Anime yang menampilkan cerita bocah laki-laki bernama Yugi Mutou dan duel kartu monster dan sihir, Yu-Gi-Oh!, melahirkan merchandisenya berupa handuk.
Merchandise tersebut merupakan kolaborasi anime Yu-Gi-Oh! dan anime merchandiser eStream. Handuk yang diproduksi akan menampilan gambar tiga kartu sihir yang klasik. Laman Hypebeast mengabarkan, tiga kartu itu adalah Raigeki, Monster Reborn, dan Polymerization. Masing-masing kartu jadi bagian penting dalam cerita Yu-Gi-Oh!.
Ukuran handuk yang dirilis berukuran 46 inci atau 116 cm dengan lebar 82 sentimeter, sehingga bisa menggambarkan detail sebagus mungkin dari setiap kartu tersebut. Description dari kartu masih menggunakan bahasa Jepang.
"Sayangnya, produk handuk Yu-Gi-Oh! x eStream tidak dijual bebas, tetapi hanya menjadi hadiah untuk Namco Arcades di Jepang mulai pertengahan Juni ini," tulis laman itu, dilansir pada Selasa (13/6/2023).
Baca Juga: Cari Kulkas Kapasitas Besar Tapi Hemat Listrik? Pilih Kulkas Polytron 4 Pintu Side by Side
Dari laman Soranews24, dijelaskan bahwa dalam bahasa jepang, Raigeki berarti 'sambaran petir', tetapi versi pasar Jepang dari kartu tersebut sebenarnya disebut Sandaa Boruto, pelafalan bahasa Jepang yang rusak dari bahasa Inggris 'thunderbolt'.
Sementara itu untuk kartu sihir Monster Reborn, mungkin terlihat sedikit berbeda dari yang biasa digunakan penggemar luar negeri. Di Jepang, kartu tersebut memiliki gambar simbol ankh berwarna biru. Tetapi sebagai bagian dari upaya penerbit Konami untuk menghapus citra religius dari waralaba di luar negeri, ankh tersebut digantikan oleh artefak fantasi yang tidak ada hubungannya dengan kepercayaan dunia nyata manapun. Kartu Monster Reborn membantu para karakter untuk menghidupkan kembali monster yang mati.
Kartu terakhir yakni Polymerization, kartu ini berfungsi untuk mem-fusion dua monster. Di Jepang, kartu ini disebut Yugo.
Baca Juga: Imagen: Fitur AI Generatif dari Google, untuk Membuat Gambar dengan Bantuan Satu Kalimat
Yu-Gi-Oh!, dengan terjemahan literal dari 'King of Games' adalah serial manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Kazui Takahashi. Spin-off dari seri ini, yakni permainan kartu perdagangan di mana para pemain berduel satu sama lain dengan kartu Yu-Gi-Oh khususnya. Demikian dijelaskan oleh kanal Lifestyle Asia.
Anime dan permainan kartu ini mendapatkan popularitas di antara banyak anak-anak dan orang dewasa di masa lalu. Ada orang yang terus mengumpulkan kartu hingga hari ini.
Baca Juga: Satelit SATRIA-1 Meluncur 19 Juni 2023, Diklaim Bisa Jangkau Wilayah Terpencil atau Terisolasi
Manga ini kali pertama muncul di Shonen Jump pada akhir tahun 90-an dan sejak itu mencapai kesuksesan yang luar biasa. Yu-Gi-Oh menggemparkan dunia di wilayah Timur dan Eropa dengan ceritanya yang menarik, dan minat yang sangat besar pada game yang menjadi dasar serial ini.
Pengarangnya, Kazuki Takahashi, dilaporkan meninggal dunia pada 6 Juli 2022 akibat sebuah kecelakaan air. Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah perairan di Nago, Prefektur Okinawa, Jepang, setelah menyelamatkan anak berusia sekitar 11 tahun yang nyaris tenggelam.
Yu-Gi-Oh! menjadi karya Kazuki Takahashi yang dianggap sebagai warisan yang akan bertahan selamanya dan akan dikenang oleh komunitas manga dan anime. Waralaba Yu-Gi-Oh telah melampaui ekspektasi dan merupakan fenomena yang dirayakan secara global.
Yu-Gi-Oh telah melampaui permulaan manga dan telah menjadi video game, film, dan beberapa adaptasi anime selama bertahun-tahun. Setiap seri adalah kisah yang lebih unik.
Baca Juga: Mulai Galau Pilih realme C53 atau realme C55? Cek Lagi deh Spesifikasi Keduanya di Sini