Techverse.asia – Film Oppenheimer karya Christopher Nolan secara resmi diberi rating R alias Restricted (terbatas). Film ini adalah film pertama Nolan untuk studio tersebut setelah masa kerjasamanya yang panjang di Warner Bros berakhir.
Informasi, rating Restricted artinya adalah film ini mengandung konten dewasa dan tidak dianjurkan untuk ditonton yang usianya di bawah 17. Sehingga anak-anak yang masih di bawah harus dengan pendampingan orang dewasa atau orang tuanya.
Saat bersama rumah produk Warner Bros, Nolan telah menyutradarai sejumlah film seperti Interstellar, Inception, dan trilogi Batman Dark Knight-nya. Oppenheimer akan menjadi film dengan rating R pertama Nolan sejak film Insomnia yang rilis tahun 2002 silam.
Nolan mengonfirmasi bulan lalu bahwa Oppenheimer adalah film terpanjang dalam karirnya, hanya berjalan kurang dari tiga jam. Apa artinya itu untuk cetakan film? Associated Press (AP) melaporkan bahwa durasi Oppenheimer sangat panjang sehingga cetakan IMAX adalah stok film 11 mil yang beratnya sekitar 600 pon.
Sebagaimana diketahui, Nolan merekam film menggunakan kamera film format besar. Universal Pictures kini telah menyediakan tiket untuk film tersebut di bioskop premium seperti IMAX 70mm, 70mm, Imax digital, 35mm, Dolby Cinema dan banyak lagi. Oppenheimer akan tayang secara global pada 21 Juli 2023 mendatang.
Baca Juga: Universal Pictures Rilis Trailer Oppenheimer: Ungkap Thriller Bom Atom
Nolan mengatakan kepada AP bahwa pengalaman terbaik untuk menonton Oppenheimer adalah format film IMAX 70mm. Namun demikian, format itu hanya ada di 25 bioskop di seluruh Amerika Utara. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, format IMAX hanya ada di bioskop kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Medan.
“Ketajaman dan kejernihan serta kedalaman gambar tidak tertandingi. Bagi saya, headline-nya adalah dengan memotret pada film IMAX 70mm. Audiens bisa merasakan 3D tanpa kacamata. (Format ini) akan membenamkan mereka dalam dunia film,” ujar Nolan.
Teater format besar juga penting untuk merasakan desain suara film. Film-film Nolan telah dikritik di masa lalu karena terlalu keras, tetapi sepertinya Oppenheimer mungkin 'meledakkan atap bioskop' ketika tiba saatnya untuk menunjukkan Tes Trinity, yang menandai ledakan pertama senjata nuklir.
"Kami tahu bahwa ini harus menjadi penghenti. Sekarang kami dapat melakukan hal-hal dengan gambar yang sebelumnya kami benar-benar hanya dapat melakukan dengan suara dalam hal dampak yang terlalu besar bagi penonton. Rasa respons yang hampir secara fisik terhadap film tersebut,” tuturnya.
Nolan telah mengungkapkan bahwa dia mampu mensimulasikan ledakan bom atom tanpa bergantung pada efek visual atau VFX. Cillian Murphy berperan sebagai Oppenheimer berlawanan dengan Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr., dan Florence Pugh. Matt Damon akan berperan sebagai direktur Proyek Manhattan Jenderal Leslie Groves Jr. dan Robert Downey Jr. sebagai Lewis Strauss, komisaris pendiri Komisi Energi Atom Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Kata Matt Damon Soal Film Oppenheimer Karya Christopher Nolan: Durasinya 3 Jam
Selain itu, ada Benny Safdie, Michael Angarano, Josh Hartnett, Rami Malek, Gary Oldman, Kenneth Branagh, Josh Peck, Casey Afleck, Jack Quaid, Gustaf Skarsgard, Alden Ehrenreich, Scott Grimes, Matthew Modine, Dane DeHaan, hingga Olivia Thirlby.
Film Oppenheimer menceritakan kisah hidup seorang fisikawan teoretis bernama Julius Robert Oppenheimer saat ia memimpin Proyek Manhattan dan menciptakan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II. Nolan mengadaptasi kisah tersebut dari buku American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer yang ditulis oleh Kai Bird dan Martin J. Sherwin.
Dia mengamati tes Trinity di New Mexico, di mana bom atom pertama diledakkan pada Juli 1945. Sebulan kemudian, senjata tersebut digunakan dalam bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Apa yang jadi penemuannya telah menjadi senjata pemusnah massal.
Dilansir dari people.com, Murphy mengaku bahwa dia banyak membaca buku mengenai biografi Oppenheimer. “Saya tertarik dengan karakter (Oppenheimer) dan apa yang (penemuan bom atom). Ini sangat menarik karena saya tidak punya pemahaman intelektual terkait (bom atom),” ujarnya.