Memotret dengan kamera untuk mengambil gambar adalah salah satu perasaan terbaik dalam fotografi. Saat mengabadikan setiap momen yang berharga, kamu bisa mendapatkan umpan balik taktil yang tak lekang oleh waktu. Dan kala kamu mendengar suara 'klik', aktivitas itu terasa memuaskan.
Tapi perlahan-lahan kita akan kehilangan ciri khas pengambilan gambar ini. Bukan hanya karena smartphone menggantikan kamera secara menyeluruh untuk kebanyakan orang, tetapi karena lebih banyak kamera hari ini dibuat tanpa penutup mekanis sama sekali.
Contohnya, kamera andalan Nikon Z9 dan Z8 yang lebih baru sama sekali tidak menggunakan katup tradisional. Jadi, alih-alih mendengar dan merasakan aksi mekanis dari kamera tersebut, kamu tidak akan mendengarkan suara apapun atau memainkan suara tombol.
Baca Juga: Musik yang Dibuat dengan Kecerdasan Buatan, Tidak Akan Masuk Nominasi Penghargaan Grammy
Pekan ini, Nikon merilis firmware 4.0 untuk Z9, yang menambahkan banyak fitur baru. Laman Nikon.com menyebutkan, itu termasuk suara rana ekstra seperti bunyi bip, chonk mirip DSLR, klak era film klasik, dan juga rangefinder snap.
Lantas, dari manakah suara rana Z9 baru ini berasal? Apakah mereka dimodelkan dari kamera Nikon tertentu?
Salah satu penulis di media The Verge, Antonio G, -yang sering menulis soal rilisan teknologi, buying deals, dan review barang- kemudian menghubungi Nikon.
Manajer komunikasi Nikon, Geoffrey Coalter, mengatakan jika mereka tidak memiliki informasi apakah itu model kamera tertentu atau tidak.
Menurutnya, semua kamera lama memiliki suara dan rana yang unik. Ia berani bertaruh, siapapun yang telah telah biasa menggunakannya dapat cepat mengenalinya. Masing-masing tercetak pada bagaimana pengguna telah memakainya lewat ribuan tangkapan dan penggunaan bertahun-tahun.
Baca Juga: Ricoh Akan Kembangkan Kamera Film PENTAX Mereka, Pecinta Analog Mana Dukungannya?
"Itulah mengapa semua perusahaan kamera harus mengikuti jejak Nikon dan mempelajarinya lebih jauh," kata Antonio, dilansir dari The Verge, Rabu (21/6/2023).
Menurut Antonio, ada beberapa hal yang menjadi baik buruknya suara timbal balik pada kamera.
- Pertama, hal bagus dari suara tersebut adalah dalam konteks bagaimana sang fotografer dapat memastikan foto yang telah dia ambil. Dengan suara tersebut, para pengguna yakin bahwa foto tersebut telah dipotret secara jelas dan dapat diaktualisasi kembali dengan melihat hasilnya.
Jika pada akhirnya tidak ada suara tersebut, para pengguna jelas akan merasakan sesuatu yang berbeda saat mengambil gambar.
- Kedua, keunggulan tanpa menggunakan suara tersebut adalah bagi kebutuhan memfoto secara diam-diam, contohnya saja bagi para fotografer alam, atau memoto hewan, dll.
Dengan tanpa bunyi, para fotografer juga dapat berhati hati untuk tidak mengganggu objek fotonya, yang membuat objek foto tersebut pergi, dan fotografer harus mecari objek itu kembali.
Baca Juga: Falcon 9, Roket yang Luncurkan Satelit SATRIA-1: Roket Langganan Komersial dan Pemerintah
Jika kamera tanpa suara adalah masa depan kita dalam fotografi, perusahaan kamera perlu memikirkan lebih dalam -tentang apa yang hilang dari kita sebanyak yang kita peroleh-. Untuk menggantikan kesenangan selain suara rana yang unik dan bersejarah, dan berusaha lebih keras untuk membuat tombol rana itu sekencang dan sekomunikatif mungkin.
Mungkin kamera masa depan dapat memiliki sedikit umpan balik haptic yang terpasang di tombol atau area sekitarnya, yang serupa dengan yang dimasukkan Apple ke dalam iPhone-nya; percaya bahwa itu tidak menyebabkan gambar kabur.
Padahal, kita semua tahu ada tren yang sedang berkelanjutan dari penggemar foto yang kembali ke fotografi film dan kamera vintage. Saat kalian berbicara dengan mereka, mereka biasanya berbicara tentang kegembiraan menggunakan kamera yang benar-benar mekanis.