"Ngegame terussss," demikian teriakan yang kerap didengar oleh masyarakat Indonesia dari bibir kaum ibu, yang sedang menegur anak-anaknya yang kerap bermain game sampai tak kenal waktu.
Dan ternyata, hobi orang Indonesia bermain game mobile telah menjadi catatan baru pasar game mobile dunia.
Seperti yang terlihat dalam data yang dimiliki oleh penyedia analisis data mobile, data.ai (sebelumnya bernama App Annie). Belum lama ini mereka merilis laporan bertajuk State of Mobile 2023 Gaming Report. Laporan ini menganalisis ekspektasi dan kebiasaan konsumen terhadap aplikasi game mobile.
Dari laporan itu, diketahui bahwa para gamer Indonesia menghabiskan total US$370 juta untuk game mobile pada 2022, jumlah pengunduh itu meningkat US$50 juta dari 2021. Sebagai informasi, jumlah unduhan game mobile di tahun itu juga turut meningkat 0,32 miliar dari tahun sebelumnya menjadi 3,45 miliar pada 2022. Sederetan angka itu menjadikan Indonesia sebagai pasar game mobile terbesar ke-3 di dunia, berdasarkan unduhan Google Play.
Secara global, jumlah belanja konsumen untuk game mobile turun -5% menjadi US$110 miliar pada 2022. Hal ini dapat dikaitkan dengan dua tren: resesi dan ketidakpastian ekonomi global, serta perubahan peraturan tentang user targeting yang berdampak pada pendapatan para penerbit game mobile.
Namun, menurut data selama Q1 2023, hal ini dapat menjadi koreksi jangka pendek dalam pola kenaikan jangka panjang. Mengingat, gamer mobile di dunia saat ini menghabiskan sekitar US$1,64 miliar dan mengunduh hampir 1,2 miliar game setiap pekan.
Sebuah tulisan yang kami lansir dari SWA menjelaskan, meskipun angka-angka ini belum mencapai tingkat belanja konsumen di masa puncak pandemi, para gamer di seluruh dunia mengikuti tren untuk terus mengeluarkan uang melampaui total nominal belanja mobile game pada Q1 2020, atau naik hampir 30% dari masa sebelum pandemi.
Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memberikan kontribusi terbesar terhadap tingkat belanja konsumen di dunia (berdasarkan unduhan Google Play) pada Q1 2023. Demikian pula pada iOS, performa teratas ditempati oleh AS, Tiongkok, dan Jepang; sedangkan Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan mengalami pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan Q4 2022.
India dan Brasil memimpin sebagian besar aktivitas di Google Play dari segi jumlah unduhan, dengan Turki, Rusia, dan Irak mencatat pertumbuhan jumlah unduhan absolut terbesar dalam perbandingan kuartal ke kuartal. Pada iOS, pasar terbesar dipimpin oleh AS dan China, dengan AS, Turki, dan Rusia menambah jumlah unduhan terbanyak dibandingkan dengan Q4 2022.
Head of Insights at data.ai, Lexi Sydow, mengungkapkan bahwa hasil riset mereka menunjukkan minat terhadap game mobile masih sangat tinggi.
"Sebagai salah satu pasar terbesar untuk industri game mobile dengan lebih dari tiga miliar unduhan tahun lalu, terdapat peluang untuk pertumbuhan yang signifikan bagi pasar game di Indonesia. Industri game di Indonesia yang dinamis ini akan terus mencetak pertumbuhan yang luar biasa di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Pada Q1 2023, Mobile Legends: Bang Bang menduduki posisi teratas dalam daftar game yang paling banyak diunduh di Indonesia. Serta menjadi yang terdepan dalam hal belanja konsumen dan pengguna aktif bulanan.
Sebelumnya, game action ini juga memimpin pertumbuhan belanja konsumen di Indonesia yang melonjak sebesar US$9,9 juta dari tahun 2021 hingga 2022, diikuti oleh Higgs Domino Island yang tumbuh US$7,6 juta.
Menariknya, dua game lokal berhasil masuk ke dalam daftar game yang paling banyak diunduh, yaitu Clackers Master: Latto Latto oleh Own Games Indonesia di posisi ke-7 dan Aku si PETERNAK LELE oleh KAJEWDEV di posisi ke-4.
Serupa dengan Clackers Master, game Latto-Latto juga mengalami pertumbuhan yang mengesankan dengan kenaikan sebanyak 621 peringkat ke posisi 8.