Angry Birds, telah setuju untuk dibeli oleh Sega sang raksasa game Jepang pencipta karakter Sonic the Hedgehog.
Sega Sammy Holdings Jepang membayar €706 juta (£625 juta) untuk Rovio Entertainment yang berbasis di Finlandia, demikian seperti dilaporkan oleh BBC, dikutip Selasa (18/4/2023).
Pihak Rovio mengungkap, Sega mengatakan kepada perusahaan bahwa keputusan Sega resmi membeli Rovio ini didorong oleh kebutuhan 'memperkuat posisinya' di pasar game global.
Diperkirakan pasar ini diproyeksikan akan tumbuh menjadi $263,3 miliar pada 2026, dengan persentase game seluler diperkirakan akan meningkat menjadi 56%.
Sega menyatakan, mereka akan menggunakan 'keahlian khusus Rovio dalam operasi game seluler layanan langsung' untuk membantu menghadirkan judulnya sendiri saat ini dan yang baru, ke pasar game seluler global.
Kepala eksekutif Sega Sammy Holdings, Haruki Satomi, mengungkap bahwa perusahaan juga menyoroti platform game seluler Rovio, Beacon, yang katanya memiliki 20 tahun keahlian tingkat tinggi dalam operasi game seluler layanan langsung, di Amerika Serikat dan Eropa.
"Di antara pasar game global yang berkembang pesat, pasar game seluler memiliki potensi yang sangat tinggi, dan telah menjadi tujuan jangka panjang Sega untuk mempercepat ekspansinya di bidang ini," ungkapnya.
"Saya merasa diberkati untuk dapat mengumumkan transaksi seperti itu dengan Rovio, sebuah perusahaan yang memiliki 'Angry Birds', yang dicintai di seluruh dunia, dan rumah bagi banyak karyawan terampil yang mendukung pengembangan dan kemampuan operasi game seluler terkemuka di industri perusahaan," dia menambahkan.
Seorang analis di Berenberg, Edward James, mengatakan kalau Rovio adalah aset yang menarik. Karena memiliki salah satu merek game seluler terbaik dan terkuat di Angry Birds. Dia menambahkan, platform game seluler Beacon juga sangat berguna untuk Sega.
"Mengingat ukuran franchise Angry Birds dan durasi judul yang panjang, kedalaman data dan pengetahuan platform Beacon sangat berharga dan hampir mustahil bagi Sega untuk membangun dari awal, setidaknya dalam bingkai waktu yang wajar," imbuhnya.
Terkait akuisisi Rovio oleh Sega ini, diungkap The Verge, telah dicatat The Wall Street Journal mewakili sekitar 19% harga saham premium.
Lewat akuisisi ini, Sega digadang-gadang juga ingin membantu Rovio memperluas platformnya di luar game seluler.
CEO Rovio, Alexandre Pelletier-Normand, secara khusus menyebut platform Beacon dirancang untuk membantu mengembangkan produk game sebagai layanan.
Rovio telah menjadi perusahaan publik sejak 2017. Rovio terkenal karena karya Angry Birds, yang diluncurkan pada 2009 dan diklaim sebagai seri game seluler pertama yang mencapai satu miliar unduhan.
Secara total, Rovio mengatakan gamenya telah diunduh lebih dari lima miliar kali. Angry Birds sejak itu telah diadaptasi ke layar lebar dua kali (sekali pada 2016 dan sekali lagi pada 2019), tetapi entri yang lebih baru dalam franchise ini kesulitan untuk membuat dampak yang serupa.
Sega bukanlah perusahaan pertama yang menyatakan minat untuk mengakuisisi Rovio. Pengembang game seluler tersebut sebelumnya telah berdiskusi untuk diakuisisi oleh Playtika yang berbasis di Israel, tetapi pembicaraan secara resmi berakhir pada Maret 2022.
Tahun lalu, Rovio yang memiliki sekitar 550 karyawan di delapan studio game di seluruh dunia mengatakan bahwa, unduhan di seluruh game mereka telah mencapai lima miliar.
Sementara itu diketahui, Sega Sammy adalah perusahaan induk Jepang yang dibentuk oleh merger pada tahun 2004 dari raksasa video game Sega dan Sammy Corporation.